• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 9 Mei 2024

Opini

Tiga Pesan Mengamalkan Agama dan Kosmologi

Tiga Pesan Mengamalkan Agama dan Kosmologi
Dosen UIN Raden Intan Lampung, Agus Hermanto. (Foto: Istimewa)
Dosen UIN Raden Intan Lampung, Agus Hermanto. (Foto: Istimewa)

Islam adalah ajaran atau pedoman yang berisikan nilai-nilai yang membawa misi keselamatan manusia dan segala alam ciptaan-Nya. Di satu sisi bahwa manusia dianugerahi akal pikiran agar senantiasa dapat mengamalkan pesan-pesan agama.

 

Pertama, dalam bentuk ibadah kepada Allah yaitu sang Khaliq. Sedangkan, Kedua, dalam bentuk muamalah kepada sesama manusia. Dan, Ketiga, adalah keramahan lingkungan.

 

Islam tidak hanya mengatur tentang bagaimana peran manusia secara utuh, melainkan juga mengatur tentang kosmologi.

 

Kosmologi adalah ilmu yang mempelajari ruang dan waktu serta hubungan antara keduanya di alam ini serta berbicara tentang sejarah penciptaan alam semesta. Allah menciptakan alam semesta ini dengan segala iradahnya, sehingga alam ini tercipta begitu tertata.

 

Betapa tidak, Allah menciptakan langit yang tanpa tiang, bumi yang menjadi hamparan, dan gunung-gunung sebagai penyeimbang, yang di sana juga Allah menciptakan tata surya dan planet-planet, serta bintang-bintang yang begitu indah terlihat di malam hari.

 

Allah juga menciptakan pergantian detik menjadi menit, menjadi jam, hari, minggu, bulan, hingga tahun dan seterusnya adalah ruang waktu yang diberikan.

 

Betapa tidak, Allah menciptakan malam serta siang sebagai pergantian yang konsisten, dan pada saat itulah bulan dan matahari senantiasa bersinar sesuai porosnya. Begitu tertib pergantian itu, dan pada saat itulah waktu terus bergulir tiada hentinya.

 

Islam senantiasa mengatur tentang bagaimana kosmologi itu, mulai dari penciptaan, perjalanan dari setiap unsur ciptaan Tuhan, hingga waktu di mana Allah akan menggulung bumi ini dan pada saat itulah Allah telah menentukan kapan terjadinya yang disebut hari kiamat.

 

Dengan kemajuan teknologi yang semakin dahsyat, sehingga manusia kerap kali mencari kebenaran ilmiah atas segala kejadian alam yang diceritakan dalam Al-Qur’an.

 

Bahkan dalam ruang waktu Allah juga mampu meringkas dalam hitungannya, sebagaimana kejadian Isra’ Mi’raj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw.

 

Secara logika tidaklah dapat dicerna, namun secara kebenaran ayat Al-Qur’an dan beberapa riwayat terjadinya fenomena tersebut melalui ayat-ayat kosmologi.

 

Segala penciptaan alam semesta ini senantiasa Allah tunjukkan atas kebesaran-Nya, bahwa segala ciptaan-Nya berjalan sesuai porosnya.

 

Kemudian muncullah pertanyaan, bagaimana daratan tidak bertumpah dengan air, dan bagaimana langit dan segala planet tidak runtuh, hal itu disebabkan karena setiap ciptaan Allah terdapat gravitasi pada setiap ciptaan-Nya.

 

Agus Hermanto, Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung


Opini Terbaru