• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 10 Mei 2024

Keislaman

Makna Lansia dalam Pandangan Islam

Makna Lansia dalam Pandangan Islam
Lansia dalam Pandangan Islam (Foto: NU Online)
Lansia dalam Pandangan Islam (Foto: NU Online)

Setiap tanggal 29 Mei diperingati sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN). Hal ini merupakan suatu penghormatan bangsa Indonesia kepada para lanjut usia (lansia) karena ikut serta mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia. 


Sejarah ini bermula ketika pada 29 Mei 1945 terjadi sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dipimpin oleh KRT Radjiman Widyodiningrat. Ia merupakan anggota BPUPKI tertua saat itu. Meski sudah lanjut usia, semangat nasionalismenya tetap berapi-api. 


Kemudian, pada 29 Mei 1996 di Semarang, Pesiden Republik Indonesia, Soeharto, mencanangkan untuk menjadikan setiap 29 Mei sebagai Hari Lanjut Usia Nasional. 


Lansia adalah kategori orang yang telah berusia di atas 60 tahun, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia. Lansia memiliki peran penting dan strategis dalam mempertahankan kemerdekaan, mengisi pembangunan, dan memajukan bangsa. 


Untuk turut memperingati Hari Lanjut Usia Nasional, NU Online menjelaskan bagaimana pandangan dalam agama Islam tentang lansia.


Islam memandang orang lanjut usia (lansia) dengan pandangan terhormat, sebagaimana besarnya perhatian terhadap generasi muda. Islam memberi perhatian khusus terkait dengan masa lansia, baik kondisi fisik, kesehatan reproduksi, dan kondisi psikis mereka. Islam memperlakukan dengan baik para lansia ini agar mereka tetap dipandang sebagai manusia yang bermartabat (memanusiakan manusia)


Usia lansia merupakan masa penurunan produktivitas, karena kondisi fisik yang sudah mulai melemah. Karena itu, sebelum memasuki usia lanjut, perlu mempersiapkan diri lebih baik, lahir maupun batin, agar masa tua kelak bisa tetap produktif dan bahagia. Gambaran kondisi fisik ini terdapat dalam Al-Qur’an Surat Yasin ayat 68:


وَمَنْ نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى الْخَلْقِۗ اَفَلَا يَعْقِلُوْنَ


Artinya: Siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami balik proses penciptaannya (dari kuat menuju lemah). Maka, apakah mereka tidak mengerti?


Maka, ajaran yang penting dalam Islam bagi lansia adalah dengan memberikan semangat, kasih sayang, dan penghormatan. 


Nabi Muhammad saw menegaskan bahwa penghormatan terhadap lansia ini bagian dari ketaatan kepada Tuhan. Allah swt telah memerintahkan seorang anak untuk berbuat baik kepada orang tua terutama saat mereka sudah lanjut usia dan tidak boleh mengatakan perkataan yang menyakitkan, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat al-Isra ayat 23:


وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا


Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.


Redaksi di atas menunjukkan bahwa kita sebagai kaum muda harus berlaku baik kepada orang tua, terutama yang sudah lanjut usia. Salah satunya dengan memberikan kasih sayang, perhatian yang lebih dan tidak menyakitinya. 


Maka ada istilah, orang yang sudah tua renta ibarat “Al-Qur’an usang”, dibaca susah, tapi kalau dibuang lebih berbahaya. 


Ini merupakan gambaran ketika kita memiliki orang tua yang sudah sangat sepuh. Dirawat wataknya seperti anak kecil, tapi kalau ditelantarkan akan menjadikan kita durhaka. 


Maka sebagai anak yang berbakti kepada orang tuanya, akan tetap merawat mereka meski wataknya berubah seperti anak kecil. Dan akan sabar mengurusnya, sebagaimana orang tuanya dulu sabar mengurusnya sewaktu kecil. 

(Yudi Prayoga)
 


Keislaman Terbaru