• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Syiar

Cara Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Cara Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Cara Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Cara Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Sebentar lagi umat Islam di seluruh dunia akan memasuki bulan suci Ramadhan. Di bulan tersebut, umat Islam akan melaksanakan ibadah puasa wajib selama satu bulan penuh sebagai pelaksanaan rukun Islam keempat.


Ramadhan adalah bulan penuh berkah, penuh keistimewaan, dan merupakan bulan pengampunan. Karena itu umat muslim harus mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.


Banyak cara yang dilakukan umat Islam setiap kali menyambut bulan suci Ramadhan. Ada yang mengunjungi kedua orang tua, saling bermaafan, dan banyak pula yang melakukan ziarah ke makam orang tua, para kiai, atau kerabat yang lebih dahulu berpulang ke rahmatullah. 


Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menyarankan sejumlah hal dalam menyambut Ramadhan. Pada bulan Sya’ban, Syekh Abdul Qadir menyarankan umat Islam untuk memperbanyak shalawat Nabi. Hal itu karena Sya’ban adalah bulan Rasulullah saw. Umat Islam selayaknya bertawasul melalui Rasulullah saw agar Allah membersihkan batinnya dari berbagai penyakit, seperti riya, ujub, takabbur, dan dengki. 


Sedangkan dalam menyembut bulan suci Ramadhan, Syekh Abdul Qadir menganjurkan umat Islam untuk meninggalkan segala perbuatan dosa dan segera melakukan tobat kepada Allah sebagai keterangan berikut: 


وقد قال صلى الله عليه وسلم من صلى عليّ واحدة صلى الله عليه عشرا فينبغي لكل مؤمن لبيب أن لا يغفل في هذا الشهر بل يتأهب فيه لاستقبال شهر رمضان بالتطهر من الذنوب والتوبة عما فات وسلف فيما مضى من الأيام فيتضرع إلى الله في شهر شعبان ويتوسل إلى الله تعالى بصاحب الشهر محمد صلى الله عليه وسلم حتى يصلح فساد قلبه ويداوى مرض سره ولا يسوف ويؤخر ذلك إلى غد


Artinya: Rasulullah bersabda, siapa saja yang bershalawat sekali untukku, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Oleh karena itu, seorang Mukmin yang pandai tidak abai pada bulan ini (Sya’ban). Bahkan ia harus mempersiapkan diri pada bulan ini untuk menyambut bulan Ramadhan dengan bersuci dari dosa dan bertobat atas kebaikan yang luput pada hari-hari yang lewat. Ia seyogyanya tunduk kepada Allah di bulan Sya’ban dan bertawasul melalui Rasulullah, pemilik bulan Sya’ban sehingga ia dapat memperbaiki kerusakan batinnya dan mengobati sakit secara rohani tanpa menunda dan menangguhkan sampai besok (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Ghuniyah, [Beirut, Daru Ihyait Turats Al-Arabi: 1996 M/1416 H], cetakan pertama, juz I, halaman 246).


Syekh Abdul Qadir menganjurkan pertobatan dan peribadatan segera tanpa menunda-nunda. Ia menyarankan agar umat Islam segera mengisi waktunya dengan kebaikan. Pasalnya, tidak ada jaminan panjang usia sampai esok hari. 


لأن الأيام ثلاثة أمس وهو أجل واليوم وهو عمل وغدا وهو أمل فلا تدري هل تبلغه أم لا؟ فأمس موعظة واليوم غنيمة وغدا مخاطر


Artinya: Hari-hari hanya tiga. Kemarin adalah waktu yang sudah selesai. Hari ini adalah waktu beramal. Esok adalah angan-angan. Kau tidak tahu apakah kau akan mengalami esok hari atau tidak? Kemarin adalah nasihat. Hari ini adalah ghanimah (amal kebaikan). Besok adalah pertaruhan (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Ghuniyah, [Beirut, Daru Ihyait Turats Al-Arabi: 1996 M/1416 H], cetakan pertama, juz I, halaman 246). 


Demikian persiapan yang dianjurkan oleh Syekh Abdul Qadir dalam menyambut bulan Ramadhan seperti dilansir dari NU Online. Semoga kita dapat bertemu kembali dengan bulan Ramadhan dan dapat meningkatkan kualitas amal ibadah di bulan mulia tersebut.
 


Syiar Terbaru