Khutbah

Khutbah Jumat: Pentingnya Menjaga Shalat Lima Waktu

Rabu, 30 Oktober 2024 | 14:27 WIB

Khutbah Jumat: Pentingnya Menjaga Shalat Lima Waktu

Ilustrasi shalat (Foto: NU Online)

Shalat lima waktu adalah kewajiban utama bagi umat Islam yang harus dilaksanakan setiap hari. Shalat lima waktu ini merupakan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan sarana mendekatkan diri pada-Nya setiap hari.


Khutbah I


اَلْحَمْدُ لِلّهِ اَلذِي بَعَثَ رَسُـوْلَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِتَتْمـِيْمِ مَكَارِمَ اْلأَخْـلاَقِ. اَشْـهَدُ اَنْ لآ اِلهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَـرِيْكَ لَهُ اَلْمَلِكُ الْخَلاَّقُ, وَاَشْـهَدُ اَنَّ سَـيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُـوْلُهُ شَـهَادَةً تُنْجِى قَائِلَهَا مِنْ عَذَابِ يَوْمِ التَّلاَقِ. اَللَّهُمَّ صَـلِّ وَسَـلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْعَرَبِ وَالْعَجَمِ عَلَى اْلإِطْلاَقِ, وَعَلَى آلِهِ وَصَـحْبِهِ وَمَنْ آمَنَ بِهِ وَاَحَـبَّهُ وَاشْـتَاقْ. أَمَّا بَعْدُ: أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَهُوَ رَبُّ الْفَلَقِ إِلَى يَوْمِ التَّلاَقِ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا 


Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah,

Pada kesempatan yang mulia ini, di atas mimbar, khatib mengajak kepada jamaah Jumat sekalian untuk selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt, yakni dengan sungguh-sungguh menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena dengan takwa inilah Allah menjanjikan kemuliaan bagi hamba-hamba-Nya. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13:


إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ


Artinya: Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu (QS Al-Hujurat: 13).


Hadirin Rahimakumullah,

Segala puji milik Allah swt, Tuhan yang senantiasa selalu memberikan kita kenikmatan berupa jasmani maupun rohani. Juga kita masih bisa melaksanakan rangkaian ibadah shalat Jumat di masjid ini dalam keadaan sehat wal ‘afiat.


Shalawat beserta salam tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Nabi yang kelahirannya dinantikan umat manusia di muka bumi, Nabi yang menegakkan ketauhidan, estafet dari Nabi-nabi sebelumnya dan Nabi yang menyempurnakan akhlak manusia.


Hadirin Rahimakumullah,

Saudara-saudara sekalian, pada kesempatan kali ini, izinkanlah saya menyampaikan khutbah tentang pentingnya menjaga shalat lima waktu. Allah swt berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 238:


حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ 


Artinya: Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭā. Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk (QS Al-Baqarah: 238).


Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kita untuk menjaga shalat lima waktu, bukan hanya shalat tertentu. Setiap waktu shalat memiliki keutamaannya sendiri dan merupakan sarana bagi kita untuk mengingat Allah serta memperkuat ikatan kita dengan-Nya.


Rasulullah saw juga bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim bahwasanya, “Shalat lima waktu dan Jumat ke Jumat, Ramadhan ke Ramadhan menjadi penebus dosa-dosa di antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi”.


Hadirin Rahimakumullah,

Shalat adalah bentuk ibadah utama yang menunjukkan ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya. Shalat adalah tiang agama yang harus ditegakkan, serta amalan pertama yang akan dihisab pada hari kiamat. Apabila shalat kita baik, maka amal lainnya pun akan baik. Namun, apabila shalat kita rusak, maka amalan lainnya juga akan rusak.


Ada beberapa alasan mengapa menjaga shalat itu sangat penting, di antaranya:

Pertama, shalat sebagai kewajiban utama

Shalat lima waktu adalah kewajiban utama dalam Islam setelah syahadat. Allah swt mewajibkan shalat lima waktu bagi setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Oleh karena itu, mengabaikan shalat lima waktu sama saja dengan mengabaikan perintah Allah.


Kedua, shalat adalah penghubung hamba dengan Allah

Shalat adalah sarana untuk menghubungkan diri dengan Allah swt. Dalam shalat, kita bisa memohon ampunan, hidayah, dan petunjuk-Nya. Setiap gerakan dan bacaan dalam shalat memiliki makna yang dalam, sehingga dapat memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita kepada-Nya.


Hadirin Rahimakumullah,

Ketiga, shalat mengingatkan kita akan kematian
Shalat adalah pengingat bahwa kita akan kembali kepada Allah. Dengan mendirikan shalat, kita diingatkan bahwa hidup ini adalah sementara, dan akhir dari segala sesuatu adalah kembali kepada-Nya. 


Sebagaimana Rasulullah bersabda, “Shalatlah seperti shalatnya orang yang akan meninggal.” Maka dari itu, shalat dapat mengingatkan kita untuk senantiasa beramal baik dan meninggalkan segala dosa.


