Warta

Ziarah Ulama dan Tokoh NU Warnai Hari Santri 2024 Keluarga Besar NU Adiluwih Pringsewu

Ahad, 20 Oktober 2024 | 12:15 WIB

Ziarah Ulama dan Tokoh NU Warnai Hari Santri 2024 Keluarga Besar NU Adiluwih Pringsewu

KBNU Kecamatan Adiluwih Pringsewu saat ziarah makam ulama dan tokoh NU dalam memperingati Hari Santri 2024, Ahad (20/10/2024). (Foto: Istimewa)

Pringsewu, NU Online Lampung

Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Kecamatan Adiluwih menggelar ziarah ke makam ulama dan tokoh NU dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2024, Ahad (20/10/2024). Salah satu makam yang diziarahi adalah makam KH Ridwan Syu'aib, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pringsewu, di Desa Bandung Baru.

 

Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Adiluwih, Hj Binti Khairiyah menjelaskan, bahwa kegiatan ziarah ini merupakan wujud penghormatan dan terima kasih atas perjuangan para ulama terdahulu yang telah berjuang membangun fondasi keagamaan dan organisasi di masyarakat.

 

"Ziarah ini tidak hanya untuk mendoakan para ulama, tetapi juga menguatkan kedekatan batin antara santri dan kiai. Ini penting bagi santri untuk selalu mengingat jejak perjuangan pendahulu," ujarnya saat pelepasan rombongan di Masjid Ad Dakwah Bandung Baru.

 

Senada dengan itu, Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Adiluwih, H Muhammad Aziz menyatakan bahwa ziarah juga menjadi sarana untuk memperkuat soliditas organisasi. Kegiatan ini, lanjutnya, sejalan dengan arahan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) agar organisasi di semua tingkatan koheren atau tegak lurus dengan kebijakan perkumpulan.

 

“Kami berusaha menguatkan hubungan antara kader-kader NU dengan para kiai dan sesepuh. Ini juga bagian dari komitmen kami menjaga soliditas dalam bingkai organisasi,” ungkapnya.

 

Kegiatan ziarah ini diikuti oleh sejumlah pengurus dan warga NU dari berbagai tingkatan, yang turut berdoa dan mengenang jasa para ulama yang telah berjasa besar dalam membangun dan menjaga keutuhan NU di Pringsewu.

 

Sementara itu Ketua PCNU Pringsewu, H Taufik Qurrahim mengatakan bahwa ziarah ke makam para ulama merupakan bagian penting dari tradisi Nahdlatul Ulama dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan menghargai jasa para pendahulu.

 

“Kegiatan ini mencerminkan rasa hormat kita kepada ulama yang telah berjuang untuk agama dan bangsa. Selain itu, ini juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga persatuan dan komitmen dalam berorganisasi, seperti yang selalu ditekankan oleh para pendahulu kita," katanya.

 

Ia mengapresiasi Keluarga Besar NU Adiluwih yang terus melestarikan tradisi ziarah sebagai bentuk penguatan kedekatan batin antara santri dan kiai, serta memperkuat soliditas organisasi di berbagai tingkatan.

 

"Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan, karena melalui ziarah, kita tidak hanya mendoakan para ulama, tetapi juga meresapi perjuangan mereka dan menjaga semangat kebersamaan dalam NU," tambahnya.

 

H Taufik juga mengungkapkan bahwa Peringatan Hari Santri 2024 di Pringsewu semakin semarak dengan berbagai kegiatan yang digelar oleh beragam kalangan masyarakat, mulai dari Pemerintah Daerah hingga desa-desa, pesantren, komunitas sosial, lembaga pendidikan, serta masjid dan mushala. 

 

Di berbagai lokasi di Pringsewu, acara-acara memeriahkan Hari Santri tahun ini digelar meriah, menunjukkan antusiasme masyarakat dalam menghormati peran penting santri dalam sejarah dan perkembangan bangsa.

 

Pemerintah Daerah pun menggelar berbagai acara seremonial, sementara di tingkat desa dan pesantren, kegiatan seperti doa bersama, lomba-lomba keagamaan, hingga pawai santri diadakan untuk menumbuhkan semangat persatuan dan penghormatan terhadap nilai-nilai perjuangan para ulama. 

 

Lembaga pendidikan, termasuk sekolah dan madrasah, turut berpartisipasi dengan mengadakan kegiatan bertema santri seperti pengajian dan penampilan seni islami.

 

Tak hanya itu, komunitas sosial, masjid, dan mushala di berbagai tempat juga menyelenggarakan rangkaian acara yang melibatkan masyarakat sekitar. Mulai dari kegiatan ziarah, santunan bagi fakir miskin, hingga ceramah-ceramah agama yang mengangkat tema peran santri dalam menjaga keutuhan bangsa dan agama.

 

Menurutnya, semua ini mencerminkan betapa Hari Santri tidak hanya menjadi milik pesantren, tetapi juga telah menjadi bagian dari identitas masyarakat luas yang menjunjung tinggi kontribusi santri dalam membangun karakter bangsa.