• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Warta

PWNU Aceh Gelar Buka Puasa Bersama, Sekretaris: Nahdliyin Belajarlah Mengembangkan Amanah

PWNU Aceh Gelar Buka Puasa Bersama, Sekretaris: Nahdliyin Belajarlah Mengembangkan Amanah
Buka Bersama PWNU Aceh
Buka Bersama PWNU Aceh

Banda Aceh, NU Online Lampung

Keluarga Besar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Aceh, ramadhan kali ini mengadakan kegiatan buka puasa bersama yang bertempat di Aula Misfalah Asrama Haji, Banda Aceh.


“Pelaksanaan buka puasa bersama keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) berlangsung meriah dan antusiasme nahdliyin di negeri serambi Mekkah untuk hadir ke Ibu kota Provinsi memenuhi undangan berbuka puasa bersama,” kata Tgk Asnawi M Amin yang juga Sekretaris PWNU ini, Kamis (28/4/2022) petang.


Sosok yang akrab disapa Gus Nawi sangat bangga dan rasa ukhuwah serta silaturahim yang sangat tinggi dari nahdliyin di Aceh. Pengurus dan banom dari berbagai kabupaten, baik Aceh Barat Daya, Pidie Jaya, dan lainnya turut hadir dalam acara tersebut.


Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Rais Syuriyah PWNU Aceh Tgk H Nuruzzahri (Waled NU), Ketua Tanfidziyah Tgk H Faisal Ali (Abu Sibreh), Katib Syuriyah Tgk Ibnu Sa’dan, Kakanwil Kemenag Aceh, Pengurus Ansor Provinsi dan Kabupaten, Pengurus Pergunu, serta jajaran pengurus lembaga dan badan otonom di lingkungan NU Aceh dan tamu undangan lainnya.


“Kami menyambut baik terselenggaranya agenda silaturahim dan buka puasa bersama kali ini. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi pengurus lembaga maupun banom untuk meningkatkan nuansa kebersamaan,” ujarnya.


Lebih lanjut, Gus Nawi berharap, berbagai kegiatan nahdliyin terus ditingkatkan seperti acara hari dan lainnya, dan harus amanah dalam mengemban suatu jabatan termasuk menjadi ketua panitia contohnya. Jangan sampai diminta menjadi panitia namun saat hari H sudah “menghilang”, ini misal (contoh) saja.


“Mari kita belajar menjadi sosok pemimpin yang amanah yang peduli kepada bawahan dan tugas yang diamanahkan,” ungkapnya. 


Ketua PWNU Aceh, Tgk Faishal Ali menyampaikan, dirinya menyambut baik kegiatan ini. Ia memaparkan prinsip dalam berorganisasi khususnya ber-NU dan jangan sampai nahdliyin dalam menghadapi berbagai perkembangan zaman yang terjadi seperti saat ini.


“NU itu harus punya mata, yakni NU harus mampu mempertajam dan menembus semua lini serta mengetahui kondisi dunia luar. Orang NU harus mampu membaca dengan mata yang tajam atas situasi kondisi yang terjadi dan jangan sampai salah dalam mengambil keputusan dalam kondisi apapun,” ujarnya.


Menurut Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh ini, NU juga punya telinga, maksudnya orang-orang NU tidak boleh lalai dalam menghadapi berbagai perkembangan zaman yang terjadi.


Lebih lanjut ia mengatakan, NU juga harus punya kaki yang kokoh agar mampu menjadi pilar penegak bangsa. Hal ini terbukti ketika NU diserang dimana-mana, NU masih tetap kuat. NU harus tetap berjalan dengan kaki yang kokoh itu demi tegaknya bangsa dan negara.


“NU juga harus memiliki tangan sehalus seniman, maksudnya NU harus tetap tampil dalam bentuknya yang sederhana dan santun. NU tidak boleh mengkafirkan apalagi menjustifikasi sesuatu,” paparnya.


Abu Sibreh sapaan akrabnya menyampaikan NU harus memiliki hati. NU harus berangkat dari hati karena organisasi ini didirikan oleh para ulama yang memiliki keunggulan dalam hal kesabaran, kesantunan dan sebagainya.


“Mari kita membumikan kebersamaan dan ukhuwah serta silaturahim. Andaikan Indonesia ini tanpa NU yang memiliki hati selembut salju maka mungkin sudah terpecah belah,” ujarnya.


Kegiatan ini kemudian diadakan tausiah singkat oleh Waled NU selaku Rais Syuriyah PWNU Aceh dan juga pemberian santunan kepada anak yatim sekitar Kota Banda Aceh. 

(Teungku Helmi Abu Bakar el-Langkawi)
 


Warta Terbaru