Yudi Prayoga
Penulis
Malam nisfu Sya'ban merupakan malam yang jatuh pada pertengahan bulan Sya'ban (15 Sya'ban). Malam ini memiliki makna penting dalam tradisi Islam, di mana umat Muslim meyakini bahwa pada malam ini Allah swt memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang memohon ampunan dan berdoa. Maka dari itu, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah (amalan) sunnah, seperti berdzikir, berdoa, dan kesunnahan-kesunnahan lainnya.
Di belahan dunia Muslim lainnya, malam nisfu Sya'ban juga dirayakan dengan berbagai kegiatan ibadah dan sosial yang beragam. Yang jelas ibadah tersebut tidak menyalahi syariat Islam, karena tetap berpedoman kepada Al-Qur’an, Hadits Nabi, Ijma-Qiyash, serta tradisi sahabat dan tabi’in. Karena kita tahu, bahwa kurun terbaik umat Islam itu di masa Nabi, sahabat dan tabi’in.
Dilansir dari NU Online, dalam kitab Qalyûbî wa ‘Umairah dijelaskan:
“Disunnahkan menghidupkan malam hari raya, Idhul Fitri dan Idhul Adha, dengan berdzikir dan shalat, khususnya shalat tasbih. Sekurang-kurangnya adalah mengerjakan shalat Isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk shalat Shubuh berjamaah. Amalan ini juga baik dilakukan di malam nisfu Sya’ban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan.”
Berikut adalah tiga amalan sunnah yang dianjurkan di malam nisfu Sya'ban:
Pertama, memperbanyak berdoa.
Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya: (Rahmat) Allah swt turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan) (HR al-Baihaqi).
Kedua, memperbanyak membaca dua kalimat syahadat.
Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi’nânul Qulûb Bidzikri ‘Allâmil Ghuyûb mengatakan:
“Seyogyanya seorang Muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”
Ketiga, memperbanyak istighfar.
Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa. Namun, kendati manusia berdosa, Allah swt senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Karenanya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam nisfu Sya’ban.
Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi’nânul Qulûb memaparkan, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya”.
“Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan,” sambung Sayyid Alawi.
Demikianlah penjelasan tentang beberapa amalan sunnah yang dapat kita kerjakan di malam nisfu Sya’ban. Semoga kita selalu menjadi hamba-Nya yang diberikan keluasan ampunan, keberkahan dan kemuliaan-Nya.
Terpopuler
1
KH Saifuddin Zuhri dan KH Muhtar Ghozali Terpilih Jadi Rais dan Mudir JATMAN Lampung pada Muswil 2025
2
GP Ansor Way Kanan Gelar PKD, Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas Kader
3
Ketua PWNU Lampung: Santri Harus Siap Menanggung Pahitnya Belajar Demi Terangnya Masa Depan
4
Ketua PWNU Lampung: Thariqah Jadi Penyejuk dan Penuntun Umat dalam Menjawab Keresahan Zaman
5
Sosialisasi PIP dan Wawasan Kebangsaan, Fauzi Heri Ajak Masyarakat Amalkan Nilai Pancasila
6
Memaknai Doa Nabi Musa Minta Jodoh, KH Sujadi: Ciptakan Suasana Surgawi dalam Rumah Tangga
Terkini
Lihat Semua