• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Opini

Damainya Ramadhan, Bulan yang Membawa Kembali pada Fitrah

Damainya Ramadhan, Bulan yang Membawa Kembali pada Fitrah
Damainya Ramadhan, Bulan yang Membawa Kembali pada Fitrah (Ilustrasi gambar: NU Online)
Damainya Ramadhan, Bulan yang Membawa Kembali pada Fitrah (Ilustrasi gambar: NU Online)

Marhaban ya Ramadhan, sungguh terasa bahagia hati ini, tanpa terasa kita sudah berada di hari keempat, artinya waktu demi waktu akan berakhir Ramadhanku, sungguh merasa berat hati dengan kepergiannya.


Ketika datang Ramadhan, hati terasa nyaman, tiada hentinya detik hati ini senantiasa berdzikir, mengingatmu ya Rabbi, terasa baru lahir dari kandungan sang Ibu. 


Sehingga terasa jernih kembali fitrah dan senantiasa dekat sekali denganmu, ibadah terasa ringan, persaudaraan seiman semakin terpupuk dan seakan tiada batas, entah pada saudara kandung maupun saudara seiman, ataupun hanya saudara sesama insan. 


Ketika adzan berkumandang, setiap insan merasakan kebahagiaan yang begitu dahsyat dan tidak pernah kita rasakan pada hari-hari selain bulan Ramadhan. Pada malam hari, kita senantiasa ringan untuk bangun beribadah, shalat, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan ibadah sunnah lainnya terasa damai dan tentram. 


Ya Ramadhan, begitu bahagianya kehadiranmu, hingga sepanjang siang senantiasa tiada beban, karena setiap kita tanpa rasa berat hati selalu menjalankan segala amalan berupa puasa yang telah kau wajibkan. 


Dengan modal iman yang Allah tancapkan pada diri setiap insan, hingga setiap kita sadar atas perintah dan larangan. Bahkan kita senantiasa mampu membelenggu nafsu dan keinginan yang kerap kali dapat menjerumuskan ke dalam lembah kemaksiatan.


Sungguh mulianya Ramadhan, hingga kita semua sadar akan segala kebaikan dan kemuliaan yang akan Allah lipat gandakan segala pahala dan kemuliaan. 


Ibadah puasa yang telah Allah perintahkan kepada seluruh hamba, tidak hanya pada umat Nabi Muhammad yaitu nabi akhir zaman, melainkan juga telah diperintahkan kepada para umat terdahulu yang telah diteguhkan keyakinan dan keimanan.


Mulai dari umatnya Nabi Adam, hingga umatnya Nabi Isa as. Datangnya perintah tersebut tidak lain dan tidak bukan, agar kita senantiasa menjadi hamba yang bertakwa dengan segala ketaatan. 


Niat yang bulat kita senantiasa lantunkan dan ucapkan dengan ikhlas, tulus tiada beban, hal ini merupakan sebuah ikrar suci seorang hamba Tuhan yang taat dan patuh akan segala perintah dan takut atas peringatan.


Niat yang kita lantunkan pada saat malam ataupun sahur menjelang fajar adalah dianjurkan dengan banyaknya fadhilah dan kemuliaan, hingga buka pada saat maghrib, untuk mengakhiri puasa juga suatu kebaikan Ramadhan. 


Setiap aktivitas yang dilakukan hamba selama Ramadhan mulai dari tidur dan membaca Al-Qur’an, memeriahkan Nuzulul Qur’an, hingga mengharapkan setiap kita pada malam lailatul qadar yang tidak semua kita mendapatkan, maupun membayar zakat yang juga kewajiban untuk senantiasa kembali kepada fitrah, agar kita suci seperti bayi yang baru dilahirkan. 


Sungguh mulianya Ramadhan, hari-hari menatapmu, hingga adanya kekhawatiran akan hilangnya hari-hari yang kau muliakan. Semoga Allah anugerahkan kepada kita semua segala kekuatan, hingga kita menjadi orang yang beriman, dan tercapailah ketakwaan.

 


Agus Hermanto, Wakil Ketua Lakpesdam PCNU Kota Bandar Lampung


Opini Terbaru