Pernik

Mari Isi Liburan Sekolah dengan Kegiatan Positif

Selasa, 24 Juni 2025 | 14:22 WIB

Mari Isi Liburan Sekolah dengan Kegiatan Positif

Mengisi liburan dengan membaca buku (Ilustrasi: Istimewa)

Pembelajaran semester genap tahun ajaran 2024/2025 telah selesai. Semua sekolah diliburkan, baik di bawah Kementrian Agama (Kemenag), maupun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

 

Liburan sekolah adalah waktu yang paling dinanti oleh para pelajar. Setelah menjalani rutinitas belajar yang padat, liburan menjadi momen untuk beristirahat, menyegarkan pikiran, dan mengembangkan diri.

 

Namun sayangnya, tidak sedikit siswa yang menghabiskan liburan hanya dengan tidur, bermain game secara berlebihan, atau bermalas-malasan. Padahal, liburan dapat dimanfaatkan untuk melakukan berbagai kegiatan positif yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.

 

Salah satu kegiatan positif yang dapat dilakukan selama liburan adalah membaca buku. Membaca tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga melatih imajinasi dan memperkaya kosakata.

 

Siswa bisa memilih bacaan sesuai minat, baik itu novel, biografi tokoh, buku sains populer, hingga buku keagamaan. Dengan membaca secara rutin, siswa tetap terbiasa menggunakan otak secara aktif, sehingga tidak terlalu "kosong" ketika kembali ke sekolah nanti.

 

Selain membaca, mengikuti kursus atau pelatihan juga sangat bermanfaat. Saat ini banyak lembaga atau platform online yang menyediakan pelatihan keterampilan seperti bahasa asing, desain grafis, coding, menulis kreatif, hingga memasak. Keterampilan tersebut tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga bisa menjadi bekal masa depan, bahkan membuka peluang usaha sejak dini.

 

Liburan juga merupakan waktu yang tepat untuk lebih mendekatkan diri kepada keluarga. Kebersamaan dalam bentuk sederhana, seperti makan bersama, membantu pekerjaan rumah, atau berkebun, dapat mempererat hubungan emosional antar anggota keluarga. Bahkan, siswa dapat belajar banyak nilai kehidupan melalui interaksi langsung dengan orang tua dan saudara.

 

Tak kalah penting, mengisi liburan dengan kegiatan sosial atau keagamaan juga sangat dianjurkan. Siswa dapat bergabung dengan kegiatan bakti sosial, menjadi relawan di panti asuhan atau rumah ibadah, atau mengikuti pesantren kilat. Kegiatan ini melatih empati, kepedulian, dan tanggung jawab sosial. Bagi siswa Muslim, mengikuti kegiatan keagamaan selama liburan juga bisa memperdalam pemahaman dan praktik keislaman.

 

Bagi yang memiliki hobi atau minat tertentu, liburan adalah waktu terbaik untuk mengembangkannya. Misalnya, hobi melukis, menulis puisi, olahraga, atau bermain alat musik. Hobi yang ditekuni dengan sungguh-sungguh bisa menjadi potensi luar biasa di masa depan, bahkan menjadi profesi.

 

Pada akhirnya, liburan sekolah tidak harus diisi dengan kegiatan mewah atau bepergian jauh. Yang terpenting adalah bagaimana waktu luang tersebut dimanfaatkan dengan bijak untuk meningkatkan kualitas diri. Dengan mengisi liburan dengan kegiatan positif, siswa akan merasa lebih produktif, bahagia, dan siap menyambut kembali rutinitas belajar dengan semangat baru.

 

Maka, mari jadikan liburan sebagai waktu emas untuk tumbuh dan berkembang. Karena masa muda yang diisi dengan hal-hal baik akan menjadi bekal berharga dalam menapaki masa depan yang gemilang.