• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Khutbah

Khutbah Jumat: Merawat Alam Semesta

Khutbah Jumat: Merawat Alam Semesta
Khutbah Jumat: Merawat Alam Semesta (Foto: NU Online)
Khutbah Jumat: Merawat Alam Semesta (Foto: NU Online)

Khutbah ini menjelaskan mengenai penciptaan alam semesta, serta bagaimana kebesaran dan kekuasaan Allah swt. Sungguh Allah menciptakan segala keagungan tersebut dalam waktu yang telah ditentukan, semunya berlangsung dalam waktu yang ditetapkan. 


Dan mustahil bahwa alam semesta ini ada tanpa adanya Pencipta, dan Allahlah Pencipta alam jagat raya ini yang telah mengatur waktu, maka dijelaskan dalam surat al-‘Asr ayat 1-3. 


Allah mengingatkan waktu kepada manusia di dunia yang fana ini agar senantiasa dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar senantiasa menjadi orang yang beriman, dan beramal shalih dan saling menasehati dalam kebaikan. Sebagai makhluk ciptaan-Nya kita harus merawat apa yang telah diberikan Allah swt, dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. 


Khutbah I


الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ المُشْرِكُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَاإِلهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.أَمَّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَ اللهِ! أُوْصِى نَفْسِى وَأَنْتُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ, إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ.


Ma’asyiral muslimin Rahimakumullah,

Syukur Alhamdulillah, pada kesempatan Jumat yang mulia ini, kita diberikan anugerah yang tak terhingga, termasuk diberikan kepada kita tempat yang paling nyaman yaitu buminya Allah swt., yang merupakan salah satu planet yang layak dihuni oleh manusia dan kehidupan lainnya.


Shalawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw., yang sengaja Allah jadikan sebagai uswah hasanah bagi kita dan sebagai rahmat bagi seluruh alam. Semoga kita semua diakui sebagai umatnya dan kelah mendapatkan syafa’at dan pertolongannya, Aamiin.


Jam’atal mushalliin rahimakumullah,

Untuk itu, mari kita senantiasa meneguhkan keimanan kita dan selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt. Taqwa dalam arti yang sebenarnya adalah berupaya untuk menjalankan atas apa yang diperintahkan Allah dan menjauhkan atas apa yang dilarang-Nya dalam penuh harapat ridha dan keberkahan dari-Nya semata.


Hadirin Jama’ah shalat Jumat rahimakumullah,

Penciptaan langit dan bumi adalah sesuatu yang hanya diketahui oleh Allah swt., semata, sehingga tidak ada yang tahu secara proses penciptaannya. Namun, secara ilmiah, bahwa manusia dianugerahi oleh Allah swt., berupa akal sehat, sehingga manusia mampu memahami ilmu pengetahuan, dan melakukan analisa serta penyelidikan terhadap ayat-ayat qur’aniyah dengan cara dipadukannya dengan ayat-ayat kauliyah, hingga ditemukan pemahaman bahwa langit dan bumi diciptakan dalam waktu enam masa. 


Allah swt., berfirman dalam al-Qur’an, sebagaimana berikut:


نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ اَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَآ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ هٰذَا الْقُرْاٰنَۖ وَاِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِه لَمِنَ الْغٰفِلِيْنَ


Artinya: Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui (QS Yusuf [12]: 3).


Jama’atal Mushalliin Rahimakumullah,

Ketentuan tentang waktu, antara hari yang dirasakan oleh manusia dengan waktu yang Allah tentukan untuk menciptakan langit dan bumi tidaklah sama. Satu hari dalam ketentuan masa penciptaan tersebut adalah seribu tahun dalam hitungan manusia. Sehingga Allah swt., menciptakan langit dan bumi dalam waktu yang telah ditentukan, bukan tanpa manajemen yang benar.


Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat al-Hajj ayat 47 sebagaimana berikut:


وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالْعَذَابِ وَلَنْ يُّخْلِفَ اللّٰهُ وَعْدَهٗۗ وَاِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَاَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّوْنَ 


Artinya: Dan mereka meminta kepadamu (Muhammad) agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu (QS Al-Hajj [22]: 47).


Pada ayat lain dikatakan bahwa waktu itu sama dengan lima puluh ribu tahun menurut perhitungan manusia, sebagaimana firman Allah swt., dalam al-Qur’an surat al-Ma’arij ayat 4, sebagaimana berikut:


تَعْرُجُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ اِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗ خَمْسِيْنَ اَلْفَ سَنَةٍۚ


Artinya: Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun (QS Al-Ma’arij [70]: 4).


Jama’ah shalat jum’at yang dimuliakan Allah,

Penciptaan langit dan bumi dalam waktu enam masa tersebut juga dijelaskan dalam beberapa ayat lainnya dalam al-Qur’an, yaitu surat al-Hud ayat 7, sebagaimana berikut:


وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ وَّكَانَ عَرْشُهٗ عَلَى الْمَاۤءِ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗوَلَىِٕنْ قُلْتَ اِنَّكُمْ مَّبْعُوْثُوْنَ مِنْۢ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُوْلَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَٓا اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ


Artinya:  Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan ‘Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. Jika engkau berkata (kepada penduduk Mekah), “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan setelah mati,” niscaya orang kafir itu akan berkata, “Ini hanyalah sihir yang nyata.” (QS Al-Hud [11]: 7).


Sesungguhnya air dalam penciptaan langit dan bumi menjadi hal yang sangat penting dalam penciptaan segala kehidupan, hingga Allah menciptakan air dengan segala fungsinya. Dalam penciptaan langit dan bumi dalam enam masa tersebut dikaitkan dengan surat al-Hadid ayat 4 disebutkan:


هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى الْاَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاۤءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيْهَاۗ وَهُوَ مَعَكُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌۗ


Artinya: Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (QS Al-Hadid [57]: 4).


Penciptaan langit dan bumi dalam waktu enam masa itu juga dikaitkan dengan sifatnya Allah swt., sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Furqan ayat 59, sebagaimana berikut:


اَلَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۚ اَلرَّحْمٰنُ فَسْـَٔلْ بِهٖ خَبِيْرًا 


Artinya: Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy, (Dialah) Yang Maha Pengasih, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada orang yang lebih mengetahui (Muhammad) (QS Al-Furqan [25]: 59).


Penciptaan langit dan bumi dalam enam masa dikaitkan dengan sifat kasih sayangnya Allah, sedangkan dalam keterangan bahwa enam masa penciptaan langit dan bumi dikaitkan dengan sifat Allah Maha Penolong, sebagaimana dalam al-Qur’an surat al-Sajadah ayat 4, sebagaimana berikut:


اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ مَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا شَفِيْعٍۗ اَفَلَا تَتَذَكَّرُوْنَ


Artinya:  Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Bagimu tidak ada seorang pun penolong maupun pemberi syafaat selain Dia. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (QS Al-Sajadah [32]: 4).


Masyiral muslimin rahimakumullah,

Setelah Allah ciptakan langit dan bumi, kemudian Allah menciptakan para makhluk, menolong dan melindunginya. Dalam penciptaan langit dan bumi yang dilakukan dalam enam masa tersebut sesuai dengan sifatnya Allah yang tidak pernah letih. Sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Qaf ayat 38, sebagaimana berikut:


هٰذَا بَيَانٌ لِّلنَّاسِ وَهُدًى وَّمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِيْنَ 


Artinya: Inilah (Al-Qur'an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa (QS Al-Qaf [50]: 38).
Secara detail, bahwa Allah swt., menciptakan langit tujuh dengan dua masa, sebagaimana diterangkan dalam surat al-Fushilat ayat 12, sebagaimana berikut:


فَقَضٰىهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ فِيْ يَوْمَيْنِ وَاَوْحٰى فِيْ كُلِّ سَمَاۤءٍ اَمْرَهَا ۗوَزَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَۖ وَحِفْظًا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ


Artinya: Lalu diciptakan-Nya tujuh langit dalam dua masa dan pada setiap langit Dia mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian langit yang dekat (dengan bumi), Kami hiasi dengan bintang-bintang, dan (Kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui (QS Fushilat [41]: 12).


Allah menjadikan tujuh langit yang berlapis-lapis tersebut sebagaimana diterangkan dalm surat al-Baqarah ayat 29 sebagaimana berikut:


هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا ثُمَّ اسْتَوٰٓى اِلَى السَّمَاۤءِ فَسَوّٰىهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ 


Artinya: Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu (QS Al-Baqarah [2]: 29).


Allah menciptakan tujuh lapisan langit tersebut sesuai dengan fungsinya, yang semua itu adalah untuk kehidupan makhluknya sesuai dengan fungsinya yang Allah tentukan. Dalam kelanjutannya diterangkan bahwa Allah Ta’ala juga menciptakan bumi dalam waktu dua masa, hal itu sebagaimana disampaikan dalam firman Allah swt., sebagaimana berikut:


قُلْ اَىِٕنَّكُمْ لَتَكْفُرُوْنَ بِالَّذِيْ خَلَقَ الْاَرْضَ فِيْ يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُوْنَ لَهٗٓ اَنْدَادًا ۗذٰلِكَ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ۚ 


Artinya: Katakanlah, “Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah Tuhan seluruh alam (QS Fushilat [41]: 9).


Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Dalam konteks lain, Allah juga menjelaskan tentang penciptaan tersebut untuk dapat mencela orang-orang yang musyrik terhadap ajaran Allah swt., sebagaimana diterangkan dalam surat al-Ankabut ayat 61 sebagaimana berikut:


وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ مَّنْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُوْلُنَّ اللّٰهُ ۗفَاَنّٰى يُؤْفَكُوْنَ


Artinya: Dan jika engkau bertanya kepada mereka, ”Siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Pasti mereka akan menjawab, ”Allah.” Maka mengapa mereka bisa dipalingkan (dari kebenaran) (QS Al-Ankabut [29]: 9). 


Setelah Allah ciptakan langit dalam dua masa, kemudian Allah ciptakan bumi dalam dua masa, hingga Allah ciptakan isi dalam bumi dalam waktu dua masa. Sehingga enam masa itu adalah digunakan oleh Allah swt., dua masa untuk menciptakan langit, dua masa untuk menciptakan bumi, dan dua masa lainnya adalah untuk menciptakan isinya. Sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Fushilat ayat 10, sebagaimana berikut:


وَجَعَلَ فِيْهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبٰرَكَ فِيْهَا وَقَدَّرَ فِيْهَآ اَقْوَاتَهَا فِيْٓ اَرْبَعَةِ اَيَّامٍۗ سَوَاۤءً لِّلسَّاۤىِٕلِيْنَ


Artinya: Dan Dia ciptakan padanya gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dan kemudian Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-makanan (bagi penghuni)nya dalam empat masa, memadai untuk (memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukannya (QS Al-Fushilat [41]: 10).


Kemudian Allah terus menciptakan segala sesuatu tanpa hentinya, hingga Allah berfirman dalam surat al-A’raf ayat 54, sebagaimana berikut:


اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًاۙ وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمْرِهٖٓ ۙاَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْاَمْرُۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ 


Artinya: Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam (QS Al-A’raf [7]: 54).


Allah juga menciptakan segala apa yang ada di langit dan bumi, termasuk penciptaan air hujan, karena air hujan tersebutlah yang kemudian akan menjadi turunnya benih-benih yang akan tumbuh di buminya Allah swt., sebagaimana dalam surat al-Hadid ayat 4. Sebagaimana berikut:


هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى الْاَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاۤءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيْهَاۗ وَهُوَ مَعَكُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌۗ


Artinya: Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (QS Al-Hadid [57]: 4).


Melihat kejadian tentang penciptaan langit dan bumi serta isinya adalah sesuatu yang diciptakan dengan tanpa sia-sia, selain itu juga Allah jadikan langit dan bumi pasti ada manfaatnya. Demikianlah Allah menciptakan alam semesta ini tiada letihnya, sebagaimana Allah berfirman dalam al-Qur’an surat Qaf ayat 38. Dalam surat al-Nazi’at Allah menerangkan tentang penciptaan langit dan bumi berserta isinya, sebagimana berikut:


ءَاَنْتُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمِ السَّمَاۤءُ ۚ بَنٰىهَاۗ رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوّٰىهَاۙ وَاَغْطَشَ لَيْلَهَا وَاَخْرَجَ ضُحٰىهَاۖ وَالْاَرْضَ بَعْدَ ذٰلِكَ دَحٰىهَاۗ اَخْرَجَ مِنْهَا مَاۤءَهَا وَمَرْعٰىهَاۖ  وَالْجِبَالَ اَرْسٰىهَاۙ مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ


Artinya: Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya? Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita), dan menjadikan siangnya (terang benderang, Dan setelah itu bumi Dia hamparkan. Darinya Dia pancarkan mata air, dan (ditumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya, Dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh. (Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu (QS. Al-Nazi’at [79]: 27-33).


Kemudian Alah ciptakan bumi dalam keadaan kasar setelah Alah ciptakan tujuh langit kemudian Allah menciptakan bumi dengan skala unsur, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Fuslilat ayat 9-12. Allah menciptakan bumi seisinya, sebagaimana dalam keterangan surat Taha ayat 4, surat al-Nazi’at ayat 27-32. Keterangan bahwa sesungguhnya pada awal diciptakan langit dan bumi itu pada awalnya menyatu, hingga dipisahkan antara langit dan bumi serta benda angkasa lainnya, sebagaimana surat al-Anbiya ayat 30.


Jama’atal Mushalliin Rahimakumullah,

Allah juga menjelaskan bahawa alam semsta ini menjadi luas, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Dzari’at ayat 47. Allah senantiasa menyempurnakan penciptaan langit dan bumi beserta isinya sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Baqarah ayat 29.


Allah menciptakan struktur alam semesta dengan tanpa tiang, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Ra’ad ayat 2, dan Allah menjadikan langit dan bumi sesuai dengan peredarannya, sesuai dengan firmannya dalam surat al-Zumar ayat 5. Allah juga telah menetapkan matahari bersinar di siang hari dan bulan di malam hari, sebagaimana dijelaskan dalam surat Ibrahim ayat 33, Allah pun menentukan peredaran bulan sebagaimana dijelaskan dalam surat Yunus ayat 5, juga dalam surat al-Baqarah ayat 22.


Allah ciptakan segala perangkat bumi, seperti bulan dan matahari serta beberapa planet lainnya. Bulan adalah salah satu benda angkasa yang merupakan satelit bumi. Posisinya sebagai satelit yang menyebabkan secara alamiah senantiasa berada di sekeliling bumi. Benda langit ini berdiameter 3.476 km, sedangkan jaraknya dari bumi sekitar 384.404 km. massa benda angkasa ini adalah sekitar 1/81 dari massa bumi, dan volumenya sekitar 1/49 volume bumi.


Sedangkan planet adalah benda yang mengitari matahari dan dominan di orbitnya. Planet tidak memiliki cahaya sendiri. Keadaan ini berbeda dengan bintang yang merupakan benda langit yang mempunyai cahaya. Kondisi ini membuat bintang dapat memancarkan cahaya yang berasal dari dirinya, tidak demikian dengan planet. 


Cahaya yang tampak dipancarkan oleh planet sesungguhnya hanya yang rupanya pantulan dari cahaya yang diterima dari matahari. Markurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Di langit, planet dan bintang tampak sebagai titik cahaya yang tetap. Namun demikian, kadang-kadang ada bintang yang tampak bergerak cepat, seperti bintang jatuh, itu namanya meteor.


Keberadaan cahaya di alam sekitar kehidupan manusia merupakan suatu hal yang paling istimewa, semua benda di alam dan lingkungan sekitar dapat kita lihat karena adanya cahaya yang terpantul atau dipantulkan oleh benda-benda tersebut. Tanpa ada cahaya kehidupan dipastikan kehidupan berjalan tidak dengan sempurna, karena sesungguhnya kehidupan dan makhluk hidup dapat eksis karena adanya cahaya. 


Matahari adalah bintang terdekat dari bumi. Matahari sebagai sumber energi alami dalam bentuk cahaya yang mempunyai fungsi vital bagi kehidupan di bumi. Bola api raksasa dengan pancaran cahaya yang telah membuat bumi tetap hangat, udara dan air di bumi bersirkulasi, tumbuhan berfotosistesis, dan manfaat lainnya sebagai sumber energi.  Energi yang terkandung dalam batu bara dan minyak bumi bahkan sebenarnya juga berasal dari matahari, sulit dibayangkan bagaimana kehidupan di bumi tanpa adanya matahari.


Selain matahari dan bulan, bintang-bintang dan galaksi juga merupakan benda-benda angkasa yang dapat disaksikan keberadaannya. Kalau matahari, bulan, dan bumi hingga sejauh ini diketahui masing-masing hanya berjumlah satu, maka bintang-bintang dan galaksi merupakan benda-benda angkasa yang jumlahnya sangat banyak. Diperkirakan ada miliaran bintang dan galaksi-galaksi yang tersebar di angkasa luas. Di setiap malam bintang-bintang dan galaksi itu dapat kita saksikan di langit yang tidak terhitung luasnya. 


Allah telah menundukkan seluruh benda langit tersebut, termasuk bintang-bintang dan galaksi-galaksi, untuk kepentingan makhluk-Nya yang paling utama manusia. Karena itu, dalam segala gerak dan wujudnya, semua makhluk ciptaan-Nya ini selalu dikaitkan dengan kepentingan manusia, sebagaimana diisyaratkan dalam surat Luqman ayat 20. Dijelaskan juga dalam surat  al-Nahl ayat 11,  dan al-Hijr ayat 16. Realita ini menunjukkan kebesaran Allah yang Maha Pencipta yang Maha Kaya dan Maha Mengusai segalanya.


Jama’atal Mushalliin rahimakumullah,

Sungguh Allah menciptakan segala keagungan tersebut dalam waktu yang telah ditentukan, semunya berlangsung dalam waktu yang ditetapkan, dan mustahil bahwa alam semesta ini ada tanpa adanya Pencipta, dan Allahlah Pencipta alam jagat raya ini yang telah mengatur waktu, maka dijelaskan dalam surat al-‘Asr ayat 1-3, Allah mengingatkan waktu kepada manusia di dunia yang fana ini agar senantiasa dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar senantiasa menjadi orang yang beriman, dan beramal shalih dan saling menasehati dalam kebaikan.


Dalam konteks Islam yang bersumberkan pada al-Qur’an dan al-Sunnah, sesungguhnya bahwa lingkungan hidup yang diciptakan oleh Allah swt., tiada sia-sia, dan Allah menciptakan alam semesta ini dengan segala maksud dan tujuan yang hendak diraih, yaitu kemanfaatan. Artinya bahwa Islam memiliki konsep yang pasti dalam penciptaan langit dan bumi serta isinya, sesuai dengan landasan agama Islam, yaitu al-Qur’an. Sedangkan alam semesta ini diciptakan oleh sang Khaliq yaitu Allah swt. Sang penguasa alam jagat raya (rabb al-‘alamin).


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ


Khutbah II


الحَمْدُ ِللهِ الَّذِى تَتِمُّ الصَّالِحَاتِ , وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ.
فَيَا عِبَادَ اللهِ!  أُوْصِى نَفْسِى وَأَنْتُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ, إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ، وَثَنَّى بِمَلاَئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ، فَقَالَ تَعَالَى وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا، تَنْبِيْهًا لَنَا وَتَعْلِيْمًا، وَتَشْرِيْفًا لِنَبِيِّهِ وَتَعْلِيْمًا إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَااَّلذِيْنَ آمَنُوْ ا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وعلى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيْ الحَاجَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ.
اللّهُمَّ لا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لايَخَافُكَ وَلا يَرْحَمُنَا، اللّهُمَّ انْصُرِ المُجَاهِدِيْنَ الَّذِيْنَ يُجَاهِدُوْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ زَمَانٍ وَمَكَانٍ، اللّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ دِيْنَكَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ دِيْنَكَ، اللّهُمَّ أَعِزَّ الإسْلامَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَذِّلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَانْصُرْ عِبَادَكَ المُؤْمِنِيْنَ.
اللّهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هَذَا الشَّهْرِ المُبَارَكِ مِنَ السُّعَدَاءِ المَقْبُوْلِيْنَ وَ لاَ تَجْعَلْنَا اللّهُمَّ مِنَ الأَشْقِيَاءِ المَرْدُوْدِيْنَ.اللَّهُمَّ إِنِّا نعُوذُبِكَ مِنْ البَرَصِ، وَالجُنُونِ، وَالجُذَامِ، وَمِنْ سَيِّءِ الأَسْقَامِ تَحَصَّنَا بِذِى الْعزَّةِ وَالْجَبَرُوْتِ وَاعَتَصَمْنَا بِرَبِّ الْمَلَكُوْتِ وَتَوَكَّلْنَا عَلَى الْحَيِّ الَّذِى لاَ يَمُوْتُ 
اللّهُمَّ اصْرِفْ عَنَّا هَذا الْوَبَاءَ وَقِنَا شَرَّ الرَّدَى وَنَجِّنَا مِنَ الطَّعْنِ والطَّاعُوْنِ وَالْبَلاَءِ بِلُطْفِكَ يَا لَطِيفُ يَا خَبِيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ رَبَّنَا لاتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّاب رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَاِيْتَآءِ ذِيْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكَمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.


Agus Hermanto, Wakil Ketua Lakpesdam PCNU Bandar Lampung


Khutbah Terbaru