Yudi Prayoga
Penulis
Ramadhan merupakan bulan yang istimewa dan penuh keberkahan. Istimewanya Ramadhan menjadikan bulan tersebut melahirkan tradisi keagamaan, sosial dan budaya yang mendekatkan diri kepada Allah swt. Salah satu budaya yang lahir di bulan Ramadhan adalah tradisi "Jaburan".
Jaburan merupakan jamuan makanan dan minuman yang diberikan warga setempat ke masjid. Umumnya diberikan setelah shalat tarawih, sebagai jamuan bagi yang tadarus Al-Qur'an di masjid.
Akan tetapi ada juga yang diberikan pada sore hari menjelang Maghrib. Karena di beberapa daerah ada yang tadarus Al-Qur'annya sore hari. Sehingga Jaburan tersebut bisa menjadi menu buka puasa bagi mereka.
Jamuan tersebut berupa makanan kecil, aneka snack, takjilan buka puasa, makanan berat, air mineral, minuman kopi dan teh, dan sebagainya.
Jaburan sendiri merupakan tradisi yang hanya ada di bulan Ramadan, sehingga di luar Ramadhan tidak ada tradisi tersebut. Sehingga ini menjadi sesuatu yang khas dan unik mewarnai keislaman yang ada di Indonesia.
Tradisi ini berkembang dan menyebar di Pulau Jawa, khususnya kota Solo dan sekitarnya. Selain itu juga bisa dijumpai di beberapa pelosok pulau Sumatera. Hal ini karena pengaruh orang-orang transmigran dari Jawa.
Tradisi Jaburan dilakukan secara sukarela dan ikhlas, karena ini hanya bagian dari mekanisme sedekah di bulan Ramadhan. Kita semua mengetahui bahwa sedekah di bulan Ramadhan, akan dilipatgandakan pahalanya.
Akan tetapi, agar mempermudah pemberian sedekah Jaburan, dan bisa terkontribusi secara merata, maka warga kampung akan sepakat bahwa pemberian jaburan dibuat bergiliran setiap harinya. Jika satu kampung ada 60 rumah, maka bisa dibagi dengan satu hari dua rumah yang memberikan Jaburan. Akan tetapi jika ada yang ingin sedekah setiap harinya, maka tetap diperbolehkan.
Dengan adanya tradisi Jaburan, maka masjid menjadi makmur. Sebab selain ibadah tulus karena Allah swt, Jaburan menjadikan daya tarik tersendiri. Sehingga, ketika ada masyarakat yang ingin tadarus Al-Qur’an, i'tikaf dan shalat malam (qiyamul lail) lainnya akan merasa terbantu, sebab jika mereka merasa haus dan lapar cukup hidangan Jaburan tadi bisa menjadi alternatif awal, dan mereka tidak perlu pulang ke rumah.
Â
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Ilmu dan Adab Lebih Tinggi daripada Nasab
2
Hindari Tafsir Liberal dan Radikal pada Pancasila
3
PCNU Pringsewu Imbau Masyarakat Senantiasa Menjaga Kondusifitas Daerah
4
Pernikahan, Ibadah Paling Panjang dalam Kehidupan Manusia
5
Shalat Jum’at sebagai Pengganti Shalat Zuhur
6
Cara Shalat Pasien Hingga Zakat Profesi Jadi Bahasan Bahtsul Masail LBM PWNU Lampung
Terkini
Lihat Semua