Pendidikan

Artikel Ilmiah Tembus Sinta 2, Mahasiswa UIN Raden Intan Lulus Tanpa Skripsi

Jumat, 5 Juli 2024 | 17:16 WIB

Artikel Ilmiah Tembus Sinta 2, Mahasiswa UIN Raden Intan Lulus Tanpa Skripsi

Aprilis Saputri (tengah) bersama Dekan FTK, Kaprodi dan Sekprodi MPI, serta dosen pembimbing (Foto: Humas UIN RIL)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Aprilis Saputri, berhasil menorehkan prestasi di bidang publikasi ilmiah. Ia lulus dengan artikel ilmiah pengganti skripsi yang tembus pada Jurnal Terakreditasi Nasional Science and Technology Index (Sinta) 2.

 

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) itu menceritakan proses panjang yang dilaluinya untuk mencapai prestasi ini. 

 

"Saya memulai penelitian pada Januari 2024. Artikelnya diterbitkan Juni 2024 pada Journal of Innovation in Educational and Cultural Research (JIECR) Vol 5, No 2 tahun 2024," katanya.

 

Artikelnya membahas tentang Planning Program for Gifted and Talented Students in Madrasah/ Perencanaan Program Gifted and Talented Student di Madrasah. 

 

“Memang proses yang panjang saat menulis. Mulai dari mempersiapkan apa yang mau ditulis, menyelesaikan draft artikelnya, melewati proses reviewer,  dapat LoA nya, dan baru bisa publish,” kata Aprilis, Rabu (03/072023).

 

Proses-proses itu, lanjutnya, tentunya di support oleh pembimbing-pembimbing yang juga luar biasa.

 

“Penelitian saya tentang merencanakan suatu program pendidikan untuk siswa-siswa yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata atau di kenal dengan gifted and talented student,” jelasnya.

 

Sidang tugas akhir Aprilis berlangsung pada 28 Juni 2024 di prodi setempat. Ia mendapat dukungan penuh dari Dekan FTK Prof  Hj Nirva Diana, serta dua pembimbingnya yakni Yetri  dan Prof Syafrimen.

 

Dosen pembimbing Aprilis, Yetri mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian luar biasa ini. Ia melihatnya sebagai bukti nyata dari gairah belajar dan menulis yang tinggi di kalangan mahasiswa Prodi MPI. 

 

"Kebijakan baru pengganti skripsi dengan tugas akhir berupa artikel ilmiah dinilai turut mendorong semangat para mahasiswa untuk berkarya. Sebelumnya sudah ada yang di Sinta 3 dan Sinta 4,” ujar Ketua Prodi MPI itu.

 

“Lahirnya Sinta 2 bagi Prodi MPI menunjukkan bahwa gairah belajar dan menulis di MPI sebetulnya sudah lama berkembang, namun belum terwadahi dengan baik. Dengan adanya kebijakan baru ini (tugas akhir pengganti skripsi) membuka peluang bagi para mahasiswa untuk menuangkan ide dan gagasan mereka melalui artikel ilmiah," tuturnya.

 

Yetri menjelaskan, dengan artikel ilmiah membuat budaya baca para mahasiswa benar-benar terbangun. Ia berharap, ke depannya akan semakin banyak mahasiswa yang menghasilkan artikel ilmiah yang berkualitas dan terpublikasi pada jurnal bereputasi.

 

Lebih dari Sekadar Prestasi

Keberhasilan Aprilis diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan membawa nama UIN Raden Intan Lampung ke kancah nasional dan internasional. 

 

Prof Syafrimen, selaku dosen pembimbing artikel ilmiah, melihat ini sebagai peluang strategis untuk meningkatkan akreditasi prodi dan institusi, serta peringkat Webometric, UniRank, maupun QS Rank UIN Raden Intan.

 

“Apalagi saat ini kita sudah memperoleh institusi unggul. Tentunya ke depan kita mendorong semua prodi dari yang sudah Baik, Baik Sekali menjadi Unggul. Untuk Unggul, salah satu poinnya adalah publikasi mahasiswa dan dosen,” ujarnya.

 

“Publikasi ilmiah itu juga mendorong untuk pemeringkatan Webometric, terdapat salah satu poin yang kita sebut excellence. Itu seberapa banyak publikasi yang dihasilkan oleh sivitas akademika, baik mahasiswa dosen yang disitasi oleh di pihak luar UIN, baik dari berbagai negara maupun Indonesia. Serta penilaian pemeringkatan melalui Unirank. Itu salah satu poin yang dinilai,” tambah Prof Syafrimen.

 

Prof Syafrimen menyebutkan, salah satu ciri dan yang harus kita lakukan dalam mendukung program Rektor yaitu internasionalisasi, dengan UIN harus masuk QS Rank. 

 

Menurutnya, minimal di dalam 2 tahun terakhir ini, UIN Raden Intan harus punya lebih kurang 2000 publikasi. Tentu dengan adanya pedoman penulisan karya ilmiah sebagai pengganti skripsi ini,  bisa menggerakkan semua prodi yang ada di UIN dalam kolaborasi dosen dan mahasiswa. 

 

"Coba dibayangkan, kita punya 46 prodi. 5 orang saja setiap prodi, berarti kita akan dapat 230 artikel setiap 1 semester. Kalau setiap prodi bisa publish 10 artikel ilmiah, insya Allah 1 tahun ke depan kita sudah bisa masuk QS Rank. Ini pekerjaan yang sangat terukur,” paparnya.

 

Prof Syafrimen menyampaikan banyak manfaat yang dihasilkan dengan publikasi ilmiah. Salah satunya berpeluang mendapatkan beasiswa. “Mahasiswa yang memiliki publikasi ilmiah apalagi pada jurnal bereputasi tinggi, besar peluang mereka untuk memperoleh beasiswa, baik dalam maupun luar negeri, kalau mereka mau studi lanjut,” tuturnya.

 

Ia juga mendorong dosen lain untuk membimbing dengan baik mahasiswanya dalam menulis artikel ilmiah. Ia mencanangkan target yang lebih tinggi, yaitu Sinta 1 atau bahkan jurnal internasional. “Hal ini kalau memungkinkan dan tidak dipaksakan. Lakukan sesuai kemampuan mahasiswa.”