Indonesia merupakan negara dengan keragaman budaya dan dan tradisi. Salah satunya budaya kuliner yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Semua tradisi makanan dan minuman tersebut memiliki citra khas daerah masing-masing yang mewakili citra rasa lidah masyarakat setempat.
Semua memiliki keunggulan, keunikan, filosofi, dan sejarah dari masing-masing bentuk dan rupa.
Di Provinsi Lampung memiliki makanan yang khas dan akan selalu hadir ketika hari lebaran Idul Fitri yakni makanan “Cupil”, sebagian lagi dengan menyebutnya “Leppot”.
Makanan tradisional ini akan selalu kita jumpai di rumah-rumah masyarakat Lampung ketika hari Lebaran Idul Fitri atau daerah-daerah yang memiliki keterkaitan dengan Lampung.
Makanan ini cukup unik dengan bentuknya, dan simpel pembuatannya. Karena masih berbahan tradisional atau alami dari tumbuhan.
Cupil sendiri dibuat dengan bahan yang sangat mudah kita jumpai di negara Indonesia, yakni janur kelapa muda.
Orang-orang Indonesia sangat terampil dengan keindahan anyaman daun kelapa, yang dibuat untuk wadah atau bungkus kuliner. Semua menjadi indah dan elegan ketika sudah dianyam.
Makanan Cupil tidak jauh beda dengan ketupat, yang sama-sama dianyam dari daun kelapa. Akan tetapi cupil berisi beras ketan dan sedikit ada campuran biji kacang panjang. Sedangkan ketupat hanya beras biasa.
Dari bentuknya, cupil dibuat memanjang atau lonjong yang ujungnya dibuat seperti tanduk kerbau atau ikat kepala perempuan Minangkabau. Dan ujung satunya lagi meruncing biasa.
Dari segi penyajiannya, Cupil juga berbeda dengan ketupat yang disajikan dengan opor ayam atau sayur santan. Cupil sendiri disajikan dengan rendang daging kerbau atau sapi.
Namun untuk zaman sekarang, sudah banyak makanan Cupil yang dihidangkan dengan rendang daging, ayam, atau jengkol. Kuliner akan selalu berkembang, mengikuti perkembangan zaman. Dan citra rasa lidah orang dahulu dengan sekarang akan sedikit lebih dinamis.
(Yudi Prayoga)
