• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Syiar

7 Keutamaan Puasa Ramadhan yang Perlu Diketahui

7 Keutamaan Puasa Ramadhan yang Perlu Diketahui
7 Keutamaan Puasa Ramadhan yang Perlu Diketahui
7 Keutamaan Puasa Ramadhan yang Perlu Diketahui

Tak lama lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, bulan penuh berkah dan pengampunan yang selalu dinanti-nantikan. Sebagai umat Muslim yang selalu menunaikan ibadah puasa Ramadhan, sudah selayaknya kita mengetahui apa saja keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan tersebut. 


Dalam kitab Maqâshid al-Shaum, Sulthân al-Ulamâ’, Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami (w 660 H) mengatakan paling tidak ada 7 keutamaan puasa Ramadhan yang perlu kita ketahui. Keutamaan itu adalah:


1. Mengangkat derajat.


Pandangannya ini berlandaskan beberapa hadits Nabi Muhammad saw, salah satunya yaitu:


إِذَا جَاءَ رَمَضَانَ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنَ 


Artinya: Ketika Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan pun dibelenggu (HR Imam Muslim).


Maksud “dibukanya pintu surga” adalah sebagai simbol atau tanda untuk memperbanyak ketaatan terutama yang diwajibkan. Dibukanya pintu surga merupakan dorongan untuk memperbanyak ibadah. Apa artinya pintu yang terbuka tanpa ada seorang pun yang berkeinginan untuk memasukinya. Sementara tentang ditutupnya pintu neraka, Imam Izzuddin menganggapnya sebagai simbol untuk mengurangi maksiat. 


2. Menghapus dosa.

Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad saw berikut:


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ  


Artinya: Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim).


Yang dimaksud “karena iman” dalam hadits di atas adalah meyakini kewajiban puasa dan melaksanakannya. Dan maksud dari “mengharapkan pahala” adalah merendahkan diri memohon pahala dari Tuhannya.


Meminta imbalan (pamrih) kepada Allah merupakan bentuk penyerahan diri, pernyataan keimanan dan menyatakan kelemahan di hadapan-Nya. Berbeda halnya dengan pamrih antar sesama manusia yang seakan-akan menunjukkan ketidak-tulusan. 


3. Mengalahkan syahwat.

Hal itu berdasarkan hadits Rasulullah saw: 


يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ, فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ, وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ, وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ, فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ 


Artinya: Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya (HR Imam Ahmad dan Imam Bukhari).


Menurut Imam Izzuddin al-Sulami, lapar dan haus dapat mengalahkan atau memalingkan syahwat. Beliau mengatakan: 


فإنّ الجوع والظمأ يكسران شهوات المعاصي 


Artinya: Sesungguhnya lapar dan haus dapat mengalahkan syahwat bermaksiat.


4. Memperbanyak sedekah.

Dalam pandangan Imam Izzuddin al-Sulami, puasa dapat membuat manusia memperbanyak sedekah. Beliau mengatakan:


لأنّ الصّائم إذا جاع تذكّر مَا عنده من الجوع فحثّه ذلك علي إطعام الجائع 


Artinya: Karena sesungguhnya orang berpuasa ketika dia merasakan lapar, dia mengingat rasa lapar itu. Hal itulah yang memberikan dorongan kepadanya untuk memberi makan pada orang yang lapar.


Merasakan penderitaan orang lain bisa mengarahkan manusia pada dua hal, menjadi egois dan menjadi dermawan. Menjadi egois karena dia ingin memiliki semuanya sendiri agar tidak merasakan penderitaan itu lagi. Menjadi dermawan karena dia pernah merasakan susahnya menderita sehingga ketika melihat orang lain menderita, dia ikut merasakannya.


Dalam hal ini, puasa merupakan sarana pelebur kemungkinan pertama (menjadi egois). Orang yang berpuasa telah menyengajakan dirinya untuk melalui peleburan tersebut, dan melatih dirinya sendiri untuk menjadi lebih perasa. 


5. Memperbanyak ketaatan. 

Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami memandang bahwa orang yang berpuasa mengingatkan mereka pada lapar dan hausnya ahli neraka. Beliau mengatakan: 


لأنّه تذكّر جوع أهل النار والظمأهم فحثّه ذلك علي تكثير الطاعات لينجو بها من النّار


Artinya: Karena puasa mengingatkan kelaparan dan hausnya ahli neraka. Hal itulah yang mendorong orang berpuasa memperbanyak ketaatan kepada Allah agar terselamatkan dari api neraka.


Di sinilah pentingnya pengetahuan, karena pengetahuan bisa membuat manusia memperbaharui atau mengarahkan niat ibadahnya. Manusia yang mengetahui kelaparan dan kehausan ahli neraka, mendorong mereka memperbanyakan ketaatan mereka kepada Allah agar tidak sampai mengalami kejadian itu.


6. Mensyukuri nikmat tersembunyi.

Manusia sering lalai atas nikmat Tuhan yang mengelilinginya sehari-hari seperti udara, nafas, gerak dan lain sebagainya. Menurut Imam Izzuddin al-Sulami, puasa dapat mengembalikan ingatan itu dan membuat mereka mensyukurinya. Beliau berkata: 


إذا صام عرف نعمة الله عليه في الشِّبَع والرِّيّ فشكرها لذلك, فإنّ النِّعَم لا يُعرف مقدارُها إلّا بفقدها 


Artinya: Ketika berpuasa, manusia menjadi tahu nikmat Allah kepadanya berupa kenyang dan terpenuhinya rasa haus. Karena itu mereka bersyukur. Sebab, kenikmatan tidak diketahui kadar/nilainya tanpa melalui hilangnya rasa nikmat itu (terlebih dahulu).


7. Mencegah keinginan bermaksiat.

Orang yang kenyang memiliki kecenderungan lebih untuk bermaksiat, tapi di saat lapar dan haus, fokusnya lebih pada mencari makanan dan minuman khususnya untuk berbuka puasa, sehingga mengurangi keinginannya berbuat jahat.  


Puasa merupakan ibadah yang memiliki cakupan waktu yang cukup panjang, dari mulai fajar hingga terbenamnya matahari. Dengan demikian, puasa bisa menjadi mencegah manusia untuk melakukan perbuatan jahat. Ketika dia hendak melakukan sesuatu, dia teringat bahwa dirinya sedang berpuasa, atau puasanya telah mengingatkan dirinya agar tidak melakukannya. 


Itulah 7 keutamaan puasa Ramadhan sebagaimana dilansir dari NU Online. Semoga yang sudah mengetahui keutamaan puasa Ramadhan dapat lebih khusyuk dan khidmat dalam melaksanakan rukun Islam ketiga tersebut.
 


Syiar Terbaru