Lolos Open Panel AICIS+ 2025, Lima Paper Dosen UIN RIL Siap Dipresentasikan di Konferensi Internasional
Rabu, 3 September 2025 | 19:45 WIB
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Kabar membanggakan, lima dosen kampus hijau UIN Raden Intan Lampung (RIL) lolos sebagai peserta Open Panel dalam Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) ke-24 Tahun 2025. Penetapan tersebut berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Nomor 7181 Tahun 2025.
AICIS+ merupakan konferensi tahunan berskala internasional yang digelar Kementerian Agama Republik Indonesia. Tahun ini, AICIS+ memasuki penyelenggaraan ke-24 dengan mengusung tema besar yang menghubungkan Islam, sains, dan masyarakat dalam konteks global. Konferensi ini menjadi ajang pertemuan para pemikir, akademisi, dan peneliti dari berbagai negara untuk membahas isu-isu strategis terkait Islam, ilmu pengetahuan, dan tantangan masyarakat dunia.
Terpilihnya lima dosen UIN RIL menjadi peserta menunjukkan pengakuan atas mutu keilmuan, inovasi riset, dan komitmen kampus ini dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan perkembangan sains serta isu-isu kontemporer. The 24th Annual International Conference on Islam, Science, and Society akan berlangsung pada 29ā31 Oktober 2025 di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok. Tahun ini merupakan kali pertama AICIS diselenggarakan di kampus non-PTKIN.
Panitia AICIS+ 2025 menerima 2.434 abstrak dari 31 negara dengan berbagai sub-tema. Setelah melalui proses peninjauan ketat, hanya 234 abstrak yang lolos ke tahap presentasi Open Panel. Partisipasi ini menjadi wadah akademisi Indonesia untuk berbagi riset sekaligus memperkuat kolaborasi internasional melalui pendekatan lintas disiplin.
Adapun Lima dosen UIN Raden Intan Lampung yang lolos adalah:
1. Kiki Muhamad HakikiĀ (Ketua Prodi S1 Ilmu Al Qurāan dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama) dengan judul Harmony in Dual Loyalty: Negotiating Ethnic Identity and Islamic Faith in the Religious Life of the Muslim Baduy Tribe.
2. H Wahyu Iryana.(Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam) dengan judul Reframing Islamic Historiography in Contemporary Geopolitics: Political Legitimacy and Resistance in FutūḄ al-Buldan and the IranāIsraelāU.S. Conflict.
3. Muhamad Bisri Mustofa (Dosen Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam Fakultas Adab) Human Touch versus Artificial Intelligence in Peacebuilding and Conflict Resolution: An Islamic Reflection Beyond Algorithms.
4. Vandan Wiliyanti (Sekretaris Prodi S1 Kimia Fakultas Sains dan Teknologi) dengan judul Design of an IoT- and AI-Enabled Smart Filtration System for Sustainable Mosque Ablution Water Management.
5. Suci Wulan Pawhestri (Ketua Tim Pengembangan Kampus Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan (TPKBBL)) dengan judul Integrating Islamic Ecotheological Principles into Greenhouse Gas Emission Reduction Efforts at UIN Raden Intan Lampung.
Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof H Wan Jamaluddin Z, menyampaikan apresiasinya. āKeikutsertaan lima dosen UIN Raden Intan Lampung dalam AICIS+ 2025 menunjukkan kualitas riset yang dihasilkan kampus ini mampu bersaing di forum internasional. Ini bukan hanya pencapaian individu, tetapi juga bukti nyata kontribusi UIN Raden Intan Lampung dalam mengembangkan keilmuan Islam yang relevan dengan tantangan global,ā katanya.
Salah satu peserta, Wahyu Iryana, menyampaikan rasa syukur atas kesempatan tersebut. āTerpilihnya kami dalam forum AICIS+ ini merupakan kehormatan besar sekaligus tanggung jawab akademik untuk berkontribusi dalam diskursus global terkait Islam, sains, dan masyarakat. Semoga kesempatan ini bisa memperluas jejaring ilmiah sekaligus membawa nama baik institusi dan daerah," ujarnya.
Tahun ini, AICIS resmi bertransformasi menjadi AICIS+. Perubahan ini diluncurkan oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, pada 9 Juli 2025 di Auditorium Kementerian Agama, Jakarta. Transformasi ini bukan sekadar perubahan nama, tetapi reposisi intelektual yang mencerminkan arah baru akademik Islam menghadapi tantangan global abad ke-21.
āAICIS+ adalah bentuk evolusi pemikiran Islam kita. Dengan menambahkan simbol āplusā, kita menegaskan bahwa konferensi ini kini mencakup ruang dialog yang lebih luas ā antara Islam, sains, dan masyarakat,ā kata Nasaruddin.
Selama 23 edisi sebelumnya, AICIS dikenal sebagai forum tahunan bertema Islamic Studies yang memusatkan kajian pada teks, pemikiran klasik, dan isu-isu internal dunia Islam. Pada edisi ke-24, AICIS+ hadir dengan tema āIslam, Ekoteologi, dan Transformasi Teknologi: Inovasi Multidisipliner untuk Masa Depan yang Adil dan Berkelanjutanā. Tema ini mengajak para akademisi lintas disiplin untuk berdialog tentang masa depan umat manusia dan planet bumi.
Transformasi AICIS menjadi AICIS+ membawa beberapa perubahan penting: huruf āSā kini berarti Science, penambahan satu āSā lagi untuk Society, penguatan pendekatan interdisipliner, dan penekanan pada relevansi terhadap tantangan global seperti krisis ekologi, krisis kemanusiaan, dan krisis moral.
Terpopuler
1
Hukum Menjarah Rumah Orang Lain saat Unjuk Rasa
2
PCNU Pringsewu Terima Wakaf Tanah untuk Lembaga PAUD di Kecamatan Ambarawa
3
Demo 2.000 Massa di DPRD Lampung Berjalan Damai, Desak UU Perampasan Aset hingga Reformasi Polri
4
PW Muslimat NU Lampung Gelar Doa Bersama untuk Keberkahan dan Kedamaian Bangsa
5
Khutbah Jumat: Momen Maulid, saatnya Bersyukur Menjadi Umat Nabi Muhammad Saw
6
Sikapi Kondisi Kekinian, PCNU Pringsewu Perkuat Konsolidasi dengan Pemda dan Forkopimda
Terkini
Lihat Semua