Jam'iyyah Ruqyah Aswaja Bandar Lampung Gelar Harlah ke-6
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Jam'iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) Bandar Lampung menyelenggarakan peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-6 di Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, Jumat (13/1/2023).
Ketua JRA Kota Bandar Lampung, Ustadz Nur Holis dalam sambutannya menyampaikan, terima kasih kepada seluruh tamu undangan khususnya tokoh-tokoh NU yang hadir.
"Mudah-mudahan ini menjadi spirit baru bagi para praktisi JRA Bandar Lampung, untuk terus berkhidmat, dalam mendakwahkan Al-Qur'an sebagai syifa (obat), ujarnya.
Lebih lanjut ia mengarakan Jam'iyyah Ruqyah Aswaja ini sudah ada di Bandar Lampung sejak tahun 2019. Dan alhamdulillah saat ini sudah mencapai 143 praktisi.
"Sekitar 75 praktisi ikut memeriahkan Harlah JRA ini. Harlah tahun ini berbeda dengan harlah tahun lalu yang harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat," ungkapnya.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandar Lampung, Ustadz Ichwan Adji Wibowo mengucapkan, selamat atas Harlah ke-6 JRA Kota Bandar Lampung.
"Mudah-mudahan kehadiran JRA di Bandar Lampung, terus memberikan manfaat kepada umat, terkhusus di bidang pengobatan. Kami juga berharap JRA terus berkembang dan sesegera mungkin menjadi Badan Otonom (Banom) secara resmi," katanya.
Sementara Pembina JRA Kota Bandar Lampung, Kiai Amiruddin menyampaikan, selamat dan apresiasi atas Harlah ke-6 JRA Kota Bandar Lampung.
"Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh praktisi yang sudah banyak berkontribusi kepada masyarakat di bidang kesehatan baik medis maupun non medis," ujarnya.
Acara ini dilanjutkan dengan pembacaan Tahlil dan kirim Doa kepada seluruh praktisi JRA Lampung yang telah meninggal dunia, yang dipimpin oleh Kiai Sujud Suhada.
Acara juga dimeriahkan oleh tim hadrah pada saat mahalul qiyam dan pemotongan tumpeng. Kegiatan berjalan dengan hikmat dan meriah, dan ditutup dengan makan malam bersama.
Kegiatan ini turut dihadiri dalam acara ini jajaran PCNU Bandar Lampung, tokoh-tokoh NU Kota Bandar Lampung, pembina JRA Bandar Lampung, serta banom, dan lembaga NU.
(Gufron Fatoni)
