Yudi Prayoga
Penulis
Puisi merupakan sebuah bentuk seni sastra yang menggunakan bahasa dan kata-kata secara kreatif untuk menyampaikan perasaan, gagasan, atau pengalaman melalui ritme, suara, makna, dan citra.
Juga sebagai bentuk ekspresi sastra yang sering kali menggunakan struktur dan gaya yang khas, seperti rima, ritme, metafora, sereta perbandingan untuk menciptakan keelokan dan kedalaman suatu makna.
Puisi bisa berkisah dengan beragam topik dan suasana, seperti cinta, alam, kehidupan, kemanusiaan, Tuhan dan sebagainya. Puisi juga dapat mengambil berbagai bentuk, seperti puisi naratif yang bercerita, puisi lirik yang mengungkapkan perasaan dan refleksi pribadi, atau puisi bebas yang tidak terikat oleh aturan struktural tertentu.
Baca Juga
Syair, Medsos Penting di Masa Rasulullah
Jika di Arab tulisan dan nada indah tersebut dikenal dengan syair. Seni sastra di Arab tersebut, sudah berkembang sebelum Islam hadir. Hal tersebut sebagai bagian dari kebudayaan yang luhur. Sehingga setiap kabilah dan klan akan dipandang mulia, jika ada kelompoknya yang pandai bersyair.
Setelah Islam hadir dibawa oleh Nabi Muhammad saw, Islam tidak menghapus seni sastra tersebut, melainkan tetap mempertahankannya meski dengan peraturan yang tidak melanggar ketauhidan dan syariat.
Pada masa Nabi Muhammad masih hidup, banyak sahabatnya yang juga pandai bersyair, kadang untuk memuji Nabi, untuk menyemangati perang dan sebagainya. Salah satunya yakni sahabat Labid bin Rabi’ah yang puisinya sangat diapresiasi dan dipuji Nabi saw.
Labid bin Rabi'ah (560 M-661 M) merupakan penyair Arab pra Islam yang sangat terkenal. Ibunya berasal dari kabilah ‘Abas. Selain sebagai penyair, ia juga dikenal sebagai orang dermawan dan pemberani. Sifat kedermawanannya diwarisi dari ayahnya yang dijuluki dengan “Rabi’ al-Muqtarin”. Sedangkan sifat keberaniannya diwarisi dari kabilahnya.
Pada masa awal-awal Islam, syair-syair Labid bin Rabi’ah mulai terpengaruh oleh Al-Qur’an dan isinya banyak mengandung ajaran-ajaran yang bernafaskan Islam, meski dia sendiri belum menyatakan keislamannya.
Salah satu bait puisinya adalah berikut ini:
اَلاَ كُلُّ شَيْئٍ ماَ خَلا الله باَطِلُ
وَكلّ نــَعِيْمٍ لاَ مـَحَالـَةَ زَائِلُ
وكُلُّ أُناسٍ سَوْفَ تَدْخُلُ بَيْنَهُمْ
دَوِيـْهِيَّةٌ تـَصْفَرُّ مِنْها اْلأنامِلُ
وكُلّ امْرِئٍ يـَوْمًا سيَعْلَمُ غَيْبَهُ
إذا كُشِفَتْ عِنْد اْلاِلَهِ الْحَصَائِلُ
Artinya: Renungkan baik-baik,
Segala sesuatu selain Allah pasti akan hilang lenyap
Dan setiap kenikmatan pasti akan sirna
Setiap orang pasti akan dijemput maut
yang membuat jari-jari menjadi pucat pasi.
Setiap orang kelak pada saatnya akan melihat apa yang tersembunyi di hatinya,
saat lembar-lembar catatan kerja dibacanya
di depan Tuhan.
Mendengar puisi ini Nabi saw memberikan apresiasi yang tinggi. Beliau mengatakan:
اَصْدَقُ كَلِمَةٍ قَالـَها شَاعِرٌ كـَلِمَةُ لُبـَيْدٍ : الا كلّ شيئ ما خلا الله باطل .....
Artinya: Puisi terbaik yang pernah digubah seorang penyair adalah puisi Labid: “Sesungguh, segala sesuatu selain Allah pasti akan hilang lenyap”.
Labid menulis puisi tersebut saat ia masih belum menjadi Muslim. Setelah ia masuk Islam, Labid tidak pernah membuat syair lagi. Ia lebih banyak menikmati Al-Qur’an.
Padahal, di era sebelum memeluk Islam, dia membuat ribuan bait syair, termasuk yang selalu digantungkan di sisi Ka’bah. Bahkan, Aisyah ra, istri Rasulallah saw, menghafal sekitar seribu bait syair karya Labid.
Satu-satunya bait syair yang dibuat oleh Labid bin Rabi’ah setelah ia masuk Islam adalah:
الحمدُ لله ان لـَمْ يَأتـِنِى أَجَلِىْ * حـَتىَّ لـَبِسْتُ مِنَ اْلإسلامِ سِرْبالا
Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang belum mempertemukanku kepada ajalku * sampai aku mengenyam dalam Islam pakaian kedamaian”.
(Yudi Prayoga)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Ilmu dan Adab Lebih Tinggi daripada Nasab
2
Hindari Tafsir Liberal dan Radikal pada Pancasila
3
PCNU Pringsewu Imbau Masyarakat Senantiasa Menjaga Kondusifitas Daerah
4
Pernikahan, Ibadah Paling Panjang dalam Kehidupan Manusia
5
Shalat Jum’at sebagai Pengganti Shalat Zuhur
6
Cara Shalat Pasien Hingga Zakat Profesi Jadi Bahasan Bahtsul Masail LBM PWNU Lampung
Terkini
Lihat Semua