• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Syiar

Cara Puasa 9, 10, dan 11 Muharram beserta Niatnya

Cara Puasa 9, 10, dan 11 Muharram beserta Niatnya
Cara Puasa 9, 10, dan 11 Muharram beserta Niatnya (Foto: NU Online)
Cara Puasa 9, 10, dan 11 Muharram beserta Niatnya (Foto: NU Online)

Tahun baru Islam 1445 hijriah telah kita lalui selama satu pekan yang dimulai pada Rabu (19/7/2023) lalu. Pada bulan Muharram ini kita dianjurkan untuk melaksanakan puasa pada tanggal 9, 10, dan 11. 


Maka berdasarkan hal tersebut 9 Muharram jatuh pada Kamis (27/7/2023), kemudian puasa Asyura jatuh pada hari Jumat.esok harinya. Pada 10 Muharram ini kita banyak dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan seperti bersedekah, berpuasa, menyantuni anak yatim, dan sebagainya. 


Muharram merupakan bulan yang mulia di dalam agama Islam, karena di dalamnya mengandung banyak keberkahan dan keutamaan. Umat Islam biasanya merayakannya dengan amal-amal kebaikan, salah satunya berpuasa. Dilansir dari NU Online, berikut beberapa tata cara puasa di bulan Muharam beserta niatnya.


Pertama, niat di hati. Niat puasa Muharram, baik secara umum maupun khusus puasa 10 hari awal Muharram, puasa Tasu’a, puasa Asyura, dan puasa 11 Muharram, sebagaimana puasa sunnah lainnya, dapat dilakukan dengan niat puasa mutlak, seperti: “Saya niat puasa”  atau dengan cara yang lebih baik sebagaimana berikut:  


نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى 


Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ

Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ. 


Niat puasa Tasu’a secara lengkap:


نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى 


Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ. 

Artinya: Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.


Niat puasa Asyura secara lengkap: 


نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى  


Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.

Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.   


Selain niat di dalam hati juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan. Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh (Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, halaman 223). 


Kedua, makan sahur. Lebih utama makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.


Ketiga, melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan semisalnya.  


Keempat, lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Rasulullah saw bersabda: 


كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)


Artinya: Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan (HR an-Nasa’i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra) (Abul Fadl al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, halaman 186).


Kelima, segera berbuka puasa saat tiba waktu maghrib (Ibrahim al-Bajuri, Hâsyiyyatul Bâjuri ‘alâ Ibnil Qâsim al-Ghazi, [Semarang, Thoha Putra], juz I, halaman 292-294).


Dari tata cara berpuasa Muharram di atas mulai dari niat, sahur, menjaga maksiat, serta berbuka ketika sudah waktunya menjadi komponen penting dalam menjalankan puasa, sebagaimana puasa-puasa yang lainnya, karena segala sesuatu harus diawali dengan niat. 


Kemudian sahur merupakan aktivitas yang bertujuan agar menjadikan puasa lebih nyaman dan kuat dalam beribadah selama satu hari penuh.


Sedangkan menjaga maksiat juga bisa menjadikan puasa lebih sempurna, karena puasa yang diselingi dengan maksiat, akan menjadikan puasanya tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa lapar dan haus saja. 


Demikian penjelasan mengenai tata cara puasa Muharram beserta niatnya. Semoga kita dapat melaksanakan puasa Muharram tersebut, dan mendapat keutamaan dari menjalankannya. 


Syiar Terbaru