• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Warta

Hari Ini Awal Sya’ban, Nisfu Sya’ban Jatuh pada 25 Februari 2024

Hari Ini Awal Sya’ban, Nisfu Sya’ban Jatuh pada 25 Februari 2024
Bulan syaban (ilustrasi foto: NU Online).
Bulan syaban (ilustrasi foto: NU Online).

Jakarta, NU Online Lampung 

Hari ini adalah awal mulai bulan Sya’ban 1445 H,  maka pertengahan atau tanggal 15 hijriahnya yang biasa disebut Nisfu Sya’ban jatuh pada Ahad 25 Februari 2024.

 

Hal ini sebagaimana ikhbar Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) yang menetapkan awal bulan Sya’ban, Sabtu (10/2/2024) malam.

 

LF PBNU melaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Sabtu Pahing atau 29 Rajab, dan di beberapa lokasi dilaporkan ada yang melihat hilal.

 

“Sebagai tindak lanjut, awal bulan Sya’ban 1445 H bertepatan dengan Ahad Pon 11 Februari 2024 M (mulai malam Ahad) atas dasar rukyah,” sebagaimana keterangan tertulis yang diterima NU Online Lampung.

 

Keputusan yang didasarkan pada hasil rukyatul hilal itu dilakukan di sejumlah lokasi yang melaporkan melihat hilal 1 Sya’ban 1445 H pada Sabtu, 29 Rajab 1445 H bertepatan 10 Februari 2024 M.

 

Adapun beberapa lokasi yang berhasil melihat hilal adalah sebagai berikut:

  1. RSI Siti Hajar Sidoarjo, Jawa Timur dengan penyelenggara Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Sidoarjo dan saksi M Qolbir Rohman. Hilal terlihat kasat mata pada pukul 18:07 WIB.
  2. Balai rukyat Condrodipo, Gresik, Jawa Timur dengan penyelenggara Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Gresik dan saksi Akhmad Solakhuddin. Hilal terlihat kasat mata pada pukul 18.08 WIB.
  3. Masjid Baitul Muttaqien, Bekasi, Jawa Barat dengan penyelenggara pribadi. Hilal terlihat kasat mata pada pukul 18:22 WIB dengan pelapor Akhirul Soleh dkk.
 

“LF PBNU mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan partisipasi Nahdliyin dalam rukyatul hilal ini. Dan juga meminta seluruh jajaran Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se-Indonesia untuk menyampaikan ikhbar ini,” lanjut pengumuman tersebut.

 

Adapun data hilal akhir Rajab 1445 H atau Sabtu, (10/2/2024) adalah 6 derajat 11 menit 44 detik dengan elongasi 8 derajat 19 menit 13 detik dan lama hilal di atas ufuk 29 menit 13 detik. Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Sabtu Pahing, 10 Februari 2024 pukul 06:01:12 WIB.

 

Hal ini berdasarkan markaz Jakarta Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT). Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.

 

Adapun parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan. Ketinggian hilal di sana mencapai 5 derajat 12 menit dan elongasi hilal hakiki 7 derajat 15 menit, serta lama hilal di atas ufuk 25 menit 11 detik.

 

Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh. Ketinggian hilal di sana mencapai 6 derajat 15 menit, elongasi hilal hakiki 8 derajat 37 menit, dan lama hilal di atas ufuk 30 menit 52 detik.

(Dian Ramadhan)


Warta Terbaru