Keempat, shalat sebagai penjaga dari kemaksiatan

Shalat yang dilakukan dengan benar dan khusyuk dapat mencegah kita dari perbuatan buruk dan maksiat. Allah swt berfirman dalam surah Al-Ankabut ayat 45:


اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ 


Artinya: Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (Al-Ankabut ayat: 45).


Kelima, shalat adalah amal yang paling dicintai Allah

Shalat adalah ibadah yang paling dicintai oleh Allah swt. Ketika kita menjaga shalat lima waktu, itu menunjukkan bahwa kita mendahulukan Allah di atas segala hal. Rasulullah bersabda bahwa Allah lebih mencintai seorang hamba yang menjaga shalatnya tepat waktu.


Hadirin Rahimakumullah,

Selain kita harus mengerjakan shalat lima waktu, menjaga secara istikamah itu juga sangat penting, karena dengan cara itu kita lebih disiplin dan selalu rindu dengan Allah swt. Ada beberapa cara agar kita tetap selalu istikamah dalam menjalankan ibad shalat lima waktu. 


Pertama, menunaikan shalat tepat waktu

Menjaga shalat berarti melaksanakan setiap shalat pada waktunya. Kita tidak boleh menunda-nunda shalat hingga hampir habis waktunya. Rasulullah saw bersabda dalam hadits riwayat Tirmidzi bahwa amal yang paling dicintai Allah adalah shalat tepat pada waktunya. Dengan shalat tepat waktu, kita menunjukkan bahwa Allah lebih penting daripada segala urusan duniawi.


Kedua, selalu shalat berjamaah di masjid

Bagi kaum pria, sangat dianjurkan untuk menunaikan shalat berjamaah di masjid. Shalat berjamaah memiliki pahala yang jauh lebih besar dibandingkan shalat sendirian. Selain itu, shalat berjamaah juga dapat memperkuat tali silaturahmi dan meningkatkan rasa persaudaraan di antara sesama Muslim.


Hadirin Rahimakumullah,

Ketiga, berusaha khusyuk dalam shalat

Khusyuk adalah salah satu kunci dalam shalat. Dengan khusyuk, kita akan lebih merasakan kehadiran Allah swt dalam shalat kita. Untuk mencapai kekhusyukan, cobalah untuk fokus pada bacaan dan gerakan dalam shalat serta pahami makna dari bacaan-bacaan tersebut.


Keempat, persiapan sebelum shalat

Persiapan sebelum shalat seperti berwudhu dengan benar, menenangkan hati, dan menjauhkan diri dari gangguan dapat membantu kita lebih fokus dan khusyuk dalam shalat. Selain itu, penting juga untuk memilih tempat yang tenang agar tidak terganggu selama melaksanakan shalat.


Kelima, membiasakan shalat sunnah

Selain shalat fardhu, menambah shalat sunnah seperti shalat tahajud, dhuha, rawatib, dan lainnya juga sangat dianjurkan. Shalat sunnah ini akan menambah kedekatan kita dengan Allah swt dan menjaga kekonsistenan kita dalam beribadah.


Hadirin Rahimakumullah,

Sebagai umat Muslim, kita harus terus mengingatkan diri kita sendiri dan keluarga kita untuk menjaga shalat lima waktu. Jangan sampai kita terjebak dalam urusan dunia sehingga mengabaikan kewajiban shalat. Allah SWT mengingatkan dalam surah Maryam ayat 59-60:


فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّاۙ 
اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ


Artinya: Maka datanglah sesudah mereka, pengganti yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh; maka mereka itu akan masuk surga dan mereka tidak dianiaya sedikit pun (QS Maryam: 59-60).


Shalat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga jalan menuju keberkahan dan ketenangan hidup. Allah swt telah menjanjikan bahwa orang yang menjaga shalatnya akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.


Saudara-saudara sekalian, menjaga shalat lima waktu adalah tanggung jawab kita sebagai hamba Allah. Tidak ada yang lebih penting dari shalat. Betapa banyak orang yang sibuk dengan urusan dunia, tetapi lupa bahwa dunia ini adalah fana. Maka, jadikanlah shalat sebagai prioritas dalam hidup kita, dan jangan biarkan hal-hal duniawi menghalangi kita dari menghadap Allah.


Hadirin Rahimakumullah,

Mari kita bersama-sama memperbaiki shalat kita, baik dari segi kekhusyukan, ketepatan waktu, dan konsistensi. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah dan kekuatan kepada kita untuk selalu menjaga shalat kita, serta mengampuni segala dosa kita.


Marilah kita akhiri khutbah ini dengan doa kepada Allah swt agar kita senantiasa diberi keteguhan dalam menjaga shalat, sehingga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang beruntung.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ


Khutbah II


الْحَمْدُ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ، وأَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدنَا مُحَمَّد مَنْ اَثْنَى اللهُ عَلَيْهِ بِخُلُقٍ حَسَن، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَان .فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ. فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ .يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ أَمَّا بَعْدُ؛ فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى : إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ،. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَعَنْ سَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


Yudi Prayoga, Sekretaris MWCNU Kedaton Bandar Lampung