• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Warta

JRA Bandar Lampung Gelar Harlah Ke-5

JRA Bandar Lampung Gelar Harlah Ke-5
KH Suparman dalam memberikan Tausiah pada Harlah ke-5 JRA
KH Suparman dalam memberikan Tausiah pada Harlah ke-5 JRA

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Jam'iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) Bandar Lampung menyelenggarakan peringatan hari lahir (Harlah) ke-5 pada Sabtu (15/1/2022) di Jl. Mawar V Way Kandis, Tanjung Senang Bandar lampung. Hal ini tidak lain merupakan syiar JRA dalam memasifkan gerakannya di Kota Bandar Lampung.

 

Jam'iyyah Ruqyah Aswaja sendiri telah ada sejak 2013 namun masih mengalami penyempurnaan secara organisasi. Nama Jam’iyyah Ruqyah Aswaja disahkan dan berbadan hukum dengan terbitnya SK Kemenhunkam RI No. AHU-0013492.AH.01.04.Tahun 2017. Dan ditetapkan menjadi Harlah JRA.

 

Dalam pelaksanaan harlah JRA ke-5 dilakukan dengan beberapa kegiatan di antaranya adalah dengan membaca tahlil dan kirim doa kepada para praktisi yang telah lebih dahulu berpulang kepada sang ilahi. Kemudian dalam acara ini juga mengundang penceramah KH Suparman Abdul Karim, dan di akhir dilakukan pemotongan tumpeng. 

 

Pada kesempatan ini juga dihadiri praktisi JRA Bandar Lampung dan masyarakat sekitar. Acara berlangsung dengan hikmat dan meriah karena didukung oleh tim hadroh asuhan Kiai Rahmadi. 

 

Ketua PC JRA Bandar Lampung Ustadz Nur Holis dalam sambutannya menyampaikan ungkapan terima kasih kepada seluruh panitia, "Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah berjibaku atas terselenggaranya acara harlah JRA ke-5 ini," ungkapnya. 

 

Lebih lanjut ia mengatakan mudah-mudahan harakah (gerakan) JRA Kota Bandar Lampung semakin ditingkatkan lagi dan semakin masif.

 

Sementara KH Suparman dalam tausiahnya menyampaikan rasa bahagia, karena Nahdlatul Ulama mempunyai JRA yang hadir di tengah-tengah masyarakat, "Dengan adanya Jam'iyyah Ruqyah Aswaja harus mampu mensyiarkan pengobatan dengan metode Al-Qur'an. Ruqyah merupakan khazanah keilmuan Aswaja Nusantara sehingga harus terpelihara dan dilestarikan," ujarnya.

 

Ia menambahkan, JRA harus mampu menjadi benteng dari berbagai aliran yang tidak mengakui NKRI. Saat ini banyak yang mengatasnamakan pelatihan ruqyah, namun beraliran radikal dan berpaham ekstrem. 

 

Dengan adanya JRA harus mampu menyaingi pergerakan paham ekstrem yang akan merubuhkan NKRI. Ia juga berharap kiprah JRA semakin berkembang, "Walaupun saat ini masih menjadi sayap LDNU, jika melihat masifnya pergerakan dan karya-karyanya yang nyata mudah-mudahan kelak menjadi banom," ujarnya.

 

Menurutnya mudah-mudahan menjadi garda terdepan dalam menjaga Ahlussunnah wal Jama'ah. Pergerakan Ruqyah dengan pergerakan yang terstruktur dan sangat masif hanyalah JRA. Dengan jargon menyongsong terwujudnya tiga pilar Ilahiyah, Ilmiyah dan Alamiyah.
(Gufron Fathoni)


Warta Terbaru