• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Warta

Kapan Idul Adha 2023?

Kapan Idul Adha 2023?
Idul Adha 2023 Jatuh Kapan? (Foto: NU Online)
Idul Adha 2023 Jatuh Kapan? (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online Lampung

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengeluarkan hasil hisab hilal 29 Zulqa’dah 1444 H atau 18 Juni 2023. Pada akhir bulan Zulqa’dah itu hilal kemungkinan besar sulit terlihat, sehingga dimungkinkan terjadinya istikmal (digenapkan) 30 hari.


Jika ikhbar istikmal, maka awal bulan Zulhijjah terjadi pada Selasa (20/6/2023). Sedangkan Hari Raya Idul Adha akan bertepatan pada hari Kamis (29/6/2023) yaitu 10 Zulhijjah. 


Data hilal itu termuat dalam Informasi Hilal Awal Zulhijjah 1444 H, 29 Zulqa’dah 1444 H / 18 Juni 2023. Hilal 29 Zulqa’dah 1444 H sudah berada di atas ufuk, yakni tepatnya + 0 derajat 59 menit 23 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Ahad Kliwon 18 Juni 2023 M pukul 11:37:22 WIB.


Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 23 derajat 28 menit 23 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 28 derajat 06 menit 34 detik utara titik barat. 


Adapun kedudukan hilal berada pada 4 derajat 38 menit 10 detik utara Matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 5 derajat 08 menit 27 detik. Sementara lama hilal 7 menit 07 detik.


Berdasarkan metode falak yang sama pula, maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan dengan tinggi hilal mar’i +0 derajat 04 menit, elongasi 4 derajat 33 menit, dan lama hilal di atas ufuk 1 menit 40 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Lhoknga, Provinsi Aceh dengan tinggi hilal di atas ufuk +2 derajat 16 menit, elongasi 5 derajat 29 menit, dan lama hilal 12 menit 57 detik. 


Ketinggian hilal di seluruh Indonesia sudah positif. Artinya, hilal berada di atas ufuk pada saat matahari terbenam. Namun, tinggi hilal dan sudut elongasi belum memenuhi kriteria imkan rukyah NU dan juga Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yaitu tinggi 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.


Sehingga pada 18 Juni 2023 hilal kemungkinan besar tidak dapat terlihat. Serta jika hilal tidak terlihat pada proses rukyatul hilal, maka akhir bulan Zulqa’dah 1444 H akan digenapkan menjadi 30 hari (istikmal). 


Untuk kepastian kapan awal Zulhijjah dan Hari Raya Idul Adha 1444 H, umat Islam Indonesia perlu memperhatikan isbat pemerintah dan ikhbar PBNU yang akan disampaikan pada Ahad (18/6/2023) malam.
 


Warta Terbaru