• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 19 Maret 2024

Seni Budaya

Pencak Silat Pagar Nusa Atraksi Debus di Depan Ribuan Peserta Jalan Sehat Hari Santri

Pencak Silat Pagar Nusa  Atraksi Debus di Depan Ribuan Peserta Jalan Sehat Hari Santri
Pwnampilan atraksi Pagar Nusa saat Peringatan Hari Santri Nasional di Bandar Lampung
Pwnampilan atraksi Pagar Nusa saat Peringatan Hari Santri Nasional di Bandar Lampung

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Anggota pencak silat Pagar Nusa  Bandar Lampung menggelar atraksi debus di hadapan peserta Jalan Sehat Sarungan (JSS) dan kirab santri di depan panggung lapangan utama Pesantren Al Hikmah, Kedaton,  Bandar Lampung, Ahad (23/10/2022).

 

Sebanyak tujuh santri Pagar Nusa menunjukkan kebolehan atraksi debusnya. Pertunjukan ini diadakan untuk  memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Ke-8 tahun 2022. 

 

Turut hadir juga pada saat atraksi itu Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandar Lampung Ustadz Ichwan Aji Wibowo, Pengasuh Pesantren Al Hikmah KH Basyaruddin Maisir, serta para Kepala Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah  di bawah yayasan Al Hikmah.

 

Pagar Nusa adalah organisasi pencak silat di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang berdiri pada 22 Rabi'ul Akhir 1406 H / 3 Januari 1986 M di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur. Ketua pertamanya adalah  adalah KH  Abdulloh Maksum Jauhari.

 

Tujuan berdirinya Pagar Nusa adalah  untuk menyatukan dan mewadahi sejumlah perguruan silat NU yang dahulunya beragam dan berdiri sendiri-sendiri.

 

Keberadaan Pagar Nusa merupakan salah satu badan otonom di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang berbasis gerakan dalam melaksanakan kebijakan NU pada pengembangan seni, budaya, tradisi, olahraga pencak silat, pengobatan alternatif, dan pengabdian masyarakat.

 

Sebelum atraksi debus, ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Pagar Nusa Kecamatan Tanjung Senang, M Miftahul Sukron memperagakan jurus seni tunggal Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). 

 

"Tampilan ini bertujuan untuk memberikan edukasi bahwa pencak silat merupakan budaya Indonesia asli yang harus dilestarikan. Terutama jurus-jurus tunggal dan ganda di dalam IPSI," katanya. 

 

Debus yang diperankan para anggota pencak silat Pagar Nusa Bandar Lampung  tersebut merupakan murni olah napas. "Semua tampilan hanya mengandalkan olah nafas, mulai dari memecahkan genting  di atas kepala dan memecahkan balok batu batako dengan kepala," papar Sukron, yang juga alumni Pesantren Al Hikmah.

 

Atraksi debus dimainkan oleh 7 santri.  Sebanyak 4 santri memecahkan genting di atas kepala dan 3 santri memecahkan balok batu batako dengan kepalanya. 

 

Salah satu santri yang mengikuti atraksi, Alfani Adriyansyah mengatakan bahwa di pencak silat Pagar Nusa semua santri dilatih sama, baik putra maupun putri. Sama-sama diberi materi, jurus dan olah kanuragan. 

 

"Penampilan debus tersebut tidak hanya diperankan oleh santri putra Pagar Nusa. Salah satu yang ikut tampil adalah santri puteri, yang juga memecahkan genting di atas kepalanya," tuturnya.

 

Alfani menambahkan bahwa atraksi tersebut merupakan wujud rasa syukur hari santri, karena mereka juga bagian dari santrinya KH Abdullah Ma'sum Jauhari Lirboyo Kediri. 

 

"Atraksi semata-mata ditampilkan sebagai wujud syukur para santri Pagar Nusa sebagai unjuk diri karena bangga menjadi santrinya KH Abdullah Ma'sum Jauhari Lirboyo atau akrab disapa Gus Maksum," ucapnya.

 

Atraksi tersebut sangat meriah sekaligus menegangkan, karena hampir seluruh peserta JSS merapat ke depan panggung dengan berdesakan demi menyaksikan atraksi demi aktraksi. Diawali dengan raut muka yang tegang, dan diakhiri dengan tepuk tangan dan sorak bergembira.

 

Salah satu santri yang menyaksikan, Ubaidillah mengatakan, pada awalnya ada sedikit tegang dan cemas, tetapi ketika sudah selesai menjadi bangga dan senang. 

 

"Awalnya sempat merasa ngeri, karena melihat batu ditubruk menggunakan kepala manusia. Namun setelah patah dan pecah, tampak penampilannya keren sekali," ujarnya.

 

Para penonton yang takjub kemudian bertepuk tangan atas keberhasilan penampilan para santri Pagar Nusa.  Kehadiran mereka semakin menambah kesan rangkaian Hari Santri Nasional di Kota Bandar Lampung.


(Yudi Prayoga)


Seni Budaya Terbaru