Khutbah

Khutbah Jumat: Hidup Harus Bermanfaat Bagi Umat Manusia

Rabu, 16 Juli 2025 | 08:45 WIB

Khutbah Jumat: Hidup Harus Bermanfaat Bagi Umat Manusia

Khutbah Jumat: Hidup Harus Bermanfaat Bagi Umat Manusia (Ilustrasi: NU Online)

Hidup yang bermanfaat bagi orang lain adalah salah satu bentuk kehidupan yang paling bermakna. Dalam banyak budaya, agama, dan filosofi, membantu sesama dianggap sebagai inti dari kehidupan yang baik.

 

Ketika kita membantu orang lain—baik dengan waktu, tenaga, pengetahuan, atau kasih sayang—kita akan merasakan bahwa hidupmu punya tujuan. Banyak orang merasa lebih bahagia dan puas ketika mereka tahu bahwa kehadiran mereka berdampak positif.

 

Khutbah I

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الذي جَعَلَنا مِنَ الْأَعِزَّةِ بِعَقِيْدَةِ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّلَا ةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مَنْ نَصَبَهُ اللّٰهُ لِلرِّسَالَةِ سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدِ ابْنِ عَبْدِاللّٰهِ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ اللَّـهِ إِتَّقُوا الّٰلهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

 

Hadirin rahimakumullah,

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Dengan segala kasih sayang-Nya, kita diberikan nikmat iman, Islam, dan umur panjang hingga kita dapat kembali berkumpul di hari Jumat yang mulia ini. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya yang setia mengikuti jalan petunjuk hingga akhir zaman.

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya takwa, yaitu melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Ketakwaan adalah bekal terbaik dalam menjalani kehidupan ini, baik di dunia maupun di akhirat.

 

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Islam adalah agama yang mengajarkan nilai-nilai kebermanfaatan dalam kehidupan. Seorang Muslim sejati tidak hanya berfokus pada ibadah ritual, tetapi juga harus mampu memberikan manfaat kepada sesama manusia, lingkungan, dan alam semesta.

 

Nabi Muhammad saw bersabda:

 

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

 

Artinya: Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya (HR Ahmad, Thabrani, dan Daruquthni).

 

Hadits ini memberikan panduan yang sangat jelas kepada kita bahwa nilai seorang manusia tidak diukur dari harta, jabatan, atau keturunan, tetapi dari seberapa besar manfaat yang ia berikan kepada orang lain. Manfaat itu bisa berupa ilmu, bantuan, nasihat, doa, atau sekadar senyum yang menyejukkan hati.

 

Jamaah Jumat yang mulia,

Mari kita perhatikan bagaimana Rasulullah saw menjalani hidupnya. Beliau adalah teladan utama dalam menebarkan manfaat. Tidak ada seorang pun di sekitarnya yang merasa terabaikan. Rasulullah saw memberi makan yang lapar, menghibur yang sedih, membela yang lemah, dan memuliakan yang hina.

 

Bahkan dalam dakwahnya, beliau bersabar menghadapi caci maki dan kekerasan demi menyampaikan kebaikan. Semua itu beliau lakukan karena cintanya kepada umat manusia, karena beliau ingin semua manusia mendapatkan cahaya petunjuk dan keselamatan.

 

Dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman:

 

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ ۝١٠٧

 

Artinya: Dan kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam (QS Al-Anbiya: 107).

 

Makna “rahmat” di sini mencakup seluruh bentuk manfaat dan kebaikan, baik untuk manusia, hewan, maupun lingkungan. Maka sudah sepatutnya kita sebagai umat Nabi Muhammad saw meneladani akhlak beliau dengan menjadi pribadi yang membawa rahmat bagi sesama.

 

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Ada banyak cara kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat, sesuai dengan kemampuan dan peran kita masing-masing.

 

1. Menjadi orang yang suka membantu orang lain

Ketika kita melihat orang yang kesusahan, jangan ragu untuk menolongnya. Baik dengan tenaga, harta, atau bahkan hanya dengan kata-kata yang menguatkan.

 

Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah:

 

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ

 

Artinya: Barangsiapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat.

 

2. Menyebarkan ilmu yang bermanfaat

Ilmu yang kita miliki jangan disimpan sendiri. Ajarkanlah kepada yang belum tahu, bimbinglah yang masih mencari. Satu kalimat yang kita ajarkan dengan ikhlas bisa menjadi pahala yang terus mengalir, bahkan setelah kita wafat.

 

3. Menjadi teladan dalam akhlak dan perilaku

Menjadi pribadi yang jujur, amanah, sabar, dan pemaaf adalah bentuk manfaat nyata dalam kehidupan sosial. Dengan akhlak yang baik, kita bisa memperbaiki masyarakat, meredam permusuhan, dan menyebarkan kedamaian.

 

4. Menjaga lingkungan dan alam

Kita juga bisa menjadi bermanfaat dengan menjaga lingkungan. Tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon, hemat energi, dan menjaga air bersih adalah amal yang membawa manfaat jangka panjang bagi kehidupan.

 

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Sayangnya, di zaman sekarang, banyak orang terjebak dalam gaya hidup individualis. Mereka hanya memikirkan diri sendiri, mengejar kekayaan dan kepuasan pribadi tanpa peduli dengan sesama. Padahal, kekayaan yang tidak digunakan untuk membantu sesama akan menjadi hisab yang berat di akhirat.

 

Dalam haditsnya, Rasulullah saw memperingatkan kita:

 

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ الَّذِيْ يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائْعٌ إِلٰى جَنْبِهِ .  

 

Artinya: Tidaklah mukmin, orang yang kenyang sementara tetangganya lapar sampai ke lambungnya (HR Bukhari).

 

Maka, iman kita ditentukan oleh kepekaan sosial kita. Keimanan bukan sekadar ritual, tetapi harus nyata dalam aksi sosial dan kepedulian terhadap umat manusia serta lingkungan alam.

 

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Marilah kita menjadikan hidup ini sebagai ladang amal. Kita tidak tahu sampai kapan usia ini akan bertahan. Maka, sebelum ajal menjemput, mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan, dalam kebermanfaatan, sebagaimana firman Allah swt dalam surat Al-Baqarah ayat 148:

 

وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ۝١٤٨

 

Artinya: Bagi setiap umat ada kiblat yang dia menghadap ke arahnya. Maka, berlomba-lombalah kamu dalam berbagai kebajikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu (QS Al-Baqarah: 148).

 

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Demikianlah khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, baik yang membaca maupun yang mendengarkannya. Dan semoga kita semua menjadi hamba yang selalu bermanfaat bagi orang lain.

 

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم  بسم الله الرحمن الرحيم والْعَصْرِ إِنَّ الإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ  إِلاَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ   بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين         

 

Khutbah II

 

 اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضِيْنَ    أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِه.  إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً. اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ    اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ      عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.  فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ  

 

Ustadz Yudi Prayoga, Sekretaris MWCNU Kedaton Bandar Lampung.