Harlah Ke-75 Fatayat NU, Ketua PCNU Pringsewu: Perempuan Harus Berdaya, Bukan Diperdaya
Kamis, 24 April 2025 | 13:32 WIB
Dian Ramadhan
Penulis
Pringsewu, NU Online Lampung
Memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-75 Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) yang jatuh pada 24 April 2025 ini, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pringsewu, H Muhammad Faizin menegaskan pentingnya pemberdayaan perempuan NU.
Sejalan dengan tema besar harlah tahun ini “Organisasi Digdaya: Perempuan Berdaya dan Berkarya”, ia berharap perempuan NU harus mampu berdiri tegak dengan kekuatan sendiri.
“Perempuan harus berdaya, bukan diperdaya,” tegasnya, Kamis (24/4/2025).
Menurutnya, Fatayat NU, sebagai organisasi otonom NU yang berdiri sejak tahun 1950, telah menjadi rumah perjuangan bagi perempuan muda Islam usia 20–45 tahun. Sejak awal, organisasi ini konsisten bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, kesehatan, dakwah, serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Ia juga berharap Fatayat NU mampu meneguhkan kembali semangat perjuangan dan peran strategisnya dalam kehidupan berbangsa dan beragama. Fatayat terus menjadi wadah gerakan perempuan muda NU yang progresif dan dinamis, namun tetap mengakar kuat pada nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah.
“Fatayat NU harus memiliki struktur organisasi yang kokoh dan visioner, dengan pandangan ke depan yang terbuka dan inklusif,” ungkapnya.
Dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah, perempuan muda NU, lanjutnya, harus mampu tampil sebagai pelopor perubahan, bukan sekadar pelengkap.
Lahirnya perempuan-perempuan berdaya dan berkarya, tegasnya, hanya mungkin terwujud dengan kebersamaan yang saling memperkuat dan saling mendukung satu sama lain.
Dalam semangat kolektif tersebut, perempuan NU didorong untuk aktif memimpin gerakan, memengaruhi kebijakan, serta memberi kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa di berbagai sektor.
“Fatayat harus menjadi simbol kekuatan perempuan NU. Bukan hanya hadir, tapi memimpin. Bukan hanya mengikuti, tapi menentukan arah,” ujarnya.
Harlah ke-75 ini, jelasnya, menjadi pengingat bahwa perjalanan Fatayat NU adalah perjalanan panjang yang sarat nilai perjuangan, dan saatnya kini perempuan NU berdiri di garis terdepan perubahan.
Terpopuler
1
Yuk Infak dan Menjadi Bagian Pengadaan Ambulans Ke-7 NU Peduli Pringsewu 2025
2
Khutbah Jumat: Ilmu dan Adab Lebih Tinggi daripada Nasab
3
3 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Membangun Masjid
4
KBNU Sidomulyo Gelar Donor Darah, Perkuat Kepedulian Sosial di Lampung Selatan
5
Khutbah Jumat: Bijak dalam Bermedia Sosial
6
Gaji dan TPP ke-13 ASN Lampung Mulai Dicairkan, Total Rp118,7 Miliar
Terkini
Lihat Semua