Buka Lomba Rebana Muslimat NU, Ketua PCNU Pringsewu: Mari Lestarikan Tradisi

Pringsewu, NU Online Lampung

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, H Muhammad Faizin mengajak warga NU untuk terus merawat tradisi luhur yang telah diwariskan oleh para ulama dan pendahulu.

 

Salah satu di antaranya adalah metode dakwah yang dicontohkan oleh Wali Songo, yakni melalui budaya dan tradisi, termasuk musik rebana yang dikombinasikan dengan syair-syair Islami.

 

Hal tersebut disampaikannya saat membuka festival dan lomba rebana yang digelar oleh Muslimat NU di Kecamatan Pringsewu, bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) Desa Bumiayu, Ahad (16/2/2025).

 

Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa menjaga tradisi ini penting untuk memperkuat identitas bangsa sekaligus mendakwahkan Islam yang sejuk dan penuh rahmat.

 

“Dengan agama, hidup menjadi terarah, dengan ilmu, hidup menjadi mudah, dan dengan seni, hidup menjadi indah,” ujarnya.

 

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga nilai-nilai budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun.

 

Ia juga mengingatkan pentingnya prinsip dalam kaidah fiqih al-Muhafadhalatu ‘alal Qadimis Shalih wal Akhdzu bil Jadidil Ashlah yakni mempertahankan hal lama yang baik dan mengambil hal baru yang lebih baik. 

 

Menurutnya, Muslimat sebagai sosok berpengaruh dalam keluarga memiliki peran besar dalam menjaga tradisi ini agar tetap lestari di tengah perubahan zaman.

 

Festival dan lomba rebana ini menjadi salah satu upaya Muslimat NU dalam merawat budaya Islam Nusantara serta memperkuat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.

 

Acara tersebut disambut antusias oleh para peserta dan masyarakat setempat yang hadir untuk menyaksikan penampilan grup rebana dari berbagai daerah di Kecamatan Pringsewu.

 

Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), KH Hambali yang hadir pada kesempatan tersebutKabupaten Pringsewu menyampaikan harapannya agar festival dan lomba rebana ini tidak sekadar menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menjaga tradisi Islam Nusantara.

 

“Saya berharap kegiatan seperti ini terus dilestarikan dan dikembangkan, bukan hanya sebagai bentuk hiburan, tetapi juga sebagai bagian dari dakwah yang penuh dengan nilai-nilai keislaman dan kebersamaan. Seni rebana telah menjadi warisan para ulama terdahulu dalam menyebarkan Islam dengan damai dan penuh estetika. Oleh karena itu, mari kita rawat bersama agar tidak hilang ditelan zaman,” ujarnya.

 

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya interaksi sosial secara langsung di tengah era digital yang semakin mengubah cara manusia berkomunikasi. 

 

“Acara seperti ini menjadi momentum untuk memperkuat kebersamaan. Dalam interaksi langsung, ada kedekatan emosional dan kebersamaan yang tidak bisa digantikan oleh sekadar percakapan di media sosial atau pertemuan virtual. Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan menjaga keharmonisan umat,” tambahnya.

 

Panitia Pelaksana kegiatan, Hj Siti Rohimah mengatakan bahwa peserta berasal dari majelis taklim dan ranting Muslimat NU se-Kecamatan Pringsewu. Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Hj Rahayu Sri Astuti, jajaran Forkocam dan Kepala Pekon Bumi Arum serta pengurus NU dan Muslimat kecamatan Pringsewu.