• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Warta

Kakanwil Kemenag: Menjaga Martabat Kemanusiaan dengan Menghargai Satu Sama Lain

Kakanwil Kemenag: Menjaga Martabat Kemanusiaan dengan Menghargai Satu Sama Lain
Kepala Kantor Kementrian Agama Provinsi Lampung saat memberikan sambutan pada perayaan Hari Dantri Nasional di Bandar Lampung
Kepala Kantor Kementrian Agama Provinsi Lampung saat memberikan sambutan pada perayaan Hari Dantri Nasional di Bandar Lampung

Bandar Lampung, NU Online Lampung
Jalan Sehat Sarungan (JSS) dan kirab Hari Santri Nasional yang digelar di Pesantren Al Hikmah, Bandar Lampung, turut dihadiri sejunlah pejabat di Provinsi Lampung. Salah satunya adalah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung H Puji Raharjo.

 

Kepala Kantor Wilayah  Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung Puji Raharjo, mengungkapkan rasa syukur atas perayaan hari santri ini. "Atas nama Kemenag Provinsi Lampung, saya mengucapkan syukur alhamdulillah pada kesempatan pagi hari ini, kita bisa merayakan, memeriahkan hari santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober," katanya dalam sambutan sebelum pelepasan peserta jalan sehat dan kirab hari santri, Ahad (24/10/2022).

 

Kakanwil mengatakan, tahun ini tema peringatan Hari Santri Nasional adalah Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan. Yang dimaksud dengan menjaga martabat kemanusiaan yakni selalu bersikap tengah-tengah (tawasuth), egaliter dan saling menghargai (toleransi)
"Menjaga martabat kemanusiaan itu artinya saling menghargai satu sama lain. Tidak pandang besar,  kecil, tua,  muda, pintar atau tidak pintar, bahkan tidak memandang agamanya apapun,” kata alumni Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, jawa Timur itu. 

 

Puji Raharjo yang hadir dengan mengenakan sarung dan peci, mengatakan, apa yang ia kenakan tersebut merupakan ngalap berkah (tafa'ulan) kepada mendiang Gus Dur. Pada saat itu, Kakanwil juga mengenakan baju kaos yang bertuliskan kutipan pernyataan Gus Dur, yakni "Jika kamu melakukan sesuatu yang baik, orang tidak akan tanya apa agama kamu". 

 

"Pernyataan Gus Dur itu tidak boleh kita lupakan, yakni: Jika kamu melakukan sesuatu yang baik orang tidak akan tanya apa agama kamu. Itulah yang disebut dengan martabat kemanusiaan,” tegasnya.

 

Kakanwil menambahkan, santri zaman sekarang merupakan penerus perjuangan para pahlawan Islam, ulama, kiai, dan santri pada masa lalu yang berjuang melawan penjajah. Akan tetapi perjuangannya saat ini adalah belajar yang tekun.

 

"Anak-anak (santri) sekarang ini merupakan penerus perjuangan para santri terdahulu dengan cara belajar sungguh-sungguh. Karena perang kita berbeda dengan perang pada tahun 1945,” tuturnya.


Selain Kakanwil Kemenah, hadir pula  Walikota Bandar Lampung Hj Eva Dwiana yang melepas peserta jalan sehat dan kirab, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kota Bandar Lampung Ustadz Ichwan Aji Wibowo, Ketua Forum Umat Beragama Kota Bandar Lampung H Purno Irawan, Ketua Badan Amail Zakat (Baznas) Kota Bandar Lampung H Ismail Soleh, dan kepala-kepala madrasah di lingkungan kementrian agama di Kota Bandar Lampung. 

 

Kegiatan JSS dan kirab santri itu  merupakan kerja sama Pesantren Al Hikmah, Kementerian Agama Kota Bandar Lampung, Pemerintah Kota (Pemkot) kota Bandar Lampung, PCNU Kota Bandar Lampung, dan beberapa pondok pesantren yang ada di kota Bandar Lampung. Sebanyak 2000-an santri terlibat dalam perayaan yang berlangsung khidmat dan meriah itu.

 

Sementara Ketua PCNU kota Bandar Lampung, Ustadz Ichwan Aji Wibowo mengatakan bahwa kata “santri” merupakan keistimewaan tersendiri, karena tidak ada padanan yang sama persis dengan kata tersebut. "Santri harus bergembira, karena kata santri hanya ada di Indonesia, tidak ada kata yang sepadan, yang serupa dan  sama dengan santri. Ada istilah siswa, pelajar, murid, tapi tetap tidak bisa disamakan dengan makna santri,” paparnya

 

Zaman sekarang, lanjut Camat Teluk Betung Selatan itu, santri sudah merambah ke berbagai bidang, alumninya sudah memenuhi intansi-intansi dan segala profesi. "Santri itu keren, santri itu hebat, alumninya merambah kemana-mana. Ada yang jadi birokrat, pengusaha,  tentara, polisi, dan di segala profesi ada, ujarnya.

(Yudi Prayoga)


Warta Terbaru