• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Warta

Santri Pesantren Madarijul Ulum Bandarlampung Gelar Lomba Masak Daging Kurban

Santri Pesantren Madarijul Ulum Bandarlampung Gelar Lomba Masak Daging Kurban
Suasana Lomba Memasak Daging Kurban. (Foto: NU Online/Faizin)
Suasana Lomba Memasak Daging Kurban. (Foto: NU Online/Faizin)

Bandarlampung, NU Online Lampung

Suasana Pesantren Madarijul Ulum Bandarlampung pada Senin (11/7/2022) malam nampak meriah. Malam itu memang sedang ada acara khusus di halaman pesantren yang terletak di Jl Wan Abdurrahman, Gang Simpang Makmur, Batu Putuk, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung. 


Malam itu, para santri dan santriwati sedang menggelar lomba masak antar komplek di pesantren. Mereka berlomba memasak makanan dengan bahan dasar daging. Hal ini sekaligus memeriahkan malam Tasyrik dengan mengolah daging yang memang selalu ada di Hari Raya Lebaran Kurban. 


Diiringi sebagian santri yang memainkan hadrah dan melantunkan shalawat, para peserta dengan cekatan mengolah daging-daging menjadi makanan yang lezat dalam menu yang beragam. Ada bakso, rendang, sup, dan sejenisnya diolah para santri. 


Pengasuh Pesantren Madarijul Ulum, KH Ihya Ulumuddin mengatakan, bahwa selain mengisi hari libur dengan kegiatan, ia berharap lomba memasak ini mampu melatih skill atau kemampuan para santri di bidang kuliner. Hal ini penting untuk modal masa depan. 


“Lomba ini juga dalam rangka menguatkan ukhuwah antar santri sehingga terwujud komunikasi yang baik dalam pesantren,” ungkap Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung ini. 


Kiai Ihya memang memberikan kesempatan kepada santrinya untuk menggali potensi diri dengan mengasah skill atau kemampuan selama di pesantren. Seperti kesempatan para santri mengasah kemampuan dalam menguasai teknologi dan informasi. 


“Kita memiliki kanal YouTube MUBalam TV sebagai media menyalurkan hobi dan bakat di bidang jurnalistik,” katanya kepada NU Online Lampung di kediamannya. 


Kiai Ihya juga mengungkapkan bahwa Pesantren Madarijul Ulum merupakan pesantren satu-satunya di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dan Banten yang setelah lulus, santrinya mendapatkan ijazah yang diakui oleh pemerintah secara formal.


“Ngaji berijazah negeri, lulus bergelar sarjana,” katanya. 


Di pesantrennya, saat ini menerapkan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) untuk tingkat wusto (SLTP) dan ulya (SLTA). Madarijul Ulum juga sudah memiliki Ma'had Aly sebagai perguruan tinggi berbasis pesantren. 


“Kita juga sudah menjalin kerjasama dengan universitas di luar negeri seperti Al Azhar Mesir berupa kelanjutan pendidikan bagi santri yang hafal Al-Quran,” ungkapnya. (Muhammad Faizin)
 


Warta Terbaru