Khutbah

Khutbah Jumat: Bahaya Sifat Munafik bagi Umat Islam

Rabu, 20 November 2024 | 12:00 WIB

Khutbah Jumat: Bahaya Sifat Munafik bagi Umat Islam

Ilustrasi munafik. (Foto: NU Online)

Munafik adalah istilah dalam Islam yang merujuk kepada sifat atau perilaku seseorang yang berpura-pura beriman atau menunjukkan keimanan secara lahiriah, tetapi sebenarnya menyembunyikan kekufuran atau niat buruk di dalam hatinya. 


Dalam Al-Qur'an, sifat munafik sangat dicela, seperti dalam Surat Al-Baqarah ayat 8-10 dan Surat At-Taubah ayat 67-68. Rasulullah saw juga menyebutkan bahwa sifat munafik sangat berbahaya karena mereka bisa merusak umat dari dalam.


Khutbah I


اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ أمَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ الله أُوْصِيْكُم وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ ، فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا


Hadirin rahimakumullah,

Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah Jumat untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt.  Karena dengan ketakwaan tersebut, kita diberikan solusi pada masalah yang sedang dihadapi. Dengan ketakwaan, semoga kita juga dilimpahi rezeki yang tidak kita sangka-sangka. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Talaq Ayat 2 dan 3:


وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ


Artinya: Siapa pun yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (QS At-Talaq: 2-3). 


Hadirin rahimakumullah,

Segala puji hanya milik Allah swt, Tuhan yang telah memberikan kita nikmat iman, nikmat Islam, dan kesempatan untuk berkumpul di tempat yang mulia ini. Semoga kita semua selalu berada dalam lindungan dan rahmat-Nya. 


Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, Nabi yang telah membimbing kita menuju jalan kebenaran dan mewariskan kita dengan ajaran-ajaran yang sempurna.


Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan Jumat ini, khatib akan membahas tentang bahaya sifat munafik yang sangat merusak jiwa dan masyarakat.


Munafik secara bahasa berasal dari kata nifaq, yang berarti ketidaksesuaian antara yang nampak dan yang tersembunyi. Dalam istilah syariat, munafik adalah seseorang yang secara lahiriah tampak beriman, tetapi dalam hatinya menyembunyikan kekafiran. Munafik merupakan salah satu sifat yang paling dibenci Allah dan termasuk dalam dosa besar yang membawa seseorang kepada azab yang pedih.


Allah swt berfirman dalam surat An-Nisa ayat 145:


اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙ 


Artinya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) di tingkat paling bawah dari neraka. Kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka (QS An-Nisa: 145).


Ayat ini menunjukkan betapa beratnya hukuman bagi orang-orang yang memiliki sifat munafik. Mereka tidak hanya disiksa di neraka, tetapi juga ditempatkan di bagian neraka yang paling bawah, yang merupakan tempat terburuk.


Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Rasulullah saw telah menjelaskan beberapa tanda sifat munafik dalam Hadisnya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:


آيَة الْمُنَافِق ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اُؤْتُمِنَ خَانَ


Artinya: Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu (1) ketika berbicara ia dusta, (2) ketika berjanji ia mengingkari, dan (3) ketika ia diberi amanat ia berkhianat) (HR Bukhari).


Dalam hadis lain, Rasulullah juga bersabda, “Jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkar, jika membuat perjanjian ia khianat, dan jika berselisih ia berbuat curang” (HR Bukhari dan Muslim).


Dari hadits ini, dapat kita simpulkan bahwa sifat munafik berakar pada perilaku yang tidak jujur, tidak amanah, dan suka menipu.


Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Ada beberapa dampak buruk dari sifat munafik bagi umat Islam


1. Merusak keimanan.

Munafik adalah penyakit hati yang dapat mengikis keimanan seseorang hingga habis. Seseorang yang terbiasa menampilkan kepura-puraan lama kelamaan akan kehilangan rasa takut kepada Allah. Ia tidak lagi peduli pada dosa dan merasa aman dari ancaman Allah.


