• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Warta

Ciptakan Kesejukan, Tokoh Agama Harus Bijak Sikapi Banjir Informasi

Ciptakan Kesejukan, Tokoh Agama Harus Bijak Sikapi Banjir Informasi
Kunjungan kerja pengurus MUI Pringsewu ke tokoh agama dan masyarakat di Kecamatan Banyumas, Pringsewu, Rabu (9/2/2022). (Foto: NU Online/Faizin)
Kunjungan kerja pengurus MUI Pringsewu ke tokoh agama dan masyarakat di Kecamatan Banyumas, Pringsewu, Rabu (9/2/2022). (Foto: NU Online/Faizin)

Pringsewu, NU Online Lampung
Seiring dengan membanjirnya berbagai jenis informasi akibat perkembangan teknologi internet saat ini, para tokoh agama harus benar-benar bijak. Sikap inilah menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pringsewu KH Hambali yang akan menjadikan suasana tetap sejuk dan damai dalam kehidupan masyarakat.


Menurutnya, jika para tokoh agama dan juga tokoh masyarakat tidak bisa menjadi contoh dengan terpengaruh berita provokasi dan berita tidak benar, maka suasana di tengah-tengah masyarakat bisa menjadi panas. Seharusnya, seorang tokoh harus bisa memunculkan keharmonisan, bukan malah menambah terbawa arus dan menambah keruh suasana.


"Saat ini berbagai informasi tak bisa dibendung menyebar melalui gawai setiap orang. Ketika tokoh agama atau masyarakat bisa selektif dan bijak dalam mengonsumsinya, maka akan berpengaruh besar bagi kemaslahatan orang banyak. Tapi sebaliknya, jika malah menyebarkan informasi yang provokatif dan tidak jelas sumbernya, maka akan banyak orang yang terpengaruh untuk mengikutinya," jelasnya saat kunjungan kerja pengurus MUI Pringsewu ke tokoh agama dan masyarakat di Kecamatan Banyumas, Pringsewu, Rabu (9/2/2022).


Kiai Hambali mengingatkan bahwa saat ini banyak jenis informasi beredar yang berasal dari berbagai pihak. Sudah seharusnya para tokoh agama selektif memilih informasi menggunakan model pendekatan kajian hadits. Setiap hadits yang sahih jelasnya, sudah bisa dipastikan sanad (asal hadits), matan (isi hadits), dan rawi (yang meriwayatkan) nya bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.


“Begitu juga ketika ada informasi yang masuk ke HP kita, harus dicek. Dari siapa berita itu, dapat dipercaya atau tidak sumbernya, isinya baik atau tidak, dan yang menyebarkan beritanya orang model bagaimana?,” ungkap Kiai yang juga Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pringsewu ini.

 
Pada kesempatan yang sama, Ketua MUI Kecamatan Banyumas KH Halimi Haas mengajak para tokoh agama untuk senantiasa mencontoh falsafah akar. Walaupun tertanam di dalam tanah dan tidak terlihat atau menonjol, namun akar mampu mencari sari pati yang menyehatkan bagi pohon.

 

Akar juga tidak ingin menonjol-nonjolkan diri namun sebaliknya mampu bekerja dalam senyap dan menjadi bagian vital dari pertumbuhan dan perkembangan sebuah pohon. Begitu juga sebagai tokoh agama harus bisa mencari sari pati ilmu yang baik dan diberikan untuk pertumbuhan umat. Bukan mencari ketenaran dengan menonjol-nonjolkan diri dan selalu terpancing dengan berbagai informasi yang beredar.


Hadir pada kunjungan tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu H Ahmad Rifa’i, Camat Banyumas Hartoyo, ketua ormas keagamaan, tokoh agama, takmir masjid, dan para penyuluh agama Kecamatan Banyumas. Kunjungan ini sendiri akan dilakukan di seluruh kecamatan di Kabupaten Pringsewu setiap pekannya. (Muhammad Faizin)


Editor:

Warta Terbaru