• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Tokoh

Penutupan Madrasah Kader Diakhiri Ziarah ke Makam Tokoh Adat

Penutupan Madrasah Kader Diakhiri Ziarah ke Makam Tokoh Adat
LAMPUNG TIMUR –Madrasah Kader yang diselenggarakan Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Lampung resmi ditutup Minggu (6/11/2016) dinihari. Setelah penutupan, pengurus PWNU menyempatkan diri melakukan ziarah ke makam M. Ilyas, tokoh adat Lampung Pepadun Bandar Mataram, Sukadana, Lampung Timur. Rombongan dipimpin langsung Ketua PBNU, KH Manan Abdul Ghani. Diketahui, semasa hidupnya almarhum M. Ilyas diketahui kerap mondok di berbagai pondok pesantren yang ada di daerah Cilacap Jawa Tengah  hingga berbulan bulan atau setidak-tidaknya seusai panen lada. Ia selalu melakukan itu sejak tahun 1940 hingga tahun 1977. Almarhum menikah pada tahun 1940 dan diangkat untuk menduduki pepadun (singgasana kerajaan) Bilik Talang Bandar Mataram dengan gelar Suttan Pengiran Ratew Sebuay Subing dan menyerahkan kedudukannya kepada anak tertuanya H. Ibrahim Soebing gelar Suttan Pengiran Ratew Margo Subing di tahun 1967.  Karena sudah tidak menduduki pepadun maka beliau diberi gelar Minak Seruting Kepalo Migo. Sesampainya di komplek pemakaman keluarga Minak Rajo Dunio, rombongan terlebih dahulu bertahlil yang dipimpin Ketua PWNU Lampung KH Sholeh Bajuri. Setelah itu para peserta dibaiat agar tetap menjalankan AD/ART NU, menjalankan Islam Ahlulsunah Waljamaah dan tetap setia pada Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Dalam baiat yang dipimpin oleh Ketua PB NU, KH Manan Abdul Ghani, peserta tak hanya diwajibkan untuk mematuhi AD/ART namun juga mentaati fatwa para ulama untuk kepentingan Naddlatul Ulama, kepentingan umat Islam, serta kepentingan bangsa dan negara. Selain itu, peserta juga harus dapat menghayati, mengamalkan dan mempertahankan aqidah Islam Ahlussunnah Waljamaah secara sungguh-sungguh  di tengah-tengah kehidupan masyarakat Peserta Madrasah Kader juga wajib mempertahankan tegak utuhnya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Setelah dibaiat para peserta diminta untuk mencium bendera merah putih dan bendera Nahdlatul Ulama. (Andika)


Editor:

Tokoh Terbaru