• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Pernik

Waspada Gangguan Kesehatan pada Anak-Anak dan Balita saat Lebaran

Waspada Gangguan Kesehatan pada Anak-Anak dan Balita saat Lebaran
Pada saat lebaran, orang tua harusnmemperhatikan kesehatan agar tidak sakit (Foto: NU Online)
Pada saat lebaran, orang tua harusnmemperhatikan kesehatan agar tidak sakit (Foto: NU Online)

Oleh: Dr.dr. Khairun Nisa Berawi, M.Kes., AIFO-K., FISCM.


Saat lebaran, ada gangguan kesehatan yang harus diwaspadai, yang dapat terjadi pada anak-anak. Setiap orang tua khususnya ibu, harus selalu memperhatikan kondisi anak, terlebih bila mengajaknya bepergian.

 

Dengan melakukan langkah antisipasi, diharapkan gangguan kesehatan itu tidak terjadi.  Berikut gangguan kesehatan tersebut.

 

1. Kelelahan

Aktivitas padat yang berlangsung seharian dapat menguras energi anak. Terlebih bila si kecil harus ikut ke berbagai tempat yang dikunjungi orang tuanya untuk bersilaturahim dengan keluarga. 

 

Perjalanan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain juga akan membuat tubuh terasa pegal-pegal karena posisi yang stasis/diam, mengurangi optimalisasi anggota gerak dalam melancarkan sirkulasi darah, apalagi jika menggunakan transportasi publik. Hasilnya, saat kembali ke rumah, buah hati bisa jadi susah tidur dan rewel karena kelelahan.

 

Agar anak tak merasa terlalu lelah, orang tua khususnya ibu bisa mengajaknya untuk tidur sejenak ketika ia sudah mulai rewel. Bila sedang berada di rumah saudara atau kerabat dekat, minta izinlah untuk memakai ruangan yang cukup sepi dan tidurkan si kecil agar ia bisa beristirahat.

 

2. Gangguan pencernaan.
Saat bertandang ke rumah kerabat, tentu ada beragam macam panganan yang disediakan untuk dicicipi. Sayangnya, variasi makanan dan minuman yang dikonsumsi tak selalu cocok dengan kondisi perut balita yang masih harus beradaptasi dengan bermacam jenis makanan. Sehingga, si kecil lebih berisiko terkena gangguan pencernaan, seperti diare atau konstipasi. 

 

Kondisi ini biasanya dapat terjadi karena kandungan santan pada makanan yang menjadi menu wajib saat Hari Raya Idul Fitri. Apabila anak mengalami kondisi ini, ibu perlu mengetahui langkah pertolongan pertama diare untuk meredakannya dengan memberikan oralit yang sebaiknya disediakan untuk mengantisipasi gangguan ini.

 
Selalu siapkan oralit di rumah sebagai pertolongan pertama bagi diare. Di samping itu, diare juga bisa menyerang anak selama perjalanan mudik atau balik. Umumnya saat di perjalanan, orang tua cenderung membeli beragam jajanan untuk mengganjal perut saat lapar. Padahal, higienitas makanan tersebut belum tentu terjamin. 

 

Di samping itu, udara di perjalanan yang merupakan campuran dari asap knalpot dan debu yang kotor juga berbahaya bagi tubuh. Ini wajib diperhatikan dalam memilih makanan yang akan diberikan khususnya pada anak. 

 

Menyiapkan makanan dan minuman sendiri dari rumah akan menjadi alternatif yang lebih aman. Tapi bila keluhan tidak mereda dan gejala bertambah berat sebaiknya konsultasikan ke dokter.

 

3. Mual dan muntah

Selain menyebabkan  diare ataupun konstipasi, mual dan muntah adalah salah satu kondisi yang bisa disebabkan oleh makanan. Namun bila ini terjadi, belum tentu berarti anak mengalami keracunan makanan. Bisa jadi si kecil terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak gas, misal minuman bersoda seperti cola dan kubis yang mengandung rafinosa. Itu bisa menyebabkan sering kali anak merasa mual dan lalu muntah.

 
Jika muntah terjadi disertai dengan demam, bisa jadi sistem pencernaannya terganggu karena makanan yang tak cocok dengan kondisi perutnya. Apabila ini terjadi, ibu bisa memberikan banyak air putih. Sebaiknya hindari terlebih dahulu makanan padat selama kurang lebih enam jam pasca muntah. 
 

4. Batuk dan pilek.

Salah satu kebiasaan dalam bersilaturahim adalah bersalaman dengan banyak orang. Aktivitas ini dapat memudahkan kuman berpindah dari satu tangan ke tangan orang lain. Jika ada salah seorang kerabat yang batuk atau pilek, risiko anak tertular tentu lebih besar karena adanya kontak langsung dengan orang itu saat bersalaman.


Untuk pencegahan, ibu bisa mengajarkannya untuk selalu mencuci tangan sebelum ia menyentuh bagian wajah. Ini bisa menjadi salah satu cara meminimalisir terjadinya penularan penyakit dari orang lain pada anak. Bila ia terserang batuk usai lebaran, ibu bisa memberikan banyak cairan untuk mengeluarkan dahak.

 

 Sup hangat juga baik untuk meredakan rasa gatal pada tenggorokan. Asupan air putin hangat yang cukup selain dapat menurunkan demam juga membantu mengurangi nyeri di tenggorokan. Tapi bila keluhan tidak mereda dan gejala bertambah berat sebaiknya konsultasikan ke dokter.

 

5. Alergi

Tak hanya berpotensi mengganggu sistem pencernaan, variasi makanan dan minuman yang dikonsumsi saat lebaran juga berisiko menimbulkan reaksi alergi terhadap tubuh anak. Terlebih jika ia suka mencoba berbagai makanan baru. 

 

Gatal-gatal, sesak napas, dan gejala alergi lainnya dapat muncul bila ia memiliki riwayat alergi terhadap kandungan tertentu. Apabila orang tua memiliki riwayat alergi terhadap jenis makanan tertentu, sebaiknya selalu menyediakan obat anti alergi yang biasa dikonsumsi oleh anak.


Asupan multivitamin, susu, dan buah-buahan yang disediakan dari rumah akan membantu menjaga stamina anak lebih optimal. Jadi waspadai semua gangguan kesehatan yang mungkin akan dialami oleh si kecil agar Hari Raya Idul Fitri akan membawa kebahagiaan bagi semua. Kehati-hatian orang tua akan menjaga anak-anak dan balita dari gangguan kesehatan yang sering dialami anak dan balita di saat lebaran.


Penulis adalah Pengurus Bidang Kesehatan dan Kependudukan  PW Muslimat NU Lampung dan  Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Lampung 
 

 

 


 

 

 


Pernik Terbaru