Khutbah

Khutbah Jumat: Dampak Makan Makanan Haram dalam Kehidupan

Kamis, 14 November 2024 | 07:00 WIB

Khutbah Jumat: Dampak Makan Makanan Haram dalam Kehidupan

Ilustrasi larangan makan makanan haram. (Foto: NU Online)

Mengkonsumsi makanan yang baik dan halal serta menghindari yang haram adalah prinsip penting dalam ajaran Islam. Prinsip ini tercermin dalam Al-Qur'an dan hadits yang menekankan pentingnya menjaga kebersihan jiwa dan raga melalui makanan yang dikonsumsi.

 

Khutbah I

 

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ أمَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ الله أُوْصِيْكُم وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ ، فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

 

Hadirin rahimakumullah,

Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah Jumat sekalian untuk memuji Allah swt dan bershalawat kepada Rasulullah saw, serta senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt.  

 

Semoga dengan ketakwaan tersebut, kita diberikan solusi pada masalah yang sedang dihadapi. Dengan ketakwaan, semoga kita juga dilimpahi rezeki yang tidak kita sangka-sangka. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Talaq Ayat 2 dan 3:

 

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ 

 

Artinya: Siapa pun yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (QS At-Talaq: 2-3). 

 

Hadirin rahimakumullah,

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah swt, Tuhan semesta alam. Dari-Nya lah kita semua berasal dan akan kepada-Nya juga kita akan dikembalikan. Allah juga merupakan Tuhan yang memberikan kita kekuatan, jasmani maupun rohani, sehingga kita bisa beribadah shalat Jumat di masjid yang berkah ini.  

 

Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi besar Muhammad saw, kepada keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Nabi yang membawa perubahan besar bagi peradaban umat manusia hingga hari kiamat. 

 

Hadirin rahimakumullah,

Salah satu perkara penting yang sering kali terlewatkan namun sangat berpengaruh dalam kehidupan seorang Muslim adalah masalah makanan yang dikonsumsi.

 

Allah swt telah mengatur dengan sangat jelas dalam Al-Qur’an tentang makanan yang halal dan haram. Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 168:

 

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًاۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ 

 

Artinya: Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata (QS Al-Baqarah: 168).

 

Ayat ini mengingatkan kita untuk hanya mengonsumsi makanan yang halal dan baik, serta menghindari yang haram.

 

Hadirin rahimakumullah,

Makanan haram adalah segala jenis makanan yang diharamkan oleh Allah swt dan Rasul-Nya, baik dari zatnya maupun cara mendapatkannya. 

 

Dari segi zatnya, makanan yang diharamkan adalah yang secara jelas disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits, seperti babi, bangkai, darah, dan daging hewan yang disembelih tidak atas nama Allah swt. 

 

Dari cara memperolehnya, makanan bisa menjadi haram jika diperoleh melalui jalan yang tidak halal, seperti hasil dari pencurian, riba, korupsi, atau penipuan.

 

Mengonsumsi makanan haram memiliki berdampak buruk bagi pelakunya:

 

Pertama, mengurangi keberkahan dalam hidup.
Makanan haram menghalangi datangnya keberkahan. Nabi Muhammad saw bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari: “Setiap daging yang tumbuh dari makanan yang haram, maka nerakalah yang lebih layak baginya.”

 

Hal ini menunjukkan bahwa tubuh yang tumbuh dari makanan haram akan membawa pengaruh buruk, bahkan dapat menjadi penghalang keberkahan hidup kita, baik dari rezeki, kesehatan, maupun ketenangan batin.

 

Hadirin rahimakumullah,

Kedua, menghambat terkabulnya doa.
Salah satu dampak paling nyata dari mengonsumsi makanan haram adalah tertolaknya doa. Rasulullah saw bersabda: “Seorang laki-laki yang sedang dalam perjalanan jauh, rambutnya kusut, wajahnya berdebu, dia mengangkat kedua tangannya ke langit sambil berdoa: ‘Ya Rabb, ya Rabb,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia kenyang dengan yang haram. Maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?” (HR Muslim).

