• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Warta

Kemenag RI: Idul Adha Jatuh pada 29 Juni 2023

Kemenag RI: Idul Adha Jatuh pada 29 Juni 2023
Kemenag RI: Idul Adha Jatuh pada 29 April 2023 (Foto: Kemenag RI)
Kemenag RI: Idul Adha Jatuh pada 29 April 2023 (Foto: Kemenag RI)

Jakarta, NU Online Lampung

Kementerian Agama melalui Sidang Isbat menetapkan Idul Adha atau 10 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada Kamis (29/6/2023) mendatang. Ketetapan ini disampaikan pada hasil sidang isbat di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jakarta, Ahad (18/6/2023).


Wakil Menteri Agama, H Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, 1 Dzulhijjah 1444 Hijriah jatuh pada hari Selasa, 20 Juni 2023.


“Dan Hari Raya Idul Adha atau 10 Dzulhijjah jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023 Masehi,” ujarnya.


Hal itu didasarkan atas hasil hisab dan rukyatul hilal yang tidak berhasil melihat hilal. Berdasarkan hisab, posisi hilal di seluruh Indonesia sudah di atas ufuk. Namun, ketinggian hilal tidak memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yaitu tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. 


“Saya berharap tidak ada yang  mempermasalahkan perbedaan jika terjadi perbedaan Idul Adha 1444 H. Akan tetapi harus mencari titik temu dari persamaan yang dimiliki,” katanya.


Ia melanjutkan, umat Islam Indonesia harus saling menghargai dan saling bertoleransi satu dengan yang lain. 


Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, Ahmad Izzudin menjelaskan, secara astronomis, posisi hilal di Indonesia pada saat Maghrib masih berada di bawah kriteria baru MABIMS yang ditetapkan pada 2021, sehingga tidak dapat teramati.


“Di seluruh wilayah Indonesia, posisi hilal pada 29 Dzulqa’dah 1444 H sudah berada di atas ufuk. Namun demikian, masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat MABIMS,” ujarnya. 


Kriteria baru MABIMS menetapkan secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat. Sementara pada Magrib 18 Juni 2023, posisi bulan di Indonesia tingginya 0 derajat 20 menit sampai 2 derajat 36 menit, dengan sudut elongasi antara 4 derajat 40 menit sampai dengan 4 derajat 94 menit.


“Melihat data tersebut, maka pada hari Ahad, 18 Juni 2023 di seluruh wilayah Indonesia, menurut kriteria Imkan Rukyat Baru MABIMS secara teori tidak dapat teramati. Kalau besok, posisi hilal pasti sudah lebih tinggi dan teramati,” ungkapnya. 


Sidang isbat ini diikuti oleh Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), perwakilan dari organisasi masyarakat (ormas) Islam, duta besar negara-negara sahabat, dan Tim Hisab Rukyat Kemenag.

(Dian Ramadhan)


Warta Terbaru