• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Tokoh

Mengenal Kiai Hambali, Penderek Kiai yang Sukses Pimpin Organisasi

Mengenal Kiai Hambali, Penderek Kiai yang Sukses Pimpin Organisasi
KH Hambali saat memberikan Mauidzatul Hasanah di Gedung NU Pringsewu. (Foto: NU Online/Faizin)
KH Hambali saat memberikan Mauidzatul Hasanah di Gedung NU Pringsewu. (Foto: NU Online/Faizin)

Pringsewu, NU Online Lampung
Berbicara tentang Nahdlatul Ulama dan Majelis Ulama Indonesia di Pringsewu saat ini tidak terlepas dari sosok sederhana dan rendah hati ini. Ia adalah KH Hambali yang saat ini menjadi pengganti Rais Syuriyah PCNU Pringsewu KH Ridwan Syu’aib yang wafat pada 4 Desember 2020 lalu. Kiai Hambali meneruskan kepengurusan Rais PCNU Pringsewu untuk masa khidmah 2020-2025.


Kepercayaan untuk menjadi penentu kebijakan di NU Pringsewu ini diberikan oleh para pengurus NU kepada Kiai Hambali dengan tanpa ragu. Pasalnya Kiai kelahiran Teluk Nibang, Riau pada 13 Agustus 1955 ini sudah sarat pengalaman di organisasi khususnya Nahdlatul Ulama.


Sebelum menjadi pengurus di tingkat PCNU Pringsewu, Kiai Hambali dipercaya menjadi Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Pringsewu. Seiring dengan pemekaran Kabupaten Pringsewu dari kabupaten Tanggamus dan membentuk kepengurusan PCNU, nama Kiai Hambali langsung dipercaya menjadi salah satu jajaran Wakil Ketua Tanfidziyah.


Seiring berjalannya waktu, Kiai Hambali dipercaya menjadi Wakil Rais Syuriyah PCNU Pringsewu periode 2020-2025 dan kemudian meneruskan kepemimpinan Rais Syuriyah PCNU Pringsewu yang wafat.


Selain di Nahdlatul Ulama, KH Hambali juga sukses memimpin organisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pringsewu. Bukan hanya satu periode, Kiai Hambali dinilai sukses memimpin MUI Pringsewu dan dinobatkan menjadi ketua umum sebanyak tiga periode sejak 2012-2017, 2017-2022, dan 2022-2027.


Kepercayaan masyarakat kepada Kiai Hambali untuk memimpin dua organisasi besar umat Islam ini tidak lepas dari sikap tenangnya dalam bertindak sehingga menjadikan situasi tetap sejuk dan nyaman. Hal ini didapatkannya dari pendidikan pesantren yang dienyamnya di dua pesantren besar di tanah Jawa.


“Saya merantau ke Jawa dan nyantri di Pesantren API Tegalrejo Magelang dan kemudian melanjutkan ke Pesantren Al Falah Ploso Kediri, Jawa Timur,” ungkap kiai yang memiliki silsilah keturunan Melayu ini.


Dua pesantren inilah yang telah menggembleng kepribadian Kiai Hambali sekaligus membekalinya dengan pemahaman agama Islam yang mendalam. Bekal kepemimpinan yang paling membekas di hatinya adalah saat ia dipercaya menjadi santri ndalem (penderek kiai) di Pesantren Al Falah Ploso Kediri. Saat itu ia dipercaya untuk menjadi koordinator ndalem (rumah tangga) sehingga mewarisi kemampuan manajemen dan kepemimpinan.


Saking dekatnya Kiai Hambali dengan Pengasuh Pesantren Ploso yakni KH Nurul Huda Jazuli (Gus Dah), pihak pesantren pun menjodohkannya dengan seorang santriwati asal Lampung. Akad pernikahan dan resepsi pun dilangsungkan di Pesantren Ploso dan inilah yang menjadi jalan hidup Kiai Hambali tinggal di Pringsewu Lampung.


Selain di NU dan MUI, Kiai Hambali juga aktif menjalankan organisasi alumni pesantren Tegalrejo dan Ploso dan ikut menggerakkan Jamiyyah Thariqah Al Mu’barah An Nahdliyyah (Jatman) dan beberapa kegiatan pengajian rutin serta majelis semaan Al-Qur’an. (Muhammad Faizin)


Editor:

Tokoh Terbaru