• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Syiar

Berikut Ini Keistimewaan Ramadhan dalam Hadits Nabi

Berikut Ini Keistimewaan Ramadhan dalam Hadits Nabi
Berikut Ini Keistimewaan Ramadhan dalam Hadits Nabi (Ilustrasi foto: NU Online).
Berikut Ini Keistimewaan Ramadhan dalam Hadits Nabi (Ilustrasi foto: NU Online).

Sebentar lagi kita kembali akan bertemu dengan bulan suci Ramadhan, bulan penuh berkah dan pengampunan. Pada Ahad petang besok, 10 Maret 2024, kita akan mendengar kan hasil sidang isbat yang dilakukan oleh pemerintah bersama ormas-ormas Islam, tentang penentuan awal Ramadhan 1445 H ini.


Sebagai umat Islam sudah selayaknya kita menyambut bulan Ramadhan dengan gembira. Bagaimana tidak, pada bulan itu semua amal dilipatgandakan, sebesar 10 sampai 100 kali lipat, yang besarannya sesuai kehendak Allah swt.


Keistimewaan bulan Ramadhan ini tergambar dalam sabda Rasullah saw, yang maknanya: Wahai umat manusia, telah ada di hadapan kalian bulan agung yang penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang Allah jadikan berpuasa di dalamnya sebagai kewajiban dan menghidupkan malam-malamnya sebagai kesunnahan. Bulan yang merupakan bulan kesabaran, dan pahala kesabaran adalah surga. Bulan santunan, yang jika orang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa di bulan itu maka itu menjadi ampunan Allah terhadap dosa-dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka dan dia mendapat pahala yang menyerupai pahala orang yang berpuasa tersebut tanpa berkurang pahalanya sedikit pun.


Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita memiliki sesuatu untuk diberikan sebagai makanan berbuka bagi orang yang berpuasa? Lalu Nabi bersabda, “Allah memberikan pahala ini kepada orang yang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa meskipun berupa satu buah kurma, seteguk air atau sedikit susu yang dicampur dengan air. Dan barang siapa memberikan minuman kepada orang yang berpuasa, maka Allah memberikannya minum dari telagaku satu tegukan yang setelahnya dia tidak akan merasakan haus hingga dia masuk surga. Bulan Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari api neraka” (HR al-Baihaqi, Ibnu Khuzaimah, dan lainnya).


Dilansir dari NU Online, Allah swt telah memuliakan kita umat Muslim dengan menjadikan di antara dua belas bulan dalam setahun terdapat bulan yang paling mulia, bulan yang berlimpah kebaikan. Alangkah merugi orang yang diberi kesempatan mendapati bulan Ramadhan, akan tetapi melewatkannya begitu saja tanpa mengisinya dengan berbagai kebaikan. Betapa merugi orang yang mendapati Ramadhan akan tetapi dia tidak mendapatkan pengampunan dosa dan pembebasan dari api neraka. 


Ramadhan adalah bulan keimanan yang mengubah tolok ukur kemuliaan pada saat itu, di mana Rasulullah saw mengajarkan kepada umatnya bahwa kemuliaan menurut Allah di akhirat tidak diberikan kecuali kepada orang-orang yang beriman. 


Semoga pada Ramadhan tahun ini kita mampu meraih keutamaan-keutamaan Ramadhan, dengan mendapatkan ampunan dari Allah dan mendapatkan rahmat sebagaimana layaknya orang yang beriman. Mudah-mudahan kita senantiasa diberi kekuatan untuk melakukan puasa dan berbagai ibadah yang lain di bulan yang mulia ini.
 


Syiar Terbaru