Opini

Fatayat NU 75 Tahun: Digdaya dalam Organisasi, Berdaya dalam Peran, Berkarya Untuk Bangsa

Jumat, 25 April 2025 | 08:01 WIB

Fatayat NU 75 Tahun: Digdaya dalam Organisasi, Berdaya dalam Peran, Berkarya Untuk Bangsa

Fatayat NU 75 Tahun

Tahun 2025 menandai usia ke-75 Fatayat Nahdlatul Ulama (NU), sebuah usia yang matang untuk sebuah organisasi perempuan muda di bawah naungan NU. Sejak didirikan pada tahun 1950, Fatayat NU telah menjadi wadah perjuangan perempuan muda NU untuk menjawab tantangan zaman dengan landasan nilai-nilai keislaman yang moderat dan berkeadaban.

 

Di usia yang ke-75 ini, Fatayat NU mengusung tema “Organisasi Digdaya, Perempuan Berdaya dan Berkarya”, sebagai refleksi sekaligus harapan. Tema ini menggambarkan bagaimana Fatayat tidak hanya tumbuh menjadi organisasi yang kokoh secara struktural dan ideologis, tetapi juga menjadi ruang pembinaan dan pemberdayaan perempuan yang terus relevan dari masa ke masa.

 

Digdaya dalam Organisasi

Fatayat NU hari ini telah menunjukkan kekuatan struktural dan kulturalnya. Dengan cabang-cabang aktif di berbagai daerah, dari pusat kota hingga desa-desa pelosok, Fatayat bukan hanya ada dalam data administratif, tetapi hadir nyata dalam denyut kehidupan sosial keagamaan masyarakat.

 

Kekuatan organisasi ini ditopang oleh konsistensi kaderisasi dan penanaman nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) an-Nahdliyah. Di tengah gelombang ideologi ekstrem dan gerakan digital yang masif, Fatayat tetap teguh sebagai benteng Islam moderat yang ramah perempuan dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan.

 

Perempuan yang Berdaya

Fatayat NU adalah rumah besar perempuan muda NU. Ia bukan sekadar organisasi, tapi juga ruang transformasi. Perempuan Fatayat dilatih untuk tidak hanya memahami fiqih perempuan dan kajian Islam, tapi juga berperan di ruang-ruang strategis: pendidikan, politik, advokasi, ekonomi, hingga dunia digital.

 

Kita menyaksikan bagaimana kader-kader Fatayat tampil sebagai guru, aktivis, pejabat publik, pengusaha, hingga influencer dakwah digital yang membawa pesan Islam ramah dan inklusif. Berdaya artinya mampu memilih, menentukan, dan menggerakkan perubahan dengan keyakinan dan pengetahuan yang memadai.

 

Berkarya untuk Bangsa

Karya Fatayat hari ini bukan hanya dalam bentuk dakwah tradisional, tetapi juga dalam inovasi sosial dan penguatan ekonomi berbasis komunitas. Pelatihan keterampilan, pemberdayaan perempuan kepala keluarga, hingga edukasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, menjadi bagian dari kerja-kerja nyata yang terus berjalan.

 

Di tengah tantangan era digital, Fatayat juga hadir mengisi ruang-ruang kontestasi wacana publik melalui media sosial, podcast, dan literasi digital keislaman. Kita tak lagi bisa hanya berdakwah dari mimbar ke mimbar. Dunia maya telah menjadi ruang jihad pengetahuan dan moralitas.

 

Menuju 100 Tahun Fatayat NU

Usia 75 tahun adalah momentum penting untuk meneguhkan komitmen dan memperluas jejak kebermanfaatan. Visi menuju Fatayat NU Emas 100 Tahun harus dipersiapkan sejak kini dengan memperkuat integritas, kapasitas, dan jejaring.

 

Sebagai Ketua Fatayat NU, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh sahabat Fatayat di seluruh Indonesia dan luar negeri yang terus bekerja dalam sunyi, namun menghasilkan cahaya. Kita percaya, ketika perempuan bergerak bersama, bangsa akan ikut melangkah maju.

 

Selamat Harlah ke-75 Fatayat NU

Dalam semangat harlah ke-75 ini, Fatayat NU Wilayah Lampung turut memperkuat komitmennya dalam tiga arah gerak utama: konsolidasi organisasi, penguatan kapasitas perempuan muda, dan kontribusi nyata untuk masyarakat.

 

Kami percaya bahwa kader Fatayat bukan hanya pelengkap dalam kegiatan-kegiatan seremonial, melainkan penggerak utama dalam kerja-kerja sosial, ekonomi, dan keagamaan di tingkat akar rumput. Dari pelatihan wirausaha perempuan, pendampingan ibu muda, advokasi perempuan dan anak, hingga literasi digital dakwah Islam rahmatan lil ‘alamin — semua menjadi ladang pengabdian yang terus kami rawat bersama.

 

Fatayat NU Lampung juga tengah mendorong transformasi digital organisasi, memperluas jangkauan dakwah dan pelayanan sosial melalui media sosial, podcast dakwah perempuan, dan pelatihan desain konten untuk kader milenial.

 

Di masa yang akan datang, kami akan terus membuka ruang seluas-luasnya untuk perempuan muda NU di Lampung agar dapat berdaya secara ekonomi, cakap secara digital, dan kuat secara spiritual, demi mewujudkan cita-cita luhur organisasi yang digdaya dan terus berkarya untuk bangsa dan umat.

 

Tetap Digdaya, Berdaya, dan Terus Berkarya untuk Islam, Perempuan, dan Indonesia.

 

Wirdayati, M.Pd, Ketua Fatayat Nahdlatul Ulama Lampung