• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 11 Mei 2024

Warta

Khidmat di Masyarakat, Dua Santri Lulus Ma’had Aly Madarijul Ulum Bandar Lampung Dimukimkan

Khidmat di Masyarakat, Dua Santri Lulus Ma’had Aly Madarijul Ulum Bandar Lampung Dimukimkan
Pimpinan Madarijul Ulum Bandar Lampung, KH Ihya Ulumuddin (Foto: Istimewa)
Pimpinan Madarijul Ulum Bandar Lampung, KH Ihya Ulumuddin (Foto: Istimewa)

Pesawaran, NU Online Lampung

Dua santri Pondok Pesantren Salafiyah wa Tahfidzul Qur’an Madarijul Ulum Bandar Lampung telah menyelesaikan pendidikan di Ma’had Aly. Sesuai tradisi maka kedua santri tersebut akan dimukimkan untuk berkhidmat di masyarakat. 


Pimpinan Pondok Pesantren Madarijul Ulum Bandar Lampung, KH Ihya Ulumuddin mengatakan, terdapat mahasantri yang sudah selesai melaksanakan jenjang pendidikan kuliah di Ma’had Aly Madarijul Ulum. 


“Sudah menjadi tradisi apabila ada mahasantri yang sudah selesai melaksanakan pendidikan perkuliahan di Ma’had Aly, maka mahasantri tersebut akan dimukimkan oleh kiai di tempat tinggalnya masing-masing. Dengan maksud dan tujuan agar ilmu yang telah mereka dapat selama masa menimba ilmu di pondok pesantren bisa diamalkan dan berguna bagi masyarakat sekitarnya,” ujarnya.  


Menurut Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung itu, alhamdulillah Pondok Pesantren Madarijul Ulum memukimkan dua mahasantri di kampung halamannya di Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Kedua santri itu bernama M Fikriyansyah dan Helmalia Fitri, serta keduanya telah melaksanakan akad nikah pada 15 Februari 2023 lalu. 


Salah satu santri yang dimukimkan, M Fikriyansyah mengatakan, ini adalah momentum yang sangat berharga bagi ia dan istrinya karena bisa dimukimkan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Madarijul Ulum Bandar Lampung KH Ihya Ulumuddin secara langsung. 


“Mudah-mudahan ini adalah langkah awal kami berkiprah serta berkhidmat kepada masyarakat sekitar dan umumnya pada umat dan bangsa Indonesia,” ujarnya kepada NU Online Lampung, Kamis (23/2/2023).


Ia mengungkapkan pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di bumi nusantara. Pesantren memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan masyarakat dalam mencetak generasi bangsa yang islami moderat dan pandai dalam menghadapi perkembangan zaman. 


“Dalam dunia pesantren ada banyak ilmu yang diajarkan mulai dari ilmu-ilmu agama Isla, pengetahuan, dan lainnya. Pesantren tak hanya berkutat pada kurikulum yang berbasis keagamaan (religion-based curriculum), tetapi juga kurikulum yang berbasis pada persoalan masyarakat (community-based curriculum),” ungkapnya.


Karena hal inilah yang menjadi ciri dari pendidikan pesantren sesungguhnya, proses pendidikan pesantren justru sejak awal telah memberikan ruang besar bagi penguatan karakter para santrinya. Pesantren memang memiliki fokus agar santri-santrinya menjadi uswatun hasanah (teladan kebaikan) yang mampu memberikan kebermanfaatan bagi umat. 


“Proses pendidikan di pesantren memang menyiapkan para santri agar mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat di sekitarnya. Dalam konteks ini, kiai dan para ustadz atau ustadzah di pesantren memegang peran penting dalam konstruksi karakter para santri. Mereka menjadi role model bagi para santri yang diasuhnya,” katanya. 
 
 


Warta Terbaru