Yudi Prayoga
Penulis
Sebentar lagi kita akan memasuki malam nisfu Sya'ban 1446 hijriah, atau menurut kalender masehi tahun 2025 akan jatuh pada Jumat, 14 Februari 2025. Namun, dalam sistem penanggalan hijriah, pergantian hari terjadi di waktu Magrib. Dengan demikian, malam nisfu Syaban jatuh pada Kamis petang, 13 Februari 2025.
Menurut sejumlah keterangan, malam tersebut merupakan merupakan malam yang istimewa. Oleh karena itu kita diperintah untuk memperbanyak ibadah dan berdoa.
Syekh Abdul Qadir Al-Jilani QS dalam kitab Ghunyah al-Thalibin mengungkapkan bahwa malam nisfu Sya’ban adalah malam yang diberkati Allah (lailah mubarakah). Juga disebut dengan “malam pembebasan” (lailatul bara’ah) karena di dalamnya turun rahmat, keberkahan dan kebaikan. Dan Syekh Abdul Qadir Al-Jilani juga mengajarkan kita untuk membaca doa malam nisfu Sya’ban.
Dilansir dari NU Online, disebut malam yang diberkati (mubarakah) karena di dalamnya turun rahmat, keberkahan, kebaikan, dan pengampunan bagi manusia, jin dan penduduk bumi yang lain. Ulama berjuluk sulthanul auliya’ (pemimpin para wali) tersebut menegaskan:
ومنها سمي ليلة البراءة مباركة لما فيها من نزول الرحمة والبركة والخير والعفو والغفران لأهل الأرض
Artinya: Dan di antaranya, malam pembebasan disebut dengan ‘mubarakah’ (yang diberkati) karena di dalamnya terdapat turunnya rahmat, keberkahan, kebaikan, dan pengampunan bagi penduduk bumi (Syekh Abdul Qadir al-Jilani, Ghunyah al-Thalibin, juz 3, halaman 278).
Malam nisfu Sya’ban disebut malam pembebasan karena pada malam tersebut Allah membebaskan orang-orang yang celaka dari siksa-Nya, dan membebaskan para kekasih-Nya dari kehinaan. Syekh Abdul Qadir al-Jilani menegaskan:
وقيل وانما سميت ليلة البراءة لأن فيها براءتين براءة للأشقياء من الرحمن وبراءة للأولياء من الخذلان
Artinya: Dikatakan bahwa malam nisfu Sya’ban disebut malam pembebasan karena di dalamnya terdapat dua pembebasan. Pertama, pembebasan untuk orang-orang celaka dari siksa Allah yang Maha-Penyayang. Kedua, pembebasan untuk para kekasih Allah dari kehinaan (Syekh Abdul Qadir al-Jilani, Ghunyah al-Thalibin, juz 3, halaman 283).
Karena itu, dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan berdoa di malam yang penuh rahmat tersebut. Lantas apa doa yang dianjurkan dibaca? Berikut ini adalah doa yang dibaca di malam nisfu Sya’ban dari Syekh Abdul Qadir al-Jilani, yang mengutip doa dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib:
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ، مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ وَمَوَالِيْ النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ. وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللهم اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، اَلْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ، وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلِيَائِيْ فِيْكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَأَعِمَّ بِذَلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi, Mashâbihil hikmati wa mawâlin ni’mati, wa ma‘âdinil ‘ishmati, wa‘shimni bihim min kulli sû-in, wa lâ ta’khudznî ‘alâ ghirratin wa lâ ‘ala ghaflatin, wa lâ taj‘al ‘awâqiba amri hasratan wa nadâmatan, wardla ‘annî, fainna maghfirataka lidh dhâlimin, wa anâ minadh dhâlimîna, allâhumma ighfir lî mâ lâ yadlurruka, wa a‘thinî mâ lâ yanfa’uka, fainnaka al-wâsi’atu rahmatuhu, al-badî‘atu hikmatuhu, fa a‘thini as-sa‘ata wad da‘ata, wal-amna wash-shihhata wasy-syukra wal-mu‘âfata wattaqwa, wa afrighiash-shabra wash-shidqa ‘alayya, wa ‘alâ auliyâi fîka, wa a‘thinî al-yusra, walâ taj‘al ma‘ahu al-‘usra, wa a‘imma bi dzâlika ahlî wa waladî wa ikhwanî fîka, wa man waladanî minal muslimîna wal muslimâti wal mu’minîna wal mu’minâti.
Artinya: Ya Allah limpahkan rahmat ta’dhim-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan. Jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian, janganlah engkau jadikan akhir urusanku suatu kerugian dan penyesalan, ridhailah aku, sesungguhnya ampunan-Mu untuk orang-orang zhalim dan aku termasuk dari mereka, ya Allah ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikanMu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepadaMu, sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan. Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu, berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan, liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anaku, saudar-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum Muslimin muslimat, serta kaum mukiminin dan mukminat (Syekh Abdul Qadir al-Jilani, Ghunyah al-Thalibin, juz 3, halaman 249).
Demikianlah doa yang diajarkan oleh Syekh Abdul Qadir AL-Jilani kepada kita semua. Pada dasarnya, tidak ada ketentuan mengenai doa atau amalan yang dibaca di malam nisfu Sya’ban, bahkan bisa dari doa yang dibuat sendiri. Akan tetapi lebih baik juga yang berasal dari para guru, ulama, atau orang-orang pilihan-Nya.
Semoga kita termasuk hamba-Nya yang selalu diberikan keberkahan, ampunan dan kasih sayang yang melimpah hingga yaumil qiyamah.
Terpopuler
1
3 Amalan Malam Nuzulul Qur'an, Ahad 16 Maret 2025
2
Bolehkah Shalat Tahajud Setelah Shalat Witir
3
Nuzulul Qur'an: Berikut 5 Fadilah Membaca Al-Qur'an pada Malamnya
4
Bacaan Qunut Witir pada Separuh Akhir Ramadhan, Arab, Latin dan Terjemah
5
Kisah Sayyidah Khadijah ra dan Hari-Hari Menjelang Turunnya Al-Qur’an
6
Berikut Keutamaan Lailatul Qadar pada Bulan Ramadhan
Terkini
Lihat Semua