• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Pendidikan

Relevansi Kompetensi Lulusan Perguruan Tinggi dengan Kebutuhan Masyarakat sebagai Bukti Berkualitasnya Institusi Pendidikan

Relevansi Kompetensi Lulusan Perguruan Tinggi dengan Kebutuhan Masyarakat sebagai Bukti Berkualitasnya Institusi Pendidikan
Mahasiswa pendidikan tinggi (Ilustrasi: NU Online).
Mahasiswa pendidikan tinggi (Ilustrasi: NU Online).

Perguruan tinggi yang berkualitas bukan hanya yang mendapatkan gelar akreditasi unggul dari pihak penyelenggara akreditasi (Dikti, 2020). Tapi dilihat juga dari kualitas luaran perguruan tinggi. Kualitas luaran pendidikan tinggi dinyatakan sebagai daya saing luaran tersebut dalam memperoleh pengakuan dunia ilmu pengetahunan di tingkat internasional. 


Kualitas ini antara lain ditandai dengan kemampuan untuk menembus publikasi di jurnal internasional maupun kemampuan lulusan untuk bersaing di arena global dan kemampuan untuk memenangkan penghargaan akademik di tingkat internasional seperti hadiah nobel dan lain-lain termasuk adanya relevansi antara produk yang dihasilkan dengan kebutuhan Masyarakat (Dikti, 2020). 


Relevansi adalah mengukur tingkat kesesuian antara produk yang dihasilkan Pendidikan tinggi (baik berupa lulusan maupun hasil-hasil penelitian maupun pengembangan) dengan kebutuhan pihak-pihak pengguna produk tersebut antara lain pemerintah, masyarakat dan industri. 


Program pendidikan yang relevan dan berkualitas ditandai dengan kemampuan lulusan untuk memenuhi kebutuhan pasar, menciptakan lapangan kerja baru atau mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai dengan perkembangan pengetahuan global. 


Pendapat lain menyatakan relevansi adalah kesesuaian antara kenyataan atau pelaksanaan dengan tuntutan dan harapan. Dalam konteks pendidikan relevansi adalah kesesuain antara pelaksanaan dan hasil pendidikan dengan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat 


Masalah relevansi pendidikan ini dapat dilihat dari tiga sisi, Pertama, relevansi pendidikan dengan lingkungan hidup mahasiswa, artinya apa yang diberikan di pendidikan harus sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat tempat mahasiswa tinggal. 


Selama ini kurikulum kita dianggap kurang menyentuh kebutuhan dan keadaan atau kondisi lingkungan mahasiswa. Oleh karena itu penerapan kurikulum muatan lokal merupakan suatu inovasi dalam bidang pendidikan untuk memecahkan masalah tersebut. Melalui kuriklum muatan lokal diharapkan apa yang diberikan di pendidikan akan menjadi relevan dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungan hidup mahasiswa. 


Kedua, relevansi pendidikan dengan tuntuan kehidupan mahasiswa baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang. Relevansi ini mengandung pengertian bahwa isi kurikulum harus mampu menjawab kebutuhan mahasiswa pada masa yang akan datang. 


Pendidikan bukan hanya berfungsi untuk mengawetkan kebudayaan masa lalu, akan tetapi juga untuk mempersiapkan mahasiswa agar kelak dapat hidup menyesuaikan dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu apa yang diberikan di bangku kuliah harus teruji bahwa semua memiliki nilai berguna untuk kehidupan mahasiswa di masa yang akan datang.


Ketiga, relevansi pendidikan dengan tuntutan dunia kerja. Relevansi ini mengandung pengertian bahwa perguruan tinggi seolah memiliki tanggungjawab dalam mempersiapkan lulusan yang memiliki keterampilan dan kemampuan sesuai dengan  tuntutan dengn dunia kerja. 


Sesuai dengan asas pengembangan kurikulum yaitu asas sosiologis yang mengandung makna, bahwa kurilukum harus memperhatikan tuntutan dan kebutuhan masyarakat termasuk tuntutan dunia kerja. 


Pendidikan berfungsi untuk mendidik manusia yang produktif, yang mampu bekerja dalam bidang masing masing. Pada saat ini seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu banyak bidang-bidang keterampilan yang harus dimiliki mahasiswa. Dan pada kenyataannya salah satu kritikan yang muncul ke permukaan dewasa ini adalah pendidikan kita masih lemah dalam mempersiapkan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kebutuhan tuntuan dunia kerja. 


