Ketum dan Gubernur Lampung Sepakat MUI Tak Boleh Diisi oleh Radikalis
Rabu, 23 Februari 2022 | 18:00 WIB
Muhammad Faizin
Penulis
Bandarlampung, NU Online Lampung
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung Prof KH Moh Mukri menegaskan komitmen pengurus MUI Lampung untuk membawa misi Islam Rahmatan lil alamin sekaligus mewujudkan suasana damai, membawa ajaran-ajaran Islam Wasathiyah (moderat) yang sejuk di tengah kebhinekaan dalam kehidupan masyarakat.
Oleh karenanya, untuk mewujudkan ini, MUI Lampung memiliki frekwensi yang sama dengan pemerintah daerah dalam hal ini Gubernur Lampung, yang menginginkan agar kepengurusan MUI Lampung tidak diisi oleh radikalis atau orang-orang memiliki paham radikal-intoleran dalam beragama yang menjurus pada prilaku ekstremisme dan terorisme.
“Beliau (gubernur) sangat concern (perhatian). Berulang beliau juga menanyakan, memberikan pesan, jangan sampai di jajaran MUI itu berisi orang-orang yang radikal,” katanya saat pengukuhan kepengurusan Dewan Pimpinan MUI Provinsi Lampung masa khidmah 2021-2026 di Ballroom Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Rabu (23/2/2022).
Terlebih, Provinsi Lampung merupakan daerah yang memiliki keragaman agama, budaya, suku yang sangat tinggi. Sehingga pengurus MUI harus bisa memberi contoh, bimbingan, panduan, serta tuntunan pada masyarakat. Jika tidak, maka Lampung akan bisa menjadi tempat yang subur untuk tumbuhnya paham dan prilaku radikal-ekstremis.
“Insyaallah dengan kepengurusan MUI yang ada, kami berkomitmen untuk menviralkan ajaran Islam Wasathiyah, Islam yang Rahmatan lil alamin,” tegasnya.
Senada, pada kesempatan tersebut, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menegaskan harapannya agar MUI Lampung di bawah kepemimpinan Prof Mukri untuk bersinergi dengan semua elemen dalam bingkai ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah wathaniyyah, dan ukhuwah Islamiyyah guna menjaga keutuhan NKRI, keharmonisan dan kerukunan nasional.
“Saya ingin menggaris bawahi, jangan sampai karena satu-dua orang oknum-oknum, MUI terciderai pada masa yang akan datang,” tegasnya.
Gubernur ingin agar MUI sebagai organisasi yang mewadahi para ulama, zuama, dan cendikiawan muslim, pengurusnya dapat membimbing, membina, dan mengayomi umat Islam. Jangan sampai ada oknum yang berada di MUI namun bekerja demi kepentingan-kepentingan yang merusak agama dan NKRI.
“Ini penting, karena ada beberapa provinsi yang di dalamnya tidak clear (tidak jelas), tidak clean (tidak bersih) MUI nya,” ungkapnya.
“Saya sangat berharap pada kita semua bahwa Islam harus kita jaga, harus kita pertahankan sesuai dengan prinsip-prinsip apa yang diajarkan oleh Allah Ta’ala, begitu juga oleh Nabi Muhammad saw,” imbuhnya.
Kepengurusan MUI Lampung periode kali ini dikukuhkan langsung oleh Ketua Umum MUI Pusat KH Miftachul Akhyar. Hadir pada kesempatan tersebut Sekjend MUI Pusat H Amirsyah Tambunan,Jajaran Forkopimda Lampung, para kepala daerah di Lampung, dan tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung.
Terpopuler
1
KH Saifuddin Zuhri dan KH Muhtar Ghozali Terpilih Jadi Rais dan Mudir JATMAN Lampung pada Muswil 2025
2
GP Ansor Way Kanan Gelar PKD, Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas Kader
3
Ketua PWNU Lampung: Santri Harus Siap Menanggung Pahitnya Belajar Demi Terangnya Masa Depan
4
Sosialisasi PIP dan Wawasan Kebangsaan, Fauzi Heri Ajak Masyarakat Amalkan Nilai Pancasila
5
Ketua PWNU Lampung: Thariqah Jadi Penyejuk dan Penuntun Umat dalam Menjawab Keresahan Zaman
6
Memaknai Doa Nabi Musa Minta Jodoh, KH Sujadi: Ciptakan Suasana Surgawi dalam Rumah Tangga
Terkini
Lihat Semua