Allah swt berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 8-9:


وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِا للّٰهِ وَبِا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَ  
يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا  ۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّاۤ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَ


Artinya: Dan di antara manusia ada yang berkata, kami beriman kepada Allah dan hari akhir, padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari (QS Al-Baqarah: 8-9).


2. Menimbulkan kerusakan sosial.

Sifat munafik seperti berbohong, ingkar janji, dan berkhianat akan merusak hubungan antarindividu dalam masyarakat. Orang yang munafik tidak bisa dipercaya, sehingga menimbulkan ketidakstabilan sosial. Ketika seseorang tidak menepati janji atau berkhianat, maka keharmonisan masyarakat akan terganggu.


3. Mengundang azab Allah di dunia dan akhirat.

Orang-orang munafik tidak hanya akan mendapatkan azab di akhirat, tetapi juga di dunia. Allah swt berfirman dalam surat An-Nisa ayat 138:


بَشِّرِ ٱلْمُنَٰفِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا


Artinya: Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih (QS An-Nisa: 138).


4. Berkontribusi pada kehancuran umat.

Sejarah mencatat bahwa kaum munafik selalu menjadi sumber fitnah dan perpecahan di tengah-tengah umat Islam. Dalam perang Uhud, orang-orang munafik mundur dari pasukan kaum muslimin sehingga melemahkan kekuatan mereka. Dalam perang Tabuk, mereka menyebarkan desas-desus untuk menggoyahkan semangat kaum muslimin.


Allah berfirman tentang kaum munafik:


وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ ۖ وَإِن يَقُولُوا۟ تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۖ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُّسَنَّدَةٌ ۖ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۚ هُمُ ٱلْعَدُوُّ فَٱحْذَرْهُمْ ۚ قَٰتَلَهُمُ ٱللَّهُ ۖ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ


Artinya: Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran) (QS Al-Munafiqun: 4).


Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Munafik memang sangat berbahaya bagi umat Islam, karena menyebabkan kerusakan di segala faktor. Maka dari itu, kita harus mencegah perbuatan munafik sejak dini. Ada beberapa faktor yang dapat kita lakukan untuk mencegah perilaku munafik


Pertama, selalu jujur dalam perkataan dan perbuatan.

Kejujuran adalah kunci utama untuk menjaga diri dari sifat munafik. Rasulullah saw bersabda “Hendaklah kalian selalu berkata jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa kepada surga” (HR Bukhari dan Muslim).


Kedua, menepati janji dan amanah.

Menjaga janji dan amanah adalah sifat orang beriman. Allah swt memuji orang-orang yang memenuhi janji mereka dalam firman-Nya:


وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَۙ 


Artinya: (Sungguh beruntung pula) orang-orang yang memelihara amanat dan janji mereka (QS Al Mukminum: 8).


Ketiga, memperbaiki hati dengan takwa.

Orang munafik memiliki hati yang sakit. Untuk menghindari sifat ini, kita harus senantiasa memperbaiki hati dengan bertakwa kepada Allah. Takwa akan menumbuhkan rasa takut dan cinta kepada Allah, sehingga seseorang tidak berani berlaku curang atau berpura-pura.


Keempat, memperbanyak doa kepada Allah.

Berdoa adalah senjata seorang mukmin. Kita harus memohon kepada Allah agar dijauhkan dari sifat munafik. Salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah adalah “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat munafik dalam perkataan dan perbuatan.”


Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Sifat munafik adalah sifat yang sangat berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat. Sebagai seorang Muslim, kita harus senantiasa introspeksi diri agar terhindar dari sifat ini. Mari kita memperbanyak ibadah, berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnah, serta berusaha menjadi pribadi yang jujur, amanah, dan bertanggung jawab.


Semoga Allah swt juga senantiasa membimbing kita agar tetap berada di jalan-Nya dan dijauhkan dari sifat-sifat buruk seperti munafik.


بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم 


Khutbah II


اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


Yudi Prayoga, Sekretaris MWCNU Kedaton Bandar Lampung