Tokoh

Keteladanan TGH Lalu Ahmad Baehaqi; Sosok Kiai NU Kota Mataram NTB

Selasa, 3 September 2024 | 07:27 WIB

Keteladanan TGH Lalu Ahmad Baehaqi; Sosok Kiai NU Kota Mataram NTB

foto TGH Lalu Ahmad Baehaqi; Sosok Kiai NU Kota Mataram NTB

Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia. Ia memiliki peran sentral yang sangat signifikan, mulai dari pedesaan hingga perkotaan, mulai dari kultural hingga struktural. Sehingga semua itu berdampak kepada masyarakat luas, baik secara agama, ekonomi, hingga politik.

 

Selain itu, tokoh-tokoh NU juga sangat berperan aktif dalam memajukan bangsa, dari lapisan paling bawah hingga paling teratas. Semua memiliki perannya masing-masing, satu sama lain saling melengkapi dan menyempurnakan.

 

Saking luasnya jaringan NU di Indonesia, hampir seluruh pelosok negeri tersentuh dengan keberadaanya. Bukan hanya sebagai pencerah umat, tetapi sudah melahirkan berbagai kader militan, mulai sejak berdirinya hinggi kini.

 

Salah satu tokoh militan yang lahir dari rahim NU di desa Kebon Bawak Timur, kecamatan Lombok Mataram, kabupaten Nusa Tenggara Barat adalah Tuan Guru Haji (TGH) Lalu Ahmad Baehaqi. 

 

TGH Lalu Ahmad Baehaqi sendiri merupakan tokoh agama yang menjadi panutan masyarakat di daerahnya, karena kedalaman ilmu agama dan kemahiran dalam penguasaan kitab kuning. Wajar saja, sebelumnya beliau memang seorang santri di pondok pesantren Salafiyyah Syafi’iyyah Jawa Timur.

 

Dalam dakwahnya, TGH Lalu Ahmad Baehaqi selalu mengisi pengajian di masjid kampungnya. Kajiannya cukup menarik karena membahas tentang amaliah keseharian masyarakat Islam (fiqih), maupun kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Kajian yang berkaitan dengan fiqih, seperti shalat, puasa, zakat, haji dan amalah lainnya, beliau kupas dengan tuntas dan mendasar dengan literatur kitab kuning. Sehingga masyarakat setempat dapat memahami ajaran Islam secara mendasar, serta memahami konsep bernegara dan beragama secara universal, majemuk dan pluralis dengan beragam suku, agama dan budaya.

 

Sedangkan untuk kaum muda, TGH Lalu Ahmad Baehaqi sering memberikan kajian yang sifatnya sebulan sekali, dengan materi pengenalan berbagai latar belakang organisasi Islam yang ada di Indonesia. Seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Alwashliyah, Persatuan Islam (Persis) hingga Nahdlatul Wathan (NW) yang basis masanya cukup berpengaruh di Lombok Nusa Tenggara Barat.

 

Tidak hanya dakwah secara luar jaringan (luring), materi-materi yang beliau sampaikan juga juga sering diunggah ke media sosial (medsos), salah satunya melalui kanal Youtube yang dimilki remaja masjid tersebut.


Gerakan digitalisasi memang sangat penting dalam dakwah Islam, karena jangkauannya sangat luas, serta bisa diakses oleh siapapun, tidak terkhusus hanya di Lombok saja.

 

Sudah sepantasnya, media sosial diisi oleh konten yang rahmatan lil alamin dan maslahat bagi umat manusia. Sehingga menjadikan kita tidak hanya saleh secara ritual, tetapi juga saleh secara digital. Ketika banyak konten positif yang diunggah ke internet, maka akan menjadi tameng dari konten-konten yang buruk bagi masyarakat.

 

Oleh karenanya, penulis berharap, dengan hadirnya agamawan NU yang lahir dari kampung tetapi berpengetahuan luas, bisa menjadi tokoh yang menentramkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Taufik Hidayatullah, Alumni UIN Mataram Lombok Nusa Tenggara Barat