Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad saw lewat perantara Malaikat Jibril as. Dan Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama puluhan tahun, mengikuti peristiwa, sosio, dan kultur umat Islam saat itu.
Al-Qur’an sebagai Kalamullah merupakan mukjizat agung yang senantiasa terjaga hingga hari akhir. Bahkan, membaca dan mempelajari ayatnya mendapatkan pahala yang besar dari Allah swt.
Nabi Muhammad saw bersabda di dalam hadits yang diriwayatkan oleh An-Nu’man ibn Basyir:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
Artinya: Rasulullah saw bersabda: Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an (HR al-Baihaqi).
Membaca Al-Qur’an merupakan aktivitas mulia dan berpahala, sehingga umat Islam dianjurkan untuk membacanya setiap hari dan sepanjang setiap.
Jangan sampai kita umat Islam menunggu waktu senggang atau longgar baru bisa membaca Al-Qur’an, tapi luangkanlah waktu untuk membaca Al-Qur’an. Karena jika kita hanya menuruti hawa nafsu dan mementingkan dunia, maka Al-Qur’an tidak akan pernah sempat kita baca.
Memang bagi sebagian orang membaca Al-Qur’an sangatlah berat, apalagi sampai satu kali duduk menghabiskan satu juz. Baginya akan membuat sedikit lelah dan menguras tenaga. Tetapi berbeda bagi orang yang terbiasa membaca Al-Qur’an yang sekali duduk bisa selesai satu sampai dua juz.
Bagi yang sudah terbiasa, aktivitas membaca Al-Qur’an merupakan kebiasaan yang baik dan dapat istiqamah dilakukan. Oleh karena itu dibutuhkan tips atau cara untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dengan mudah.
Dengan begitu, pembaca akan lebih mudah dan menikmati mengkhatamkan Al-Qur’an, satu kali khatam dalam sebulan, atau dua kali khatam dalam sebulan. Berikut beberapa tips atau cara yang mudah dan ringan untuk membaca Al-Qur’an.
Pertama, pilihlah Al-Qur’an yang lembaran satu juznya 10 lembar. Ini akan lebih mudah membaginya. Di Indonesia sudah banyak yang dicetak dan tersebar Al-Qur’an dengan model seperti ini. Biasanya banyak dipakai di berbagai pesantren penghafal Al-Qur’an.
Ketika satu juznya 10 lembar, maka setiap selesai shalat 5 waktu dibaca 2 lembar. Sebagai contoh Maghrib 2 lembar, Isya 2 lembar, dan seterusnya sampai ba’da Ashar 2 lembar. Maka semuanya akan berjumlah 10 lembar atau satu juz Al-Qur’an. Jika ini diistiqamahkan, maka satu bulan khatam satu kali.
Kedua, jika ingin satu bulan khatam 2 kali, maka setelah shalat 5 waktu (fardhu), bacalah 4 lembar. Membaca model seperti ini sangatlah mudah. Tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.
Bagi yang membacanya belum lancar, maka akan terasa ringan, karena setelah shalat hanya cukup 2 lembar. Ini juga tidak akan mengganggu berbagai aktivitas yang akan dijalaninya sepanjang hari.
Cara seperti ini juga yang menjadikan Al-Qur’an sebagai bacaan dzikir setelah shalat, sehingga satu kali berwudhu bisa digunakan beberapa ibadah dan dzikir.
Kemudian, jika terasa berat, kemana-mana harus membawa Al-Qur’an dan belum tentu bisa menghormatinya dan memuliakannya, karena harus dibawa dan diletakkan dengan sopan pada tempatnya. Maka kita cukup mengunduh aplikasi Al-Qur’an di handphone sebagai contohnya NU Online Super App. Sehingga tidak ada kemudahan yang bisa kita pungkiri.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Sehingga kita bisa lebih mencintai Al-Qur’an dengan banyak membaca dan mempelajari ayat-ayatnya.
(Yudi Prayoga)
