• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Syiar

5 Keutamaan Shalat Malam yang Penting Diketahui

5 Keutamaan Shalat Malam yang Penting Diketahui
ilustrasi shalat malam
ilustrasi shalat malam

Sebagai manusia kita harus memperbanyak ibadah, apapun bentuknya. Tidak harus menunggu moment-moment tertentu, seperti di bulan Ramadhan atau Muharram.  Salah satunya ibadah tambahan yang dapat kita lakukan sehari-hari adalah dengan melaksanakan shalat malam.  


Shalat malam adalah shalat sunnah yang dilakukan pada malam hari yang dimulai sejak selesai dilaksanakannya shalat isya’ walaupun belum tidur. Berbeda dengan shalat tahajud, yang dilaksanakan setelah tidur terlebih dahulu. 

 

Shalat malam terdiri dari shalat ba’diyah isya’, witir, shalat sunnah mutlak, dan termasuk di dalamnya adalah shalat tahajud.

 

Hal ini sesuai dengan pernyataan Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, seperti dilansir dari 5 Keistimewaan Shalat Malam
 

 واعلم أن من صلى بعد العشاء فقد قام من الليل

 

Artinya: Ketahuilah, sesungguhnya orang yang shalat setelah isya’, dia termasuk menjalankan shalat malam (Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad, Risalatul Mu’awanah wal-Mudzaharah wal-Muazarah, [Darul Hawi: 1994], halaman 40).  


 
Habib Abdullah mengatakan, meskipun antara shalat sebelum tidur dan setelah tidur (lebih dikenal dengan shalat tahajud) yang masing-masing sama dilakukan pada malam hari, tentu shalat setelah tidur lebih utama karena shalat tahajud bisa membuat setan marah, bisa lebih bersungguh-sungguh dan rahasia ibadahnya sangat terjaga. 

 

Inilah shalat yang diperintahkan Allah kepada Nabi Muhammad saw dalam sabda-Nya:   

 

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا


Artinya: Dan pada sebagian malam hari, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji (QS Al-Isra’: 79).   

 

Rasulullah saw mendorong kita semua untuk menjalankan ibadah shalat malam, dalam sabdanya:

 

نْزِلُ رَبُّنَا، تَبَارَكَ وَتَعَالَى، كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ، فَيَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ؟ مَنْ

سْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ؟ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

 

Ini adalah beberapa keistimewaan shalat malam yang perlu kita ketahui. 

 

Pertama, shalat malam merupakan shalat yang paling utama setelah shalat maktubah (lima waktu). 

 

Sabda Rasulullah saw:  


 أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ، صَلَاةُ اللَّيْلِ  

 

Artinya: Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam (HR Muslim).  

 

Kedua, keutamaan shalat malam jika dibanding dengan shalat siang itu seperti keutamaan sedekah yang dilakukan secara sirr (rahasia) dibanding sedekah yang dilaksanakan secara terang-terangan di depan publik. Selisih perbandingan antara keduanya adalah 70 kali lipat. 

 

Sabda Rasulullah saw:  

 

 فَضْلُ صَلَاةِ اللَّيْلِ عَلَى صَلَاةِ النَّهَارِ كَفَضْلِ صَدَقَةِ السِّرِّ عَلَى صَدَقَةِ الْعَلَانِيَةِ  

 

Artinya: Keutamaan shalat malam dibanding shalat siang seperti keutamaan sedekah sirr dibandikan dengan sedekah terang-terangan. (Hilyatul Auliya’, juz 4, halaman 167).

 

Ketiga, shalat malam adalah ibadah yang menjadi ciri khasnya orang-orang saleh. Berbeda dari ibadah lain yang biasa dikerjakan orang-orang ada umumnya. Misalnya sedekah. Sedekah merupakan ibadah yang baik, namun sedekah biasa dilakukan oleh orang saleh, preman, bahkan non-Muslim sekali pun, semuanya bisa menjalankan sedekah. 

 

Begitu pula kesetiakawanan, tolong-menolong dan ibadah-ibadah lain, bisa dilakukan siapa pun. Berbeda dari shalat malam, bisa dikatakan hanya dilakukan oleh orang yang benar-benar shalih. Karena itu bagian dari ibadah yang tidak populer.  

 

 عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللهِ، وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ، وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الجَسَدِ   

 

"Hendaknya kalian melakukan shalat malam, karena shalat malam adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, dan sesungguhnya shalat malam mendekatkan kepada Allah, serta menghalangi dari dosa, menghapus kesalahan, dan menolak penyakit dari badan  (Sunan At-Tirmidzi: 3549).

 

Keempat, Allah membanggakan hambanya yang melakukan shalat tahajud kepada para malaikat. Dalam sebuah atsar disebutkan:  

 

 إن الله يعجب من العبد إذا قام من على فراشه وبين أهله إلى صلاته ويباهى به ملائكته ويقبل عليه بوجهه الكريم.  

 

Artinya: Sesungguhnya Allah membanggakan hambanya kepada para malaikat ketika hamba tersebut berdiri meninggalkan tempat tidurnya dan keluarganya menuju shalat dan Allah menerima hamba tersebut (Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad, Risalatul Mu’awanah wal-Mudzaharah wal-Muazarah, [Darul Hawi: 1994], halaman 40-41).  

 

Kelima, semua doa kebaikan yang dipanjatkan pasti akan dikabulkan oleh Allah. 

 

Sabda Rasulullah saw: 


  إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ، يَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ   

 

Artinya: Sesungguhnya di dalam malam terdapat waktu yang jika ada seorang muslim meminta kepada Allah dengan kebaikan baik urusan dunia maupun akhirat, pasti Allah akan memberikannya. Dan waktu tersebut adalah sepanjang malam (HR Muslim). 

 

Dalam sebagian kitab Allah yang diturunkannya menyebutkan, merupakan sebuah kebohongan jika ada orang mengaku sebagai kekasih Allah namun ketika masuk waktu malam, ia malah tidur. Bukankah setiap pecinta akan selalu suka berduaan dengan kekasihnya? 

 

Syekh Ismail bin Ibrahim al-Jabruti menyatakan,” semua kebaikan dikumpulkan pada malam hari. Saya tidak pernah mengangkat seseorang menjadi wali kecuali saat malam hari.  

 

Sementara Habib Abdullah bin Abu Bakar al-Idrus mengatakan “Barangsiapa yang ingin mendapatkan kebeningan rabbani, hendaknya ia mau memecah keheningan malam.”  

 

Dengan mengetahui keistimewaan shalat malam, semoga kita dapat menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi melihat pahalanya yang besar, dapat menjadi ibadah tambahan untuk kita.


 


Syiar Terbaru