Berikut Manfaat Memandang Laut, Salah Satunya Bernilai Ibadah
Senin, 24 Juni 2024 | 08:07 WIB

Santri pecinta alam saat memandang lautan Pantai Teluk Hantu, Sabtu (22/6/2024) (Foto: Yudi P/ NU Online Lampung)
Yudi Prayoga
Penulis
Pesawaran, NU Online Lampung
Melihat atau memandang lautan, pantai, samudra merupakan perkara yang termasuk dalam kategori ibadah. Pernyataan ini berdasarkan pada hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Nuaim.
Rasulullah saw bersabda “Melihat pada tiga perkara adalah ibadah. Melihat wajah ibu bapal, melihat Al-Qur’an dan melihat lautan” (HR Abu Nuaim dan ditambah dengan ‘Melihat Ka’bah’ dalam riwayat Abu Daud).
Hal ini yang menjadi motivasi bagi Santri Pecinta Alam (Sapala) menapak tilas dan tadabbur alam ke Pantai Teluk Hantu, Desa Pagar Jaya, Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Sabtu (22/6/2024).
Laut sendiri merupakan tempat bermuaranya berbagai air tawar dari pegunungan dan tempat hidup jutaan makhluk hidup. Lautan yang membentang luas di permukaan bumi beserta segala isi di dalamnya merupakan bagian dari kuasa Allah swt.
Rasulullah saw menyebutkan dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh An-Nasai dari Abu Hurairah bahwa air laut merupakan salah satu air yang suci. Yang artinya: Abu Hurairah berkata, Nabi saw bersabda mengenai air laut: Laut itu suci airnya dan halal bangkainya (HR An Nasai).
Melihat laut yang juga sebagai ibadah, dalam ilmu modern memiliki banyak manfaat, seperti bisa meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan, stres dan memperbaiki gairah sistem saraf.
Berada di tepi laut selain menenangkan juga mengubah frekuensi gelombang otak. Kondisi ini tanpa disadari masuk membawa seseorang merasakan meditasi ringan. Hal ini disebutkan sebagaimana sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Health and Place pada 2016.
Warna biru laut menjadikan perasaan tenang dan damai. Suara deburan ombak menjadikan otak lebih rileks. Udara air asin bisa meringankan depresi.
Ahli psikologi klinis Richard Shuster menjelaskan, bahwa warna biru dikaitkan dengan perasaan damai. Ketika seseorang berada di pantai dapat mengubah frekuensi gelombang otak dalam kondisi meditasi ringan, seperti dikutip dari situs web Common Seas.
Menurut Shuster, bunyi debur ombak akan menstimulus otak dengan visual hamparan luas laut. Itu juga mengaktifkan saraf parasimpatis atau jaringan rangsangan yang mengontrol tubuh saat istirahat.
(Yudi Prayoga)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan di Zaman Sekarang
2
DPRD Lampung Gencarkan Upaya Tingkatkan Siswa SMA Masuk Perguruan Tinggi
3
Hukum Hormat pada Bendera dalam Islam
4
Kebaikan Menghapus Dosa: Pesan QS Hud Ayat 114 dan Kisah Lelaki Anshar
5
Tingkatkan Kepercayaan Publik, Berikut Inovasi Layanan Digital Rumah Sakit Jiwa Lampung
6
Sikap Pemimpin yang Baik: Belajar dari Kasus Bupati Pati, Jawa Tengah
Terkini
Lihat Semua