Warta

Logo Harlah Ke-75 Fatayat NU Resmi Diluncurkan, Simbol Perempuan Pemimpin Perubahan

Rabu, 16 April 2025 | 09:10 WIB

Logo Harlah Ke-75 Fatayat NU Resmi Diluncurkan, Simbol Perempuan Pemimpin Perubahan

Logo Harlah ke-75 Fatayat NU. (Foto: PP Fatayat NU)

Jakarta, NU Online Lampung 

Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) akan merayakan Hari Lahir (Harlah) ke-75 pada 24 April 2025 mendatang. Dalam hal tersebut, Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU meluncurkan logo resmi Harlah ke-75 dan menyiapkan berbagai rangkaian kegiatan.

 

Ketua Umum PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah mengatakan, berbagai rangkaian kegiatan Harlah akan digelar di berbagai wilayah di Indonesia dan di beberapa negara yang terdapat struktur kepengurusan Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Fatayat NU sebagai bentuk konsolidasi dan syiar gerakan perempuan Nahdliyin. 

 

“Kita ingin menunjukkan bahwa perempuan NU juga berkesempatan untuk bisa memimpin gerakan, mengubah kebijakan, dan berkontribusi dalam pembangunan nasional di berbagai bidang,” kata Margaret.

 

Kemudian peluncuran logo resmi Harlah ke-75 sebagai bagian dari rangkaian menuju peringatan usia emas organisasi perempuan muda NU tersebut.

 

Ia mengatakan peluncuran logo ini bukan hanya memperkenalkan identitas visual baru, tetapi juga meneguhkan kembali semangat perjuangan dan peran strategis Fatayat NU dalam kehidupan berbangsa dan beragama.

 

“Desain logo ini mencerminkan gerakan perempuan muda NU yang progresif, dinamis, dan tetap mengakar pada nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama'ah an-Nahdliyah,” ujarnya, Senin (14/4/2025) dilansir dari NU Online.

 

Logo tersebut memuat angka 75 yang didesain mengalir, menandakan perjalanan panjang Fatayat NU selama tujuh dekade lebih. Lengkungan pada angka menggambarkan keseimbangan antara kelembutan dan kekuatan perempuan muda Nahdliyin.

 

“Warna hijau dan toska mendominasi tampilan logo. Hijau melambangkan Islam, pertumbuhan, serta harapan. Sementara warna toska adalah merupakan perpaduan antara biru dan hijau, melukiskan kebijaksanaan, ketenangan, dan kepedulian,” ungkapnya.

 

Margaret mengatakan, bahwa di bagian tengah logo tersemat lambang resmi Fatayat NU yang menjadi penanda identitas dan pengingat akan warisan tradisi. 

 

"Lambang ini terdiri atas simbol-simbol Islam seperti bintang, bola dunia, dan tali yang mencerminkan persatuan dan nilai-nilai universal Nahdlatul Ulama dengan makna khusus sebagaimana tercantum dalam Peraturan Dasar Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) organisasi," katanya.

 

Tidak hanya itu, tipografi yang digunakan pun dirancang modern dan tegas. Susunan huruf Harlah Ke-75 Fatayat NU disusun vertikal, memberi kesan struktur yang kokoh sekaligus visi ke depan yang terbuka dan inklusif. 

 

“Logo ini kami harapkan dapat menjadi simbol semangat baru Fatayat NU dalam menyongsong tantangan zaman. Perempuan muda NU harus tampil sebagai pelopor perubahan, bukan hanya pelengkap,” tegasnya.

 

Lebih lanjut, Margaret menjelaskan Fatayat NU berdiri pada tahun 1950 sebagai organisasi otonom Nahdlatul Ulama yang mewadahi perempuan muda Islam usia 20–45 tahun. Sejak awal, Fatayat NU berkomitmen pada perjuangan sosial, pendidikan, kesehatan, dakwah, dan pemberdayaan terkait dengan perempuan dan perlindungan anak.

 

"Di usia ke-75, Fatayat NU menegaskan posisi strategisnya dalam ikut serta membangun masyarakat yang berkeadaban, berkeadilan, dan berdaya saing global, tanpa meninggalkan akar tradisi Islam Nusantara," tuturnya.

 

Berbagai program Fatayat NU juga diarahkan untuk menjawab isu-isu kekinian seperti kesetaraan gender, perlindungan anak, pencegahan kekerasan seksual, hingga transformasi digital di kalangan perempuan muda.

 

Harlah ke-75 ini menjadi momentum reflektif sekaligus proyeksi masa depan Fatayat NU. Selanjutnya, ia mengatakan bahwa untuk memperkuat visi misi ini, pada harlah yang ke-75 ini Fatayat NU mengambil tema “Organisasi Digdaya: Perempuan Berdaya dan Berkarya”. 

 

Tema ini muncul dari adanya kesadaran bahwa untuk melahirkan Perempuan Berdaya dan Berkarya membutuhkan adanya kebersamaan yang saling memperkuat satu sama lain dan saling mendukung satu sama lain. 

 

"Melalui organisasi Fatayat NU yang digdaya, saya berharap lahirnya kader-kader perempuan yang kompeten yang dapat menunjukkan potensi terbaiknya untuk selanjutnya dapat berkontribusi untuk Pembangunan bangsa Indonesia tercinta," ujarnya.

 

Melalui peluncuran logo harlah dan tema Harlah Fatayat NU yang ke-75 ini, ia mengajak seluruh kader dan masyarakat luas untuk terus menumbuhkan optimisme, memperkuat kolaborasi, dan menjaga nilai-nilai Islam yang rahmatan lilaalamiin

 

Download logo Harlah Ke-75 Fatayat NU, klik di sini