Pernik

Pentingnya Moderasi Finansial untuk Stabilitas Ekonomi Keluarga

Ahad, 3 Agustus 2025 | 15:39 WIB

Pentingnya Moderasi Finansial untuk Stabilitas Ekonomi Keluarga

Pentingnya Moderasi Finansial untuk Stabilitas Ekonomi Keluarga (Ilustrasi: Istimewa)

Stabilitas ekonomi keluarga adalah fondasi penting bagi kesejahteraan dan keharmonisan rumah tangga. Salah satu kunci untuk mencapai stabilitas ini adalah dengan menerapkan moderasi finansial, yaitu sikap tengah-tengah dalam mengelola keuangan, tidak boros dan tidak pula kikir. Moderasi finansial membantu keluarga untuk hidup sesuai kemampuan, merencanakan masa depan, dan menghindari masalah keuangan yang dapat memicu konflik.

 

Dalam dunia yang semakin kompleks dan cepat berubah, tantangan dalam mengelola keuangan keluarga semakin beragam. Inflasi, biaya hidup yang meningkat, dan godaan untuk berbelanja secara impulsif dapat membuat manajemen keuangan menjadi sulit. Tanpa strategi yang tepat, keluarga berisiko menghadapi kesulitan finansial yang dapat berdampak pada kualitas hidup. Oleh karena itu, penting bagi setiap keluarga untuk memahami konsep moderasi finansial sebagai cara untuk mengatasi tantangan ini.

 

Moderasi finansial bukan hanya sekadar mengurangi pengeluaran, tetapi juga mencakup pengelolaan yang cerdas terhadap pendapatan. Dengan pendekatan yang seimbang, keluarga dapat memaksimalkan potensi keuangan mereka tanpa harus mengorbankan kebutuhan dan kebahagiaan. Mengatur keuangan dengan bijak membantu menciptakan rasa aman dan nyaman, memungkinkan keluarga untuk fokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti pendidikan anak dan kesehatan.

 

Dalam ajaran agama, moderasi finansial juga mendapatkan perhatian serius. Berbagai teks suci menekankan pentingnya sikap seimbang dalam berbelanja dan menabung. Hal ini mencerminkan nilai-nilai etika yang mendasari kehidupan berkeluarga. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, keluarga tidak hanya dapat mencapai stabilitas ekonomi, tetapi juga menjalani hidup yang lebih bermakna dan penuh berkah.

 

Penerapan moderasi finansial juga dapat menjadi pelajaran berharga bagi anak-anak. Dengan memberikan contoh nyata tentang bagaimana mengelola uang secara bijak, orang tua dapat membekali anak-anak mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan keuangan di masa depan. Pendidikan finansial sejak dini akan membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang lebih bertanggung jawab dan mandiri. Moderasi finansial merupakan investasi jangka panjang untuk kesejahteraan keluarga. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, keluarga tidak hanya dapat menghadapi tantangan saat ini, tetapi juga mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik.

 

Landasan agama tentang moderasi finansial

Islam sangat menekankan pentingnya moderasi dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal keuangan. Al-Qur'an memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana seharusnya seorang Muslim mengelola hartanya. Allah berfirman dalam surat Al-Furqan ayat 67:

 

وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا

 

Artinya: Dan, orang-orang yang apabila berinfak tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir. (Infak mereka) adalah pertengahan antara keduanya.

 

Ayat ini menjelaskan tentang ciri-ciri hamba Allah yang bertakwa, yaitu mereka yang ketika berinfak tidak berlebihan dan tidak pula kikir, tetapi berada di antara keduanya. Ayat ini menjadi dasar pentingnya keseimbangan dalam pengeluaran, menghindari pemborosan, dan juga tidak terlalu pelit dalam membelanjakan harta. Kemudian terkait moderasi finansial, Allah juga berfirman dalam surat At-Talaq ayat 7:

 

لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهٖۗ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهٗ فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ اٰتٰىهُ اللّٰهُۗ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ اٰتٰىهَاۗ سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا

 

Artinya: Hendaklah orang yang lapang (rezekinya) memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari apa (harta) yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah kelak akan menganugerahkan kelapangan setelah kesempitan.

