Warta

Ngaji AD/ART dan Perkum PCNU Pringsewu, Ini Pesan PWNU Lampung pada Pengurus NU

Kamis, 17 Juli 2025 | 07:50 WIB

Ngaji AD/ART dan Perkum PCNU Pringsewu, Ini Pesan PWNU Lampung pada Pengurus NU

Wakil Sekretaris PWNU Lampung, Hayatul Islam pada kegiatan Lailatul Ijtima PCNU Pringsewu, Rabu (16/7/2025) malam. (Foto: Istimewa)

Pringsewu, NU Online Lampung 

Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Provinsi Lampung, Hayatul Islam mengatakan, organisasi yang kuat dan berkelanjutan selalu bertumpu pada struktur yang jelas, aturan yang ditaati, dan semangat kolektif dari para anggotanya. 

 

Ia mengutip pesan tokoh karismatik NU
KH Sahal Mahfudz, yang menegaskan pentingnya pijakan dasar konsolidasi organisasi.

 

"Pijakan dasar konsolidasi dan revitalisasi struktur adalah ketat dalam memberlakukan ketentuan-ketentuan AD/ART dan Peraturan Organisasi, sehingga semua fungsionaris NU dituntut untuk berperilaku organisatoris dengan menggunakan acuan dan dasar yang sama," katanya dalam kegiatan Lailatul Ijtima dan Ngaji Perkum PCNU Pringsewu yang berlangsung di Aula Gedung NU Pringsewu Rabu (16/7/2025) malam.

 

Ia menjelaskan bahwa ketaatan terhadap aturan organisasi bukan hanya aspek administratif, tetapi merupakan fondasi penting untuk menjaga kesatuan gerak dan arah perjuangan organisasi.

 

Senada dengan itu menurutnya, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar juga menyebut bahwa pemahaman terhadap AD/ART merupakan pintu gerbang dalam proses men-Jam’iyah-kan Jama’ah. Ibarat tongkat komando yang diberikan oleh Syaikhona Kholil kepada KH Muhammad Hasyim Asy’ari, seperti itulah seharusnya pengurus NU memosisikan AD/ART NU dalam khidmat jam’iyyah.

 

"Dengan kata lain, AD/ART bukan hanya dokumen normatif, melainkan simbol kepemimpinan dan arah perjuangan yang harus dipahami dan dijalankan dengan penuh tanggung jawab," katanya.

 

Ia juga mengutip pesan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, juga memberikan penekanan bahwa untuk mewujudkan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama yang koheren, dibutuhkan disiplin norma sebagai nilai-nilai pedoman dan regulasi organisasi. Karena jika tidak, maka organisasi NU akan mengalami disorientasi dan tidak akan terarah.

 

Oleh karena itu ia berpesan kepada pengurus NU untuk menguatkan organisasi seperti pesan mendalam dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra yang mengatakan bahwa kebenaran yang tidak terorganisir akan kalah dengan kebatilan yang terorganisir.

 

"Ini menjadi peringatan bahwa niat baik dan nilai-nilai luhur yang tidak dibarengi dengan tata kelola yang baik akan mudah dikalahkan oleh pihak yang memiliki strategi dan kerapihan dalam organisasinya, meskipun mereka membawa kebatilan," katanya.

 

"Sungguh kebenaran bisa lemah karena perselisihan dan perpecahan. Sementara kebatilan kadang menjadi kuat sebab persatuan dan kekompakan," katanya mengutip petuah KH Hasyim Asy’ari dalam Qanun Asasi NU.

 

Sehingga mematuhi aturan organisasi menurutnya bukanlah sekadar formalitas, melainkan wujud dari komitmen moral terhadap cita-cita bersama. Dalam konteks Nahdlatul Ulama, mematuhi Perkum dan AD/ART adalah bagian dari khidmat terhadap jam’iyyah dan amanat para muassis (pendiri). 

 

"Kebenaran dan perjuangan besar akan semakin bermakna jika dikelola secara sistematis, rapi, dan penuh tanggung jawab," ungkapnya.

 

Kegiatan Lailatul Ijtima PCNU ini mengusung tema “Ngati, Ngaji, dan Ngopi: Ngasah Ati, Ngasah Aji, Ngolah Pikir”, yang menjadi ruang konsolidasi antar pengurus NU dalam memperkuat organisasi.

 

Kegiatan ini dihadiri oleh Mustasyar PCNU Pringsewu H Sujadi, Rais Syuriyah PCNU Pringsewu H Hambali, Ketua PCNU Pringsewu H Muhammad Faizin, para pengurus PCNU, badan otonom dan lembaga serta pengurus MWCNU dan ranting.