Khutbah

Khutbah Jumat: Mensyukuri Kemerdekaan Tanah Air

Kamis, 7 Agustus 2025 | 06:11 WIB

Khutbah Jumat: Mensyukuri Kemerdekaan Tanah Air

Khutbah Jumat: Mensyukuri Tanah yang Merdeka (Kaligrafi: NU Online)

Setiap 17 Agustus kita merayakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia. Kita semua wajib bersyukur kepada Allah swt atas segala nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada bangsa Indonesia sehingga para pejuang kita berhasil meraih kemerdekaan itu dengan segala pengorbanannya.

 

Berjuang melawan penjajah merupakan keharusan karena pada dasarnya hanya kepada Allah swt makhluk-makhluk yang diciptakan-Nya, terlebih manusia, menghambakan dirinya.

 

Khutbah I

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي هَدَانَا سُبُلَ السَّلاَمِ وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيكَ لَهُ ذُوالْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَي يَوْمِ الدِّيْنِ.

أَمَّا بَعْدُ: فَيَآأَيُّهَا الْإِحْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَي اللّٰهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ، قَالَ اللّٰهُ تَعَالٰي فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ : أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ : يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.وَقَالَ اَيْضًا : وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّوْنَ إِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt atas segala nikmat yang telah dilimpahkan kepada kita. Nikmat iman, nikmat Islam, dan nikmat kesehatan sehingga kita bisa kembali menunaikan kewajiban kita, shalat Jumat berjamaah di masjid yang mulia ini.

 

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir nanti.

 

Jama’ah Jumat yang dimuliakan Allah,

Setiap bulan Agustus, bangsa kita memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Sebuah momen yang sangat berharga dan bersejarah, karena para pahlawan sebelum kita, telah memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan dengan pengorbanan jiwa, raga, harta, dan darah.

 

Kemerdekaan adalah nikmat besar dari Allah swt. Maka sebagai umat Islam, sudah sepatutnya kita mensyukuri nikmat kemerdekaan ini dengan sebenar-benarnya syukur. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 7:

 

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ۝٧

 

Artinya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras (QS Ibrahim: 7).

 

Kemerdekaan adalah nikmat, dan setiap nikmat wajib disyukuri. Namun bentuk syukur bukan sekadar ucapan "Alhamdulillah", melainkan dibuktikan dengan sikap, perbuatan, dan tanggung jawab.

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Jangan pernah merasa bahwa kemerdekaan ini hanya hasil dari kekuatan manusia. Betul, para pejuang berjuang dengan darah dan nyawa, namun semua itu terjadi karena pertolongan Allah. Tanpa izin Allah, tak akan ada kemenangan. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Anfal ayat 10:

 

وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ اِلَّا بُشْرٰى وَلِتَطْمَىِٕنَّ بِهٖ قُلُوْبُكُمْۗ وَمَا النَّصْرُ اِلَّا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌࣖ ۝١٠

 

Artinya: Allah tidak menjadikannya (bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS Al-Anfal: 10).

 

Oleh karena itu, jangan sampai kita melupakan Allah dalam menikmati kemerdekaan ini. Jangan sampai kita merasa cukup dengan dunia, lalu melupakan syariat-Nya.

 

Hadirin rahimakumullah,

Tujuan kemerdekaan bukan hanya bebas dari penjajah, tetapi bebas untuk menegakkan kebaikan dan keadilan. Merdeka dari kekufuran menuju cahaya iman. Merdeka dari kezaliman menuju kebenaran. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 41:

 

اَلَّذِيْنَ اِنْ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَرْضِ اَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ وَاَمَرُوْا بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَلِلّٰهِ عَاقِبَةُ الْاُمُوْرِ ۝٤١

 

Artinya: (Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kemantapan (hidup) di bumi, mereka menegakkan salat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Hanya kepada Allah kesudahan segala urusan (QS Al-Hajj: 41).

 

Ini adalah gambaran dari masyarakat merdeka yang bersyukur: mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menegakkan keadilan dan menebar rahmat.

 

Hadirin rahimakumullah,

Sungguh miris jika kemerdekaan yang diperjuangkan dengan darah dan nyawa, justru diisi dengan perbuatan maksiat dan kemungkaran: korupsi, perzinaan, narkoba, penipuan, kemalasan, dan sebagainya.

 

Ini adalah bentuk kufur nikmat! Bahkan lebih parah dari penjajahan, karena penjajahan batin dan akhlak akan menghancurkan bangsa lebih cepat daripada penjajahan fisik.

 

Jika para pejuang dahulu berkorban demi kemerdekaan, maka tugas kita hari ini adalah menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan amal saleh, akhlak mulia, kerja keras, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

 

Kemerdekaan bukan akhir perjuangan, tapi awal dari tanggung jawab sebagai khalifah di bumi. Kita harus menjadikan negeri ini baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, negeri yang baik, yang diberkahi Allah.

 

Hadirin rahimakumullah,

Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah amanah dari Allah swt dan warisan dari para syuhada dan pejuang terdahulu. Maka jangan kita khianati dengan kemalasan, kefakiran iman, dan perbuatan maksiat.

 

Bentuk mensyukuri kemerdekaan ini bisa dengan menjadi warga negara yang baik dan taat hukum, menjaga persatuan dan kerukunan umat, menjadi teladan dalam akhlak, kejujuran, dan kerja keras, mendidik anak-anak kita dengan nilai-nilai Islam dan nasionalisme, dan berkontribusi membangun negeri ini dengan amal dan ilmu.

 

Ingatlah bahwa syukur yang sejati akan membawa keberkahan dan perlindungan dari Allah, sementara kufur nikmat hanya akan membawa kehancuran. Allah swt berfirman dalam surat An-Nahl ayat 90:

 

۞ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ۝٩٠

 

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberikan bantuan kepada kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu selalu ingat (QS An-Nahl: 90).

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Demikianlah khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga Allah swt senantiasa memberikan keberkahan untuk negara Indonesia ini, dijaga dari perpecahan, diberi pemimpin yang adil, dan dilindungi dari segala bentuk penjajahan baru baik lahir maupun batin.

 

   ‎بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah II

 

 ‎اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلٓهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أٓلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ ‎أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللّٰهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً ‎اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ‎عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ  

 

Ustadz Yudi Prayoga, Pengajar di Pondok Pesantren Al Hikmah Kedaton Bandar Lampung