 

Dalam hadits ini dijelaskan bahwa meskipun seseorang bersungguh-sungguh dalam berdoa, namun jika makanan, minuman, pakaian, dan hal-hal lainnya yang diperoleh berasal dari sumber yang haram, doanya tidak akan dikabulkan oleh Allah swt. 

 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memastikan sumber rezeki dan makanan yang kita konsumsi adalah halal agar doa-doa kita didengar oleh Allah swt.

 

Ketiga, merusak akhlak dan perilaku.
Makanan haram dapat mempengaruhi jiwa dan karakter seseorang. Menurut ulama, makanan yang haram dapat menimbulkan kecenderungan pada sifat-sifat buruk dan kejahatan, membuat hati menjadi keras, dan menumpulkan kepekaan terhadap kebaikan. 

 

Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuhnya. Jika daging itu buruk, maka buruklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati" (HR Bukhari dan Muslim).

 

Makanan haram akan mengotori hati seseorang, yang pada akhirnya membuat seseorang menjadi lebih mudah berbuat maksiat, sulit mengendalikan emosi, bahkan dapat menghilangkan rasa kasih sayang dan empati terhadap sesama.

 

Hadirin rahimakumullah,

Keempat, menghancurkan amal dan ibadah.
Makan makanan haram juga bisa berdampak buruk pada amal ibadah. Sebab, Allah swt hanya menerima amal ibadah yang dilakukan oleh orang-orang yang menjaga kehalalan hidupnya. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Allah swt hanya menerima amal orang yang menjaga diri dari hal-hal yang haram.

 

Kelima, mengakibatkan hati menjadi gelap dan jauh dari hidayah.

Hati yang kotor akibat makan makanan haram akan semakin menjauhkan kita dari hidayah Allah swt. Ini karena makanan yang haram dapat menutupi hati kita dari cahaya hidayah, sehingga hati menjadi keras dan sulit untuk menerima kebenaran. 

 

Hal ini akan mempengaruhi cara berpikir, bertindak, dan keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang mengonsumsi makanan haram akan cenderung mudah terjerumus dalam perbuatan dosa lainnya, karena hati mereka tidak lagi sensitif terhadap larangan-larangan Allah.

Hadirin rahimakumullah,

Untuk menjaga diri kita dari mengonsumsi makanan haram, mari kita harus lebih teliti memperhatikan beberapa hal berikut:

 

Pertama, memahami sumber dan zat makanan.
Setiap Muslim harus memiliki pengetahuan tentang makanan yang dihalalkan dan diharamkan. Hendaknya kita berhati-hati dalam memilih makanan, baik dari bahan maupun cara mendapatkannya. Pastikan setiap makanan yang kita konsumsi berasal dari sumber yang jelas dan terpercaya.

 

Kedua, mencari sumber rezeki yang halal.
Mencari rezeki yang halal adalah kewajiban, Rasulullah saw bersabda: “Menuntut yang halal adalah wajib bagi setiap Muslim.” (HR Thabrani). Maka dari itu, dalam usaha dan pekerjaan sehari-hari, hendaknya kita menjauhi segala bentuk kecurangan, riba, penipuan, atau cara-cara haram lainnya.

 

Ketiga, memperbanyak tobat dan istighfar.
Jika di masa lalu kita pernah mengonsumsi makanan haram, hendaknya kita bertobat dan memohon ampun kepada Allah swt. Lakukanlah taubat dengan sungguh-sungguh, dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.

 

Keempat, mendekatkan diri kepada allah dengan amal ibadah.
Dengan memperbanyak ibadah, insyaallah, Allah akan menjaga hati kita dan memberikan kita kekuatan untuk menjauhi hal-hal yang haram. Allah swt akan menolong hamba-Nya yang bersungguh-sungguh menjaga diri dari yang haram.

 

Hadirin rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa menjaga diri dari makanan haram, baik dari segi zat maupun cara memperolehnya. Makanan yang kita konsumsi akan mempengaruhi kesehatan jasmani dan rohani kita, serta menentukan kualitas ibadah kita di hadapan Allah swt. Jangan sampai kita terjebak dalam kenikmatan yang sesaat, tetapi mengorbankan kehidupan yang kekal di akhirat nanti.

 

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم 

 

Khutbah II

 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

 

Yudi Prayoga, Sekretaris MWCNU Kedaton Bandar Lampung