Perguruan tinggi mendapat sorotan masyarakat terutama menyangkut lulusannya yang tidak terserap di dunia kerja. Kesan yang muncul perguruan tinggi hanya memberikan bekal normatif kepada mahasiswa sesuai dengan disiplin ilmu pilihannya tanpa menengok realita yang bakal dihadapi lulusan di masyarakat. 


Karena itu wajar jika kemudian muncul kritik dari masyarakat bahwa perguruan tinggi tidak bertanggungjawab dan membiarkan alumninya terlunta-lunta mencari pekerjaan. Meskipun pihak perguruan tidak serta merta dapat disalahkan, hal tersebut sebenarnya bisa diminimalkan jika ada kemauan yang tinggi dari pengelolanya. 


Apalagi citra masyarakat sekarang ini menganggap keberhasilan studi diukur seseorang mendapatkan pekerjaan yang layak setelah menyelesaikan studi. Yang lebih menyedihkan ukuran keberhasilan tersebut di dasarkan atas keberhasilan seseorang menjadi pegawai negeri. 


Bergesernya zaman perlu disikapi dengan tindakan nyata dengan mengalihkan orientasi pendidikan sesuai tuntutan dan kebutuhan. Jika dahulu perguruan tinggi intens mencetak sarjana pendidikan memang saat itu sangat membutuhkan tenaga guru untuk memajukan bangsa. 


Sekarang kita perlu melihat realita. Kebutuhan tenaga kerja semua sektor di jalur pemerintahan telah terpenuhi. Juga sektor swasta untuk dapat masuk ke sana pun diperlukan persaingan amat ketat. 


Cara yang memungkinkan dan bijaksana untuk dilakukan para pengelola perguruan tinggi adalah mengembangkan kurikulum dengan memperhatikan prinsip relevansi. Pada tingkat sekolah dasar dan menengah prinsip relevansi tersebut telah dilaksanakan dengan masuknya muatan lokal.


Perguruan tinggi sebagai lembaga otonom memiliki lisensi resmi dari pemerintah pusat untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Termasuk mengadakan pengembangan kurikulum jika dipandang perlu. sebagai bekal dasar atau pengalaman praktis muatan lokal perlu diberikan pada tingkatan mahasiswa agar kelak tidak canggung lagi bila terjun ke masyarakat.  


Pembaharuan Pendidikan dan pembelajaran selalu dilaksanakan dari waktu ke waktu dan tidak pernah berhenti. Pendidikan dan pembelajaran berbasis kompetensi merupakan contoh hasil perubahan dimaksud. Pendidikan berbasis kompetensi menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan. 


Pendidikan berbasis kompetensi menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh  lulusan suatu jenjang pendidikan. Kompetensi yang sering disebut dengan standar kompetensi adalah suatu kemampuan secara umum harus dikuasai lulusan. 


Kompetensi adalah pernyataan yang menggambarkan penampilan suatu kemampuan tertentu secara bulat yang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang dapat diamati dan diukur. 


Kompetensi (kemampuan) lulusan merupakan modal utama untuk bersaing di tingkat global, karena persaingan yang terjadi adalah pada kemampuan sumber daya manusia. Oleh karena itu penerapan pendidikan berbasis kompetensi diharapkan akan menghasilkan lulusan yang mampu berkompentensi di tingkat global. Implikasi Pendidikan berbasis kompetensi adalah pengembangan silabus dan system penilaian berbasis kompetensi. 


Relevansi pendidikan dengan dunia pekerjaan 

Perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan menandakan adanya suatu kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan tersebut menuntut berbagai tantangan yang mau tidak mau harus dipenuhi oleh setiap manusia. 


Tuntutan yang bersifat fungsional dalam hidup dan kehidupan manusia mencakup berbagai hal seperti perlunya pengetahuan, keterampilan, keahlian dan sikap mental yang mampu menghadap berbagai tantangan dan perubahan yang terjadi.


Melakukan berbagai inovasi dalam bidang pendidikan merupakan faktor penentu terciptanya peran pendidikan sehingga peningkatan sumberdaya manusia berkualitas yang dibutuhkan dalam pembangunan dalam era globalisasi akan tercapai.


Peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) adalah jawaban terhadap tuntutan dan tantangan tersebut di atas. Dengan demikian, pengelolaan pendidikan terutama untuk jenis dan satuan pendidikan yang berkaitan dengan penyiapan tenaga kerja menjadi titik perhatian utama agar mampu merubah struktur dan kualitas tenaga kerja memiliki daya saing yang produktivitas tinggi dalam membangun ekonomi masyarakat.  


Yeyen Putriana, Dosen Poltekkes Tanjungkarang
 
 


Pendidikan Terbaru