 

Ayat ini menekankan pentingnya menyesuaikan pengeluaran dengan kemampuan finansial masing-masing. Selain Al-Qur'an, hadis juga memberikan inspirasi tentang pentingnya mencari nafkah yang halal dan membelanjakannya untuk keluarga. Rasulullah saw bersabda bahwa nafkah yang diberikan seorang kepala rumah tangga kepada keluarganya bernilai sedekah. Ini menunjukkan bahwa memenuhi kebutuhan keluarga adalah ibadah yang sangat dianjurkan.

 

Manfaat moderasi finansial bagi keluarga

Menerapkan moderasi finansial dalam keluarga memiliki banyak manfaat, di antaranya:

 

1. Menciptakan stabilitas ekonomi. Dengan mengatur pengeluaran dan pendapatan secara seimbang, keluarga dapat menghindari defisit dan menabung untuk kebutuhan mendesak atau investasi.

 

2. Mencegah hutang berlebihan. Moderasi finansial membantu keluarga untuk tidak tergiur dengan tawaran kredit yang konsumtif dan menghindari utang yang tidak perlu.

 

3. Meningkatkan kualitas hidup. Dengan mengelola keuangan secara bijak, keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasar, menikmati hiburan yang sehat, dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

 

4. Membangun keharmonisan keluarga. Masalah keuangan sering menjadi penyebab konflik dalam keluarga. Dengan moderasi finansial, keluarga dapat mengurangi stres akibat masalah keuangan dan menciptakan hubungan yang lebih harmonis.

 

5. Mempersiapkan masa depan anak. Moderasi finansial memungkinkan keluarga untuk menabung dan berinvestasi untuk pendidikan anak, sehingga mereka dapat meraih masa depan yang lebih cerah.
 

 

Tips menerapkan moderasi finansial dalam keluarga

 

Berikut adalah beberapa tips praktis untuk menerapkan moderasi finansial dalam keluarga:

 

1. Buat anggaran bulanan. Catat semua pendapatan dan pengeluaran keluarga, lalu alokasikan dana untuk kebutuhan pokok, tabungan, investasi, dan hiburan.

 

2. Prioritaskan kebutuhan. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dahulukan pemenuhan kebutuhan pokok sebelum membelanjakan uang untuk hal-hal yang kurang penting.

 

3. Hindari pembelian impulsif. Tahan diri dari godaan untuk membeli barang-barang yang tidak direncanakan. Pikirkan baik-baik sebelum membeli sesuatu.

 

4. Manfaatkan promo dan diskon. Berbelanja dengan cerdas dengan memanfaatkan promo, diskon, atau cashback untuk menghemat pengeluaran.

 

5. Sisihkan dana darurat. Siapkan dana darurat untuk mengantisipasi kejadian tak terduga, seperti sakit, kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan. Idealnya, dana darurat mencukupi untuk 6-12 bulan pengeluaran.

 

6. Berinvestasi. Alokasikan sebagian dana untuk investasi jangka panjang, seperti reksadana, emas, atau properti, untuk mempersiapkan masa depan yang lebih sejahtera.

 

7. Libatkan seluruh anggota keluarga. Diskusikan masalah keuangan dengan seluruh anggota keluarga, terutama pasangan, agar terjalin komunikasi yang baik dan semua pihak memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan keuangan keluarga.

 

8. Evaluasi secara berkala. Lakukan evaluasi terhadap anggaran dan strategi keuangan keluarga secara berkala untuk memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai rencana dan tujuan keuangan dapat tercapai.

 

Moderasi finansial adalah kunci untuk mencapai stabilitas ekonomi keluarga. Dengan memahami prinsip-prinsipnya dan menerapkan tips-tips praktis di atas, keluarga dapat mengelola keuangan dengan lebih bijak, menghindari masalah keuangan, dan meraih kesejahteraan yang hakiki.

 

Heni Verawati, M.A, Dosen Fakultas Ekonomi dan BIsnis Islam UIN Raden Intan Lampung