Warta

LP Ma’arif PBNU dan Save the Children Gelar Pelatihan Kurikulum Lokal bagi Guru di Tanggamus

Jumat, 1 Agustus 2025 | 11:27 WIB

LP Ma’arif PBNU dan Save the Children Gelar Pelatihan Kurikulum Lokal bagi Guru di Tanggamus

LP Maarif PBNU bekerjasama dengan Save The Children saat menggelar pelatihan peningkatan kapasitas, Jumat (1/8/2025). (Foto: Istimewa)

Tanggamus, NU Online Lampung 

Sebanyak 20 guru dari sekolah penerima Program Kreasi di Kecamatan Pugung dan Bulok, Kabupaten Tanggamus, mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas yang digelar oleh LP Ma'arif NU bekerja sama dengan Save the Children. 

 

Pelatihan ini berfokus pada kemampuan guru dalam mengidentifikasi kesenjangan kurikulum lokal dan mengembangkan solusi yang relevan. Acara yang berlangsung di Aula Global Nusantara ini dijadwalkan selama tiga hari, dari  Jumat-Ahad (1-3/8/2025). 

 

Ketua LP Ma'arif NU PCNU Tanggamus, Hj Sundusiah berpesan agar para peserta dapat memanfaatkan setiap sesi pelatihan dengan sebaik-baiknya. 

 

"Harapan kami, 20 guru yang hadir hari ini bisa menyerap ilmu dan keterampilan yang diberikan selama tiga hari ke depan, sehingga mampu mengimplementasikan kurikulum lokal yang lebih relevan di sekolah masing-masing," ujarnya.

 

Senada dengan itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Tanggamus, H Rohman, memberikan semangat kepada para peserta. Ia mengingatkan bahwa seorang guru tidak boleh merasa tua untuk terus belajar. 

 

"Bapak dan ibu adalah guru yang harus selalu berinovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada LP Ma'arif PBNU yang telah memberikan program yang sangat bermanfaat ini bagi para guru di Kabupaten Tanggamus," ungkapnya.

 

Sementara itu, Direktur Program KREASI LP Ma'arif PBNU, Suardi menyampaikan bahwa upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia perlu didukung dengan pengembangan kurikulum lokal. 

 

Menurutnya, kurikulum lokal mampu menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan budaya masyarakat setempat. Hal ini akan membuat siswa lebih mudah memahami dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan berbasis lokal.

 

"Kurikulum lokal adalah langkah strategis untuk memperkuat identitas budaya bangsa sekaligus meningkatkan relevansi pendidikan," katanya. 

 

Ia mengatakan, dengan mengintegrasikan kearifan lokal, berharap generasi muda tidak hanya mampu bersaing secara global, tetapi juga bangga terhadap warisan budaya lokal.

 

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal praktis bagi para guru untuk merancang dan menerapkan kurikulum yang lebih kontekstual, sehingga pendidikan di Kabupaten Tanggamus semakin maju dan relevan dengan kebutuhan zaman.