• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Opini

Menjadi Pemimpin Bijak di Era Modern, Refleksi dari Hadits Shahih Bukhari

Menjadi Pemimpin Bijak di Era Modern, Refleksi dari Hadits Shahih Bukhari
Pengasuh Pondok Pesantren Madarijul Ulum, Bandar Lampung, KH Ihya Ulumuddin (Foto: Istimewa)
Pengasuh Pondok Pesantren Madarijul Ulum, Bandar Lampung, KH Ihya Ulumuddin (Foto: Istimewa)

Di era modern ini, kita seringkali terjebak dalam hiruk-pikuk kehidupan yang membuat kita melupakan esensi dari kepemimpinan yang sejati.

 

Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda: Kehancuran umatku akan di tangan pemuda-pemuda bodoh dari Quraisy (Hadits Shahih Bukhari).

 

Hadits dari Shahih Bukhari di atas memberikan kita sebuah peringatan dan panduan yang sangat relevan. Bahwa kepemimpinan yang kurang bijak bisa menjadi petaka bagi sebuah komunitas.

 

Generasi muda memang penuh dengan energi dan ide-ide baru. Tetapi hadits ini mengingatkan kita bahwa kebijaksanaan adalah elemen kunci dalam kepemimpinan.

 

Ini bukan berarti generasi muda tidak bisa menjadi pemimpin, tetapi sebuah peringatan bahwa setiap pemimpin, terlepas dari usianya, harus selalu berusaha untuk bijak dalam setiap keputusannya.

 

Kebijaksanaan bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang bagaimana menerapkan pengetahuan itu dalam kehidupan nyata.

 

Sebuah pemimpin bijak akan selalu mempertimbangkan banyak aspek sebelum mengambil keputusan. Memastikan bahwa tindakannya tidak hanya menguntungkan dirinya sendiri atau kelompok tertentu, tetapi juga komunitas secara keseluruhan.

 

Hadits ini juga memberi kita pelajaran bahwa komunitas memiliki peran penting dalam menentukan kualitas kepemimpinan. Jika komunitas aktif dan kritis, mereka akan membantu membentuk pemimpin yang lebih baik dan lebih bijak.

 

Ini adalah sebuah panggilan untuk kita semua agar lebih aktif dalam komunitas dan berkontribusi dalam membentuk kepemimpinan yang lebih baik.

 

Kita semua memiliki potensi untuk menjadi pemimpin yang bijak dan efektif. Dengan mengambil pelajaran dari hadits Shahih Bukhari, kita bisa mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bijak dan adil.

 

Mari kita ambil tanggung jawab ini dan berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik untuk komunitas kita.

 

KH Ihya Ulumuddin, Pengasuh Pesantren Madarijul Ulum, Bandar Lampung


Opini